Kisah Pawang di Pulau Merak Kecil, Berkawan dengan Monyet dan Minta Hidup Bebas Jangan Diganggu

Bagi anda yang berwisata ke Pulau Merak Kecil, Kota Cilegon, Banten waspada terhadap kehadiran monyet liar.

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Glery Lazuardi
TribunBanten.com/Khairul Maarif
Pemandangan matahari terbenam dari Pulau Merak Kecil, Cilegon, Minggu (14/2/2021). 

"Kalau turun mah jarang apalagi kalau udah rame biasanya dia jarang turun," ungkapnya.

Ekoy sangat senang jika ada pengunjung yang membawa kelapa muda.

"Biasanya disamperin apalagi kalau ada yang bawa pisang," ungkapnya.

Tahun 2018 Ekoy baru lahir dan masih bersama kedua orang tuanya.

Namun, saat Ekoy beranjak besar dan sudah bisa berjalan kedua orang tua Ekoy meninggal.

"Ada yang nembak waktu itu saya menemukan kedua mayatnya/ (Saya,-red) lagi nyapu-nyapu," kata dia.

Selama tidak diganggu Ekoy tidak akan mengganggu para pengunjung.

Setelah kejadian tersebut, Beni melarang keras pengunjung membawa senapa jika sedang berada di Pulau Merak Kecil.

"Meskipun alasannya nembak burung tidak akan saya beri izin ke sini," ujarnya.

Baca juga: Masjid Kapal Bosok, Destinasi Wisata Religi di Kota Serang Banten, Cerita Dibalik Pendirian Bangunan

Baca juga: Komunitas Sepeda Tua Banten, Gerakan Pelestarian dan Hidupkan Budaya Bersepeda untuk Wisata Olahraga

Awalnya, para pedagang yang ada di Pulau Merak Kecil tersebar ke beberapa sudut pulau.

"Karena dilihatnya seperti kumuh jadi dirapatkan untuk dijadikan dalam satu wilayah para pedagang ini," tuturnya.

Saat pertama kali menginjakan kaki di Pulau Merak Kecil, pengunjung sudah disambut dengan lapak para pedagang.

Ada gapura bertuliskan "Welcome to Small Island."

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved