Kompol Yuni Naik Trail & Jago Beladiri saat Memburu Bandar Narkoba, Kini Ditangkap Rekan karena Sabu
Kompol Yuni Purwanti ditangkap sesama rekannya saat masih aktif menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (17/2/2021).
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yulis Banten
TRIBUNBANTEN.COM - Nama Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi kini jadi buah bibir se-Indonesia.
Betapa tidak, polisi wanita yang namanya sempat berkibar berkat aksi-aksinya memberantas narkoba, kini malah dijerat rekannya sesama polisi dengan kasus narkoba.
Kompol Yuni Purwanti ditangkap sesama rekannya saat masih aktif menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (17/2/2021).
Sosok Kompol Yuni di mata masyarakat sangat baik, berkat prestasi yang telah diukir.
Terutama saat menjabat sebagai Kasatnarkoba Polres Bogor kala itu.
Kompol Yuni yang kala itu masih berpangkat AKP di Polres Bogor berhasil mengungkap kasus narkoba skala besar.
Banyak media yang mengangkat profil Kompol Yuni.
Video yang diunggah 16 Mei 2016 itu memperlihatkan keseharian Kompol Yuni mulai dari rumah hingga ke tempat kerjanya.
Terlihat Kompol Yuni tetap berdandan sebelum berangkat ke Markas Polres Bogor.
Baca juga: Kompol Yuni Dicopot dari Jabatan Kapolsek Karena Narkoba, Dulu Pernah Tangkap Mantan Anggota Brimob
Baca juga: Kronologi Penangkapan Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya di Hotel di Bandung Terkait Narkoba
Uniknya, wanita kelahiran Porong, Sidoarjo 24 Juni 1971 ini berangkat 'ngantor' dengan membawa motor Trail.
Gayanya yang nyentrik saat membawa motor trail tentu menarik perhatian banyak orang.
Kompol Yuni menjadi sosok polisi senior yang dekat dengan junior.
Ia mengayomi para anggotanya, dan tak segan turun langsung saat melakukan penggerebekan.

Selain itu, ia juga hobi beladiri dan kemampuannya itu ia gunakan saat membekuk para gembong narkoba.
Kronologi Penggerebekan
Dikutip dari Tribun Jabar, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago memberikan keterangannya.
Hal ini dikatakan Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (17/1/2021).
"Yang jelas memang ada anggota Polsek Astana Anyar yang diamankan terkait diduga menyalahgunakan narkoba," ujar Erdi kepada wartawan.
Ia mengatakan, penangkapan itu bermula dari pengaduan masyarakat yang disampaikan ke Propam Mabes Polri.
Baca juga: Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya Ditangkap Propam Diduga Pesta Narkoba di Hotel, Positif Sabu
Baca juga: Profil Jennifer Jill, Janda Kaya Rumahnya Seharga Rp100 Miliar, Istri Ajun Perwira Ditangkap Narkoba
"Kemudian Propam Mabes Polri menyampaikan ke Propam Polda Jabar. Seketika Propam Polda Jabar bergerak menuju Polsek Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang sudah dicurigai," ujar Erdi.
Dari penangkapan itu, propam kemudian melakukan tes urine pada mereka yang dicurigai.
Dan hasilnya positif urine menggunakan sabu-sabu.
"Totalnya ada 12 anggota. Termasuk termasuk Kapolsek Astana Anyar. Soal apakah semuanya anggota Polsek Astana Anyar sedang didalami," ucap Erdi.
Saat ini, Kapolsek yang dijabat perwira berpangkat Komisaris Polisi atau Kompol bersama belasan polisi lainnya sedang diperiksa Propam gabungan.
Informasi yang dihimpun, propam mengamankan barang bukti sabu seberat tujuh gram.
Namun ini belum disebutkan oleh Erdi.
"Barang bukti tidak ada. Tapi, ada satu kasus yang ditangani oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar yang satu kasus awalnya, itu memang ada barang buktinya. Tapi yang di polsek itu tidak ada dan kebetulan ada beberapa orang yang positif setelah dicek urinenya, ini yang akan didalami," ucap Erdi.
Erdi menyampaikan amanat Kapolda Jabar Irjen Achmad Dofiri soal ketegasan pimpinan jika ada anggotanya yang melakukan pelanggaran hingga tindak pidana.
"Pimpinan berkomitmen, siapapun yang melanggar terutama masalah narkoba akan ditindak dengan tegas dan sangat keras," ucap Erdi.
Dalam penangkapan itu, selain Kapolsek, ada satu perwira di Polsek yang turut diamankan.
"Mereka yang terlibat ancaman sanksinya penurunan pangkat hingga bisa dipecat," ucapnya.
Ia memastikan pelayanan publik di Polsek Astana Anyar seperti pembuatan SKCK masih berjalan.
"Masih berjalan karena roda organisasi harus terus berjalan, sistem sudah berjalan walaupun ada yang tidak hadir, sakit dan sebagainya, nah pelayanan tetap berjalan kan ada wakil dan personel lainnya," ujar Erdi
Inilah profil dan sosok Kompol Yuni Purwanti sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Kompol Yuni Purwanti
Kompol Yuni Purwanti memiliki nama lengkap Yuni Purwanti Kusuma Dewi.
Ia adalah perwira polisi wanita (polwan) kelahiran Porong, Sidoarjo 23 Juni 1971.
Kompol Yuni merupakan Polwan angkatan 1989 sekaligus anak ketiga dari AKBP Sumardi (alm).
Dikutip dari Tribun Jabar, Kompol Yuni Purwanti adalah sosok single parent dengan dua anak.
Baca juga: Jerat Narkoba Buat Karir Kompol Yuni Terancam, Pernah Terlibat Kecelakaan Hingga 1 Pelajar Tewas
Tangkap Pengedar Narkoba Mantan Brimob
Kompol Yuni menangkap mantan anggota Brimob berinisial YN karena kedapatan menjadi bandar narkoba, Selasa (5/1/2016) malam.
Dalam penggerebekan yang berlangsung di kediaman tersangka di Perumahan Griya Keradenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, polisi berhasil mengamankan 60 gram paket sabu siap edar.
Selain itu, petugas juga menemukan senjata api organik jenis glock, sangkur, samurai, timbangan elektronik, serta alat isap sabu.
Baca juga: Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya Ditangkap Propam Diduga Pesta Narkoba di Hotel, Positif Sabu
Baca juga: Kronologi Penangkapan Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya di Hotel di Bandung Terkait Narkoba
Kompol Yuni yang kala itu masih menjabat sebagai Kasatnarkoba Polres Bogor mengatakan sabu tersebut baru diorder dari seorang bandar besar yang saat ini masih buron.
Barang bukti 60 gram tersebut sudah dikemas dalam sembilan paket dan akan diedarkan di wilayah Bogor.
"Saat pengerebekan, polisi sempat mendapat perlawanan dari tersangka. Selain pintu rumah yang terkunci, tersangka sempat mengeluarkan tembakan," ucap Yuni, saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2016) dikutip dari Kompas.com.
Yuni menambahkan, penangkapan terhadap tersangka berawal dari pengembangan kasus narkoba sebelumnya.
Dari pengakuannya, polisi mendapatkan informasi bahwa sabu tersebut berasal dari tersangka YN.
"Berdasarkan pengakuan pelaku pengedar sabu yang kita amankan sebelumnya, didapat informasi bahwa sabu itu berasal dari dia (tersangka, red)," katanya.

"Lalu kita kembangkan, dan tersangka berhasil kita ringkus malam tadi," kata dia lagi.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka harus mendekam di balik sel jeruji Polres Bogor. Polisi pun masih mendalami kasus ini, untuk mengungkap jaringan narkoba lain yang terlibat.