Sosok Supriyono Anggota DPRD yang Sebut Pemakaman Covid Seperti Kubur Anjing, Dulu Guru Tapi Dipecat

Selain menyebut pemakaman jenazah Covid-19 seperti mengubur anjing, ia juga menuebut kalau pemakaman ini menjadi ajang proyek.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Kolase TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Anggota DPRD Bantul, Supriyono yang akhirnya meminta maaf karena pernyataanya yang menyebut pemakaman jenazah pasien Covid-19 seperti anjing. 

TRIBUNBANTEN.COM - pernyataan kontroversial yang dilontarkan Supriyono, anggota DPRD Bantul memancing emosi para relawan pemakaman Covid-19.

Bagaimana tidak, Supriyono menyebut kalau pemakaman jenazah Covid-19 seperti mengubur anjing.

Ucapannya itu terekam video dan viral di media sosial.

Selain menyebut pemakaman jenazah Covid-19 seperti mengubur anjing, ia juga menuebut kalau pemakaman ini menjadi ajang proyek.

Berikut pernyataan lengkapnya:

"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko Dinas kesehatan entuk proyek melakukan sakpenake dewe. (Hidup dan urusan urusannya Tuhan. Tidak ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing. Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri), "katanya dalam video tersebut, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Setelah video pernyataannya itu viral, sejumlah orang dari relawan Covid-19 yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencama (FPRB) Bantul menggerunduk gedung DPRD Bantul kemarin, Senin (22/2/2021).

Mereka menuntut permintaan maaf dan klarifikasi Supriyono karena telah menuding pemakaman Covid-19 menjadi ajang proyek.

Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencama (FPRB) Bantul, Waljito, tersinggung dengan pernyataan Supriyono.

Baca juga: Viral Pria Terkejut Hingga Pukul Istrinya Pakai Bantal Saat Bangun Tidur, Ngaku Lupa Sudah Menikah

Baca juga: Kisah Kakek Tukang Cuci Piring Hobi Sembunyikan Uang Sampai 5 Karung, Butuh 2 hari Untuk Menghitung

Dia memberi waktu 1x24 jam untuk anggota dewan tersebut meminta maaf secara terbuka melalui media massa dan media sosial.

"Dia sampaikan pemakaman Covid seperti memakamkan anjing. Padahal, SOP sudah jelas tidak akan seperti itu," kata Waljito.

Dan, Pada Selasa (23/2/2021) ini, Supriyono akhirnya meminta maaf.

Ia mengaku telah melakukan kesalahan dan menyadari ucapannya itu menyakiti hati relawan Covid-19.

"Kami manusia biasa yang punya ketidaksadaran, ketidaktahuan, dan keterbatasan. Maka dari itu atas penyampaian saya yang di Kulonprogo kemarin, ada statement yang menyakitkan relawan dalam rangka penanganan COVID-19 di Kabupaten Bantul. Dari lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf pada FPRB dan semua relawan yang ada di Kabupaten Bantul, desa maupun provinsi," katanya, Selasa (23/02/2021) dikutip dari TribunJogja.

Anggota DPRD Bantul, Supriyono yang akhirnya meminta maaf karena pernyataanya yang menyebut pemakaman jenazah pasien Covid-19 seperti anjing.
Anggota DPRD Bantul, Supriyono yang akhirnya meminta maaf karena pernyataanya yang menyebut pemakaman jenazah pasien Covid-19 seperti anjing. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Ia pun mengaku tidak memiliki niatan untuk menjatuhkan atau menyudutkan relawan.

Menurut dia, hal ini menjadi pembelajaran tersendiri, sehingga dirinya berhati-hati dalam menyampaikan pendapat.

"Kami tidak sengaja untuk menjatuhkan atau menyudutkan. Dari lubuk hati yang paling dalam saya minta maaf, karena ketidaksadaran dan keterbatasan dalam menyampaikan. Mohon maaf semua jajaran, masyarakat, ini jadi pembelajaran bagi saya dan supaya berhati-hati," sambungnya.

Ia pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Baca juga: Viral Ibu-Ibu Makan Biskuit Dicelup ke Air Banjir di Cibitung: Alhamdulillah Saya Masih Sehat

Baca juga: Viral Mobil Pengantar Pengantin Terguling dan Nyaris Terbakar, Evakuasi Penumpang Berjalan Dramatis

Lantas, siapa sebenarnya Supriyono?

Dikutip dari Tribunnews.com, Supriyono sebenarnya seorang guru berstatus PNS di Pemkab Bantul.

Namun, di tahun 2013 ia diberhentikan karena menjadi pengurus partai.

Selain sebagai guru, ia juga mengasuh sebuah pondok pesantren di Kecamatan Sarandakan, Bantul.

Supriyono berasal dari Partai Bulan Bintang.

Ia duduk di Komisi D DPRD Bantul.

Selain itu, Supriyono juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kehormatan.

Supriyono lahir di Bantul pada 30 Agustus 1966.

Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021).
Ratusan orang relawan di Bantul Mendatangi Gedung DPRD Bantul terkait pernyataan salah seorang anggotanya Senin (22/2/2021). (KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Ia maju sebagai anggota DPRD Bantul dari Dapil 1, meliputi Kecamatan Bantul dan Sewon.

Penelusuran Tribunnews.com, periode ini merupakan periode kedua Supriyono menjadi anggota DPRD.

Ia maju pertama kali sebagai caleg DPRD pada Pileg 2014 dan lolos menjadi wakil rakyat.

Pada Pileg 2019, ia kembali maju dan kembali terpilih.

Di partai, saat ini, Supriyono menjabat sebagai Ketua DPW PBB DIY.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPC PBB Bantul pada 2013.

(Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Supriyono, Anggota DPRD Bantul yang Sebut Pemakaman Jenazah Covid-19 Seperti Anjing)

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved