Banyak Rekannya yang Gugur di Papua Karena Bela NKRI, Oknum TNI Ini Malah Jual Peluru Untuk KKB

Oknum TNI dari Kesatuan Yonif 733 Masariku, Kodam XVI Pattimura, Praka MS memungut peluru saat latihan, lalu dijual ke warga.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Komandan Detasemen Polisi Militer (Kapomdam) Kodam XVI Pattimura Kolonel Cpm Paul Jhohanes Pelupessy saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Polresta Pulau Ambon terkait keterlibatan salah seorang oknum TNI dalam bisnis penualan amunisi ke warga sipil, Selasa (23/2/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Di saat banyak rekan-rekannya yang gugur karena baku tembak dengan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, oknum TNi ini malah menjual peluru.

Oknum TNI dari Kesatuan Yonif 733 Masariku, Kodam XVI Pattimura, Praka MS memungut peluru saat latihan, lalu dijual ke warga.

Warga sipil itu diduga berhubungan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Oknum prajurit berinisial Praka MS itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

Praka MS ditahan di sel tahanan Denpom Kodam Pattimura.

Padahal, sebanyak dua prajurit TNI dari Yonif Raider 400/Banteng Raiders meninggal dunia dalam kontak senjata dengan KKB di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua bulan lalu, tepatnya Jumat (22/1/2021) pagi.

Dikutip dari Kompas.com, kedua prajurit TNI yang gugur bernama Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani.

Saat itu, Pratu Roy dilaporkan ditembak usai melaksanakan shalat subuh.

"Pratu Roy ditembak dari jarak 200 meter pada saat melaksanakan pembersihan usai melaksanakan ibadah salat subuh," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilahan III) Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa dalam keterangan tertulis, Jumat sore.

Baca juga: Kasus Penyuka Sesama Jenis di Dalam Tubuh TNI, Praka P Dipecat

Baca juga: Video Detik-Detik Rinto Sabua CS Keroyok Anggota TNI di Parkiran, Merengek saat Ditangkap Aparat

Sementara, Pratu Dedi yang bertugas di Pos Hitadipa menjadi prajurit kedua yang gugur.

Pratu Dedi meninggal setelah dihujani peluru ketika tengah melakukan pengejaran terhadap anggota KKB. Pengejaran yang dilakukan Pratu Dedi merupakan respons akibat Pos Titigi ditembaki KKB.

"Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," ungkap Suriastawa.

Suriastawa menambahkan, keduanya dinyatakan meninggal ketika petugas berusaha mengevakuasi ke Timika menggunakan helly Caracal.

Diberitakan sebelumnya, pihak TNI melaporkan kontak tembak TNI dan KKB berlangsung pada Jumat pagi. Bahkan, baku tembak keduanya bertahan hingga Jumat siang.

Pungut Peluru Saat Latihan

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved