UPDATE Pasien RSJ Sayat Perawat di Bandara Soetta: Nadi Korban Banyak yang Putus, Tempuh Jalur Hukum

Perkembangan terkini kasus penusukan perawat di area parkir mobil di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Jumat (26/2/2021).

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Ilustrasi Penusukan 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Perkembangan terkini kasus penusukan perawat di area parkir mobil di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Jumat (26/2/2021).

Deri Winanto (32), perawat belum dapat berbicara karena merasa nyeri di bagian leher.

Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho menjelaskan polisi belum bisa meminta keterangan korban.

"Deri belum bersedia dimintai keterangan karena masih sakit saat berbicara, dan akan mengabari penyidik untuk dilakukan pemeriksaan di rumahnya," jelas Alexander saat dihubungi, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Perawat yang Disayat Silet di Bandara Soekarno-Hatta Ingin Pelaku Diproses Hukum

Baca juga: Fakta-fakta Perawat Diserang Silet di Bandara Soekarno-Hatta, Pelaku Sempat Minta Izin Orang Tua

Dari ulah Rafly, Deri pun menderita luka yang cukup serius.

Banyak nadi yang terputus di bagian leher dan tangan kiri akibat sayatan silet pelaku.

Alexander menjelaskan, Deri pun dalam waktu dekat akan menjalani operasi.

"Luka bagian leher sebelah kiri, tiga urat leher putus. Serta tangan bagian kiri, satu urat tendon putus," jelas Alexander.

Alexander Yurikho mengatakan korban ingin kasus dilanjutkan ke ranah hukum.

"Dari perbuatan pelaku, dari sisi hukum, korban meminta proses ditindaklanjuti," kata Alexander.

Walau, secara batin, Deri sudah memaafkan mantan pasiennya tersebut.

Pihak kepolisian pun, telah mengirimkan permintaan visum korban ke pihak RS Ciputra Hospital Citra Garden City Jakarta.

Menurutnya, biaya operasi korban yang diketahui berjumlah Rp 35 juta ditanggung pihak yayasan.

Hingga kini, korban masih belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut karena masih sakit saat berbicara.

"Saudara Deri akan mengabari penyidik untuk dilakukan pemeriksaan di rumahnya. Direncakan Saudara Deri pulang dengan dijemput pihak keluarga dari Rangkasbitung," ungkap Alexander.

Usut punya usut, Rafly ini pernah dirawat oleh Deri pada September 2020 di Yayasan Dhira Suman Tritoha, Serang, Banten.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian mengatakan kalau pelaku Rafly ini dirawat selama satu bulan lamanya untuk rehabilitasi.

"Pernah dirawat di Yayasan Dhira Suman Tritoha yang merupakan pusat rehabilitasi gangguan jiwa dan narkotika," jelas Adi saat dikonfirmasi, Sabtu (27/2/2021).

Selama satu bulan direhabilitasi, Rafly ini dirawat oleh Deri.

Ikhwal kejadian saat pelaku Rafly berpamitan dengan kedua orang tuanya dirumahnya daerah Serang, Banten.

"Pelaku ini izin ke orang tuanya mau ke Bali menggunakan motor tapi, sambil marah-marah kepada orang tuanya," jelas Adi.

Karena khawatir, orang tua korban langsung menghubungi korban bernama Deri tersebut untuk mencari anaknya.

"Kemudian korban mendapati informasi melalui char WhatsApp handphone milik pelaku mengaku berada di Bandara Soekarno-Hatta," kata Adi.

Korban pun langsung meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta bersama sopir pada Kamis (25/2/2021) sekira pukul 22.00 WIB.

Akhirnya Rafly dan Deri pun bertatap muka di area parkir mobil Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 00.55 WIB.

"Secara tiba-tiba pelaku menyayat leher sebelah kiri korban hingga mengalami pendarahan cukup parah," jelas Adi.

Baca juga: Berawal Cekcok Mulut, Warga Pandeglang Jadi Korban Penusukan

Baca juga: 10 Fakta Penting Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Mulai Klaim Hingga Kejanggalan

Berlanjut ke Ranah Hukum

Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan kalau pihak korban ingin kasus dilanjutkan ke ranah hukum.

"Dari perbuatan pelaku, dari sisi hukum, korban meminta proses ditindaklanjuti," kata Alexander melalui pesan singkat, Selasa (2/3/2021).

Walau, secara batin, Deri sudah memaafkan mantan pasiennya tersebut.

Alexander mengatakan, pihaknya telah mengirimkan permintaan visum korban ke pihak RS Ciputra Hospital Citra Garden City Jakarta.

Menurutnya, biaya operasi korban yang diketahui berjumlah Rp 35 juta ditanggung pihak yayasan.

Hingga kini, korban masih belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut karena masih sakit saat berbicara.

"Saudara Deri akan mengabari penyidik untuk dilakukan pemeriksaan di rumahnya. Direncakan Saudara Deri pulang dengan dijemput pihak keluarga dari Rangkasbitung," ungkap Alexander.

Usut punya usut, Rafly ini pernah dirawat oleh Deri pada September 2020 di Yayasan Dhira Suman Tritoha, Serang, Banten.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian mengatakan kalau pelaku Rafly ini dirawat selama satu bulan lamanya untuk rehabilitasi.

"Pernah dirawat di Yayasan Dhira Suman Tritoha yang merupakan pusat rehabilitasi gangguan jiwa dan narkotika," jelas Adi saat dikonfirmasi, Sabtu (27/2/2021).

Selama satu bulan direhabilitasi, Rafly ini dirawat oleh Deri.

Ikhwal kejadian saat pelaku Rafly berpamitan dengan kedua orang tuanya dirumahnya daerah Serang, Banten.

"Pelaku ini izin ke orang tuanya mau ke Bali menggunakan motor tapi, sambil marah-marah kepada orang tuanya," jelas Adi.

Karena khawatir, orang tua korban langsung menghubungi korban bernama Deri tersebut untuk mencari anaknya.

"Kemudian korban mendapati informasi melalui char WhatsApp handphone milik pelaku mengaku berada di Bandara Soekarno-Hatta," kata Adi.

Korban pun langsung meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta bersama sopir pada Kamis (25/2/2021) sekira pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Polisi Tetapkan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber sebagai Tersangka, Gangguan Jiwa?

Baca juga: 10 Fakta Penting Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Mulai Klaim Hingga Kejanggalan

Akhirnya Rafly dan Deri pun bertatap muka di area parkir mobil Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 00.55 WIB.

"Secara tiba-tiba pelaku menyayat leher sebelah kiri korban hingga mengalami pendarahan cukup parah," jelas Adi.

Alhasil, korban langsung dilarikan menggu akan ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta menuju Rumah Sakit Ciputra, Jakarta Barat untuk perawatan lebih lanjut.

"Keadaan korban sampai sekarang stabil dengan luka luar, pagi ini dilakukan pengecekan oleh dokter spesialis di RS Ciputra," ujar Adi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kondisi Terkini Perawat yang Disayat Lehernya di Bandara Soekarno-Hatta, Banyak Nadi Putus

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kasus Penyayatan Perawat di Bandara Soekarno-Hatta Lanjut ke Ranah Hukum

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved