Kisah Pemuda Sukabumi yang Baju Bekasnya Laku Rp 36 Juta, Awalnya Tak Berniat Menjual
Seorang pemuda dari Sukabumi berhasil menjual kaus bekasnya seharga Rp 36 juta. Ini kisahnya
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Renald
"Si pembeli awalnya bukan followers XStyle, namun banyak akun yang repost temen-temen seller vintage, nah jadi tersebar klo saya punya kaos itu dan ada seller AS yang lihat dan langsung minat. Transaksinya juga sangat simple dan cepat, dia nanya harga dan size, saya pasang 2.500 USD size XL, langsung menit itu juga deal. Ill take it. Dan transfer," terang Zaenal.
Bahkan setelah bajunya resmi dijual ke orang AS tersebut, 10 menit kemudian ada lagi orang yang menawar dengan harg yang lebih tinggi, yakni 3.500 USD atau sekitar Rp 50 juta.
Karena sudah kadung deal dengan pembeli pertama, tawaran yang lebih tinggi itu akhirnya terpaksa ditolak.
7 Tahun Jalani Bisnis Baju Bekas
Zaenal Mutaqqin bercerita, dirinya merintis bisnis pakaian bekas ini sejak 2014 lalu.
Sebelum memulai bisnis, Zaenal adalah seorang karyawan bank.
Baca juga: Viral, Wanita Buktikan Mampu Sukses Hidupi 3 Anak Setelah Dikhianati Suami saat Hamil Tua
Baca juga: Viral Bayi Hiu Mirip Wajah Manusia, Ditemukan Nelayan dengan Cara Tak Disangka
"Waktu itu saya sebagai karyawan bank jadi nyari pendapatan sampingan dengan jualan. Akhirnya di tahun 2017 saya resign dari pekerjaan karena usaha sudah mulai stabil jadi berani untuk berhenti kerja dan fokus usaha," tuturnya.
Zaenal membuka lapaknya melalui platform online seperti kaskus, OLX, Facebook dan mulai fokus di Instagram @XStyle.id di tahun 2016.
Bisnisnya ternyata berkembang cepat hingga dirinya bisa membuka toko offline pada 2018 di Kawasan Condet, Jakarta Timur.
Lalu, di tahun 2020 dirinya berani membuka cabang di Kota Sukabumi.
Menurut Zaenal, potensi bisnis pakaian bekas ini cukup bagus, karena masih banyak orang khususnya anak muda yang ingin menggunakan pakaian street wear namun dengan harga yang murah.
"Tidak ada hal yang pasti apalagi di dunia usaha, turun naik pasti ada. tapi untuk usaha second ini akan tetap ada karena sebagai solusi untuk masyarakat yang ingin bergaya dengan merek branded tapi harga murah," ucapnya.
Di era pandemi seperti ini, dirinya tetap akan fokus ke jaringan online, karena cukup efektif untuk menjangkau pasar.
"Ya sangat terdampak (pandemi) khususnya penjualan di toko offline, sempat tutup 3 bulan waktu awal ada corona bulan Maret 2020. Sekarang sudah buka kembali tapi penjualan sangat berkurang. Tapi Alhamdulilah penjualan dari online meningkat karena saya manfaatkan media sosial dan marketplace," tutup Zaenal.
(TribunBanten.com)