Ga Ada Takutnya, Begini Reaksi Iti Jayabaya Diancam Balik Dipolisikan soal Kirim Santet ke Moeldoko
Justru Iti Jayabaya mengingatkan pihak Demokrat hasil KLB Deli Serdang agar tidak macam-macam dengan Ketua Umum Partai Demokrat yang sah
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Ketua DPD Demokrat Banten sekaligus Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mempersilakan pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk membuat laporan polisi atas pernyataan kirim santet ke Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum Demokrat hasil KLB Deli Serdang, Moeldoko.
Iti Jayabaya tak gentar menghadapi ancaman balik untuk dirinya itu.
Ia menegaskan, pernyataannya itu merupakan bentuk ekspresi kekesalannya dan analogika atas perebutan paksa kepengurusan Partai Demokrat oleh Moeldoko dkk melalui KLB Deli Serdang yang ilegal.
"Yang saya ucapkan itu sebagai analogi dan bentuk kekesalan terhadap Kongres Luar Biasa Demokrat ilegal di Deli Serdang tersebut. Kalau pun ada pihak yang akan menyerang saya atau hendak melaporkan saya ke aparat hukum, tentu akan saya hadapi," ucap Iti Jayabaya saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Apa Itu Santet Banten yang Diucap Iti Jayabaya Untuk Moeldoko? Bisa Dikirim Lewat Angin Hingga Api
Baca juga: SBY Malu dan Menyesal Pernah Beri Jabatan ke Moeldoko: Saya Mohon Ampun kepada Allah SWT

Iti menerangkan, dirinya tidak takut dengan ancaman balik pihak pengurus Demokrat hasil KLB Deli Serdang yang akan membawa pernyataan soal santet itu ke ranah hukum.
Sebab, pernyataan darinya sebatas analogika dan bukan peristiwa alias belum terjadi.
Justru Iti Jayabaya mengingatkan pihak Demokrat hasil KLB Deli Serdang agar tidak macam-macam dengan Ketua Umum Partai Demokrat yang sah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Apapun alasannya, saya akan tetap loyal kepada ketum kami Pak AHY. Saya tegaskan bahwa KLB PD Deli Serdang hal yang tidak beretika, serta KLB ilegal yang tentunya akan membunuh demokrasi di Indonesia," tegasnya.
Baca juga: 5 Reaksi AHY atas KLB Demokrat di Sumut, Sebut Ilegal hingga Minta Jokowi Turun Tangan
Baca juga: Ini Isi Curhatan Annisa Pohan, Istri AHY Setelah Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pimpinan DPP dan DPD Partai Demokrat dengan Ketua Umum Agus Harimurti menyampaikan pernyataan penolakan keras atas adanya KLB Demokrat di Deli Serdang yang melahirkan Ketua Umum baru Demokrat yakni Moeldoko.
Tak hanya AHY selaku Ketua Umum DPP dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Iti Jayabaya selaku Ketua DPD Demokrat Banten juga menyampaikan pernyataan keras atas adanya KLB Deli Serdang yang menunjuk Moeldoko sebagai ketua umum baru Demokrat.
"Saya Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD Demokrat Banten beserta seluruh Ketua DPC dan anggota DPRD di mana saya diberikan amanah dan pemilik suara yang sah sebagai Ketua DPD, kami menolak KLB ilegal," tegas Iti dalam kegiatan Commander's Call di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).
Dalam Commander's Call yang digelar seluruh Ketua DPD Partai Demokrat dari 34 provinsi, Iti menyampaikan bahwa dirinya tetap setia kepada AHY selaku Ketua Umum DPP Partai Demokrat yang sah.
Baca juga: Apa Itu Santet Banten yang Diucap Iti Jayabaya Untuk Moeldoko? Bisa Dikirim Lewat Angin Hingga Api
Baca juga: Iti Jayabaya Sebut Tak Ada Niat Kirim Santet Banten ke Moeldoko: Sia-Sia Atuh Salat dan Puasa Saya

Iti Jayabaya memastikan dirinya bersama para ketua DPC serta kader di Banten tidak gentar menghadapi kubu Moeldoko.
Bahkan, Iti Jayabaya menyampaikan siap mengirimkan santet kepada Moeldoko.
"Banten tidak gentar," tegas Iti.
"Kami tetap setia pada ketum kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," ungkap Iti.
Ancam balik polisikan Iti Jayabaya

Pernyataan Iti Jayabaya soal kirim santet untuk Moeldoko mengundang reaksi dari pihak Moedoko dkk.
Pendiri Demokrat sekaligus penggagas KLB Deli Serdang Hencky Luntungan menilai pernyataan Iti Jayabaya mengandung unsur pidana.
Ia menyatakan bakal melaporlan Iti Jabaya ke kepolisian atas tuduhan ancaman pembunuhan kepada Moeldoko.
Namun, ia belum memastikan kapan akan membuat laporan kepolisian.
Menurut Hencky, alasan ekspresi kekesalan dari Iti Jayabaya tidak mengubah makna bahwa apa yang disampaikannya itu merupakan ancaman.
Dan menurutnya, tidak sepantasnya Iti Jayabaya sebagai pejabat publik dalam hal ini kepala daerah, melontarkan pernyataan bernada ancaman seperti itu kendati dalam kondisi kesal.