Kisah Kakek Edi Rosadi, Tak Gentar Atur Lalu Lintas di Keramaian Kota Meski Tertabrak Berkali-kali

Pada 2017, Kakek Edi Rosadi dianugerahi penghargaan atas dedikasinya mengatur kelancaran lalu lintas dari Kapolda Banten saat itu, Listyo Sigit

Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Abdul Qodir

“Pak Edi selalu ikhlas dan tanpa pamrih dalam mengatur lalu lintas. Ada perasaan bahagia tersediri saat jalanan rapih,” ujarnya kepada TribunBanten.com di Jl Mayor Syafei, Serang, Banten, Jumat (12/3/2021).

Kakek Edi Rosadi (71) menjadi pengatur lalu lintas kendaraan yang lalu-lalang di pertigaan menuju Gang Rendah, Pasar Lama, dan Alun-alun Kota Serang, Banten, Jumat (12/3/2021).
Kakek Edi Rosadi (71) menjadi pengatur lalu lintas kendaraan yang lalu-lalang di pertigaan menuju Gang Rendah, Pasar Lama, dan Alun-alun Kota Serang, Banten, Jumat (12/3/2021). (TribunBanten.com/Amanda Putri Kirana)

Kegiatan Pak Edi dalam mengatur lalu lintas banyak mengundang simpati masyarakat. 

Mereka terkadang memberikan uang, makanan, dan pakain untuk dikenakannya.

“Sehari biasanya Pak Edi dapet Rp 70.000 sampai Rp 100.000. Uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ucap pria 71 tahun ini.

Pak Edi berangkat setiap hari ke lokasi mengatur lalu lintas menggunakan sepeda motor listrik yang didapatkannya saat acara Kodim di Wulandira.

Sepeda motor tersebut sudah dimodifikasi dan dilengkapi dengan sirine, bendera merah putih, dan kain bercorak batik banten. 

Baca juga: Kisah Ibu Nurlaela Rela jadi Badut di Lampu Merah Kota Serang demi Menghidupi Keluarga

Terdapat pula Keris Pancaroba yang terpampang nyata di sisi kanan motornya.

“Sirine Pak Edi nyalakan saat mengawal suatu peristiwa seperti kecelakaan dan pernikahan,” kata Pak Edi.

Kakek Edi Rosadi (71) menjadi pengatur lalu lintas kendaraan yang lalu-lalang di pertigaan menuju Gang Rendah, Pasar Lama, dan Alun-alun Kota Serang, Banten, Jumat (12/3/2021).
Kakek Edi Rosadi (71) menjadi pengatur lalu lintas kendaraan yang lalu-lalang di pertigaan menuju Gang Rendah, Pasar Lama, dan Alun-alun Kota Serang, Banten, Jumat (12/3/2021). (TribunBanten.com/Amanda Putri Kirana)

Bagian belakang motor ia tempelkan kertas bertuliskan “Aze Kelalen, Pakai Masker, Aze - Kendor”, yang berarti “Jangan lupa, pakai masker, jangan kendor”.

Sebelum menggunakan sepeda motor listrik, ia biasanya berangkat menggunakan sepeda gowes.

Satu di antara sepeda yang dimlikinya merupakan pemberian dari Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres di Serang, Banten.

Pak Edi menceritakan, banyak suka duka dialaminya selama bertahun-tahun mengatur lalu lintas di jalanan Kota Serang ini.

Duka yang kerap dialaminya yakni beberapa kali tertabrak mobil dan sepeda motor yang melintas.

Satu di antaranya terjadi pada 2019, yakni saat ada sepeda motor yang melaju kencang dan menabrak hingga menyeretnya ke tepi jalan. 

Kecelakaan hari itu membuat tangan kanannya robek hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Gedung Juang 45, Pusat Edukasi dan Wisata Sejarah di Kota Serang Resmi Dibuka untuk Umum

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved