Pemimpin Aliran Hakekok Abah Arya dan 15 Pengikutnya Dibina di Ponpes, Alasannya Kurang Ilmu Agama
Pihak Pondok Pesantren Asuhan Abuya Muhtadi, Cidahu akan membina 16 orang pengikut aliran Hakekok Balakasuta.
"Olah TKP yang diadakan di kediaman yang bersangkutan kami ada mengumpulkan beberapa barang bukti salah satunya adalah kitab, kemudian ada pusaka-pusaka, jimat-jimat, serta alat kontrasepsi dan saat ini masih kita amankan. Betul itu memang ada di salah satu kediaman orang tersebut," kata Hamam, dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Aliran Hakekok Ajarkan Ritual Mandi Bareng Hapus Dosa, Bupati Pandeglang: Ini Sangat Tidak Diduga
Baca juga: Sosok Pemimpin Aliran Sesat Kelompok Hakekok di Pandeglang, Tertutup dan Tidak Pernah Sapa Warga
Hamam menambahkan, barang bukti tersebut dimiliki oleh sang ketua aliran Hakekok Balakasuta sebagai pegangan.
"Ini dimiliki oleh salah satu pengikut, saudara ketuanya sebagai pegangan yang bersangkutan."
"Digunakan untuk, ya yang namanya sebagai ketua mungkin dia mempunyai kemampuan lebih sehingga dia bisa mempengaruhi pengikut-pengikutnya," imbuhnya.
Pimpinan Aliran Hakekok Balakasuta Akui Salah dan Ingin Tobat
Dilansir Tribun Banten, Ketua MUI Padeglang telah menemui pimpinan dan pengikut aliran Hakekok.
Dalam pertemuan itu, pimpinan Hakekok mengaku salah dan ingin bertobat.
Ia juga meminta maaf kepada semua masyarakat.
Diketahui, para pejabat dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pandeglang melakukan pertemuan di Kejaksaan Negeri Pandeglang Jumat (12/3/2021).
Pertemuan dilakukan setelah terungkapnya aliran Hakekok yang mengajarkan ritual mandi bersama untuk menghapus dosa di wilayahnya.
Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani, yang hadir di dalam pertemuan dengan pihak forkopimda mengatakan, ajaran maupun ritual yang dilakukan kelompok aliran Hakekok itu tidak dapat dibenarkan secara syariat Islam.
Ia mengungkapkan, sebenarnya MUI Pandeglang sudah pernah melakukan pembinaan kepada kelompok Hakekok yang berada di Desa Karangbolong.
Namun, ternyata sekelompok warga tersebut masih menjalankan alirannya.
Hamdi mengaku sudah bertemu dengan pimpinan dan pengikut aliran Hakekok yang saat ini ditangani Polres Pandeglang.
Dalam pertemuan itu, pimpinan Hakekok, Arya (52), mengakui kesalahannya.