All England 2021

Kekecewaan Marcus Gideon pada BWF atas Dipaksa Mundurnya Timnas Indonesia dari All England 2021

Marcus Gideon kecewa Timnas Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 dan minta BWF bertanggung jawab

Editor: Renald
Tribunnews/Herudin
Pasangan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding pada babak perempat final Indonesia Open 2019, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019). Marcus Gideon/Kevin Sanjaya melaju ke semifinal setelah mengalahkan pasangan asal China, Ou Xuan Yi/Zhang Nan dengan skor 21-12 dan 21-16. 

TRIBUNBANTEN.COM - Timnas Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021 membuat salah satu atlet bulutangkis, Marcus Gideon meluapkan kekecewaannya.

Kekecewaan Marcus diungkapkan lewat akun Instagramnya, @marcusfernaldig, pada Kamis (17/3/2021).

Pasangan Kevin Sanjaya dalam ganda putra ini menyesalkan soal kebijakan Badminton World Federation (BWF).

Ia mengatakan sebelum timnas Indonesia dipaksa mundur, ada sejumlah pemain dari negara lain yang ternyata positif Covid-19 sehingga membuat pertandingan hari pertama, Rabu (17/3/2021), ditunda.

Namun, berdasarkan hasil tes ulang, ketujuh pemain yang positif tersebut dinyatakan sudah negatif.

Terkait hal itu, Marcus pun menilai seharusnya timnas Indonesia mendapat kesempatan yang sama seperti ketujuh pemain tersebut.

"Malam ini kamu terkejut mendengar berita bahwa kamu (pemain dan ofisial Indonesia) harus mundur dari All England karena seorang penumpang anonim yang berada di dalam pesawat yang sama dengan kami, dinyatakan positif Covid-19.

Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini.

Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami juga dites ulang saat tiba di hotel.

Beberapa dari kalian mungkin memperhatikan, turnamen hari ini ditunda karena ditemukan tujuh kasus positif (Covid-19) pada tim pemain lainnya (negara lain).

Setelah mereka dites ulang, hasilnya SEMUA NEGATIF. Jadi, kenapa kami tidak mendapat keadilan yang sama?

Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid-19, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami.

Pemain harus menjalani karantina sebelum acara. Agar adil, orang yang telah dites + harus menjalani tes lain karena kami benar-benar tidak percaya lagi pada tes Covid-19 yang mereka (BWF) lakukan.

Karena seperti yang kalian semua bsia lihat, tujuh kasus positif bisa berubah menjadi negatif hanya dalam satu hari."

Di kolom komentar, Marcus melanjutkan luapan kekecewaannya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved