Video Detik-detik Remaja Perempuan Hampir Terjun dari Jembatan, Gegara Dilarang Main Game oleh Ayah

Beredar sebuah video yang memperlihatkan aksi nekat seorang remaja perempuan yang hampir terjun ke jembatan.

Editor: Vega Dhini
Serambinews
Video remaja perempuan hampir terjun dari jembatan gara-gara dilarang main game. 

TRIBUNBANTEN.COM - Beredar sebuah video yang memperlihatkan aksi nekat seorang remaja perempuan yang hampir terjun ke jembatan.

Ternyata remaja perempuan itu hampir terjun dari jembatan setelah sang ayah melarangnya bermain game di ponsel.

Melansir dari Harian Metro, Selasa (16/3/2021) remaja perempuan ini berencana terjun dari jembatan tepatnya di KM 46 Lebuhraya Kuala Lumpur-Karak.

Remaja perempuan ini nekat melakukan aksi percobaan melompat dari jembatan karena merajuk usai ayahnya menegur karena dirinya banyak menghabiskan waktu bermain game.

Remaja ini berusia 16 tahun dan berhasil diselamatkan oleh pihak kepolisian Malaysia dan pemadam kebakaran dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

Ketua Polis Daerah Bentong, Superintendan Zaiham Mohd Kahar mengonfirmasi kejadian.

Unitnya menerima panggilan darurat terkait kejadian tersebut tepatnya pada pukul 14:12 waktu Malaysia dan mendapatkan informasi tersebut pihak berwajib langsung menuju ke lokasi kejadian.

Video aksi penyelamatan remaja perempuan ini diunggah pada hari Selasa (16/3/2021).

Sampai hari ini, Rabu (17/3/2021) videonya telah disaksikan hampir 100 ribu tayangan.

Remaja Alami Gerakan Tubuh tak Terkontrol Akibat Main Game

Sebelumnya viral video remaja mengalami gerakan tubuh dan terkontrol, banyak yang menduga remaja itu mengalami gangguan saraf akibat kecanduan bermain game online.

Pihak keluarga memberikan klarifikasi terkait beredarnya video itu.

Klarifikasi itu disampaikan oleh Mila Safrina selaku bibik korban.

Mila Safrina mengatakan, gerakan tubuh tak terkontrol yang dialami keponakannya bukan karena main game online. 

"Bukan karena main game. Kita saja orang kurang mampu, beli HP saja gak sanggup," ungkapnya kepada Serambinews.com via sambungan telepon.

Dugaan sementara, ungkap Mila, penyebab keponakannya itu sakit karena meurumpot atau terkejut, dan saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan dari pihak RSUD dr Zubir Mahmud Aceh Timur.

Gerakan tubuh tak terkontrol, ungkap Mila, dialami keponakannya itu sejak dua Minggu lalu, dan telah menjalani pengobatan secara tradisional (disembur) dan berobat rumah sakit.

"Lalu Senin (14/3/2021) lalu, dibawa berobat ke poly saraf RSUD dr Zubir Mahmud Aceh Timur, saat itulah divideokan orang lalu disebarkan hingga viral di media sosial," ungkap Mila.

Klarifikasi juga disampaikan langsung oleh RM (16), remaja yang viral karena mengalami gangguan saraf karena main game online.

"Saya sampaikan informasi kepada teman-teman semuanya, bahwa sakit saya ini bukan karena main game online, tapi ini karena sakit saya sendiri.

Jadi jangan salah menduga, karena itu saya mohon kepada rekan-rekan semuanya yang ada video saya agar dihapus," ungkap RM dalam tayangan akun YouTubenya di channel APAKATEE.

"Dan saya sampaikan bahwa saya ada main game, tapi untuk membuat konten video pada akun YouTube dengan channel APAKATEE, untuk memberikan inspirasi kepada rekan-rekan semuanya agar tidak bermain game.

Untuk itu, saya harap kepada rekan-rekan semuanya agar menghapus video saya," harap RM.

Sebelumnya diberitakan, RSUD dr Zubir Mahmud, Aceh Timur, merujuk salah satu pasein usia 17 tahun asal Kecamatan Peureulak, yang masih duduk di kelas 1 SMA ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh, karena diduga mengalami gangguan saraf sehingga mengalami gerakan tubuh tak terkontrol.

"Benar, memang ada Senin (15/4/2021) kemarin anak usia 17 tahun asal Peureulak, berobat ke poly saraf. Lalu, dr spesial saraf, Dr Abdul Muis SpS merujuk pasien tersebut ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Direktur RSUD dr Zubir Mahmud Aceh Timur, dr Edi Gunawan, kepada Serambinews.com, Selasa.

Dalam pemeriksaan di poly saraf kemarin, jelas dr Edi, dr spesialis saraf hanya memberikan obat, selanjutnya merujuk pasien ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh, untuk mengetahui apakah pasien tersebut mengalami gangguan saraf, atau gejala penyakit lainnya seperti epilepsi.

"Jadi dokter sampai saat ini belun ada mengatakan bahwa hal tersebut karena main game online. Itu anggapan orang saja. Karena itu, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab timbulnya gerakan yang tidak terkontrol pada tubuh pasien, jadi sejauh ini belum bisa kita simpulkan," ungkap dr Edi.

Dr Edi, juga mengaku menerima kiriman video adanya seorang pasien mengalami gerakan tak terkontrol, dan menanyakan penyebabnya.

Sebelumnya, kata dr Edi, belum ada pasien yang berobat ke RSUD dr Zubir Mahmud, Aceh Timur, dengan kasus serupa.

Pun demikian, ungkap dr Edi, hasil pemeriksaan sementara diduga adanya gangguan saraf pada si pasien karena si pasien mengalami gerakan tubuh (tangan) yang tak terkontrol.

"Biasanya kalau gejalanya seperti itu, saya duga hal itu karena adanya gangguan saraf, karena kontrol gerakan tubuh kita itu ada pada serabut saraf pusat.

Jadi kalau ada gerakan yang tidak normal sudah pasti karena adanya gangguan saraf. Namun untuk memastikannya perlu pemeriksaan lebih lanjut," ungkap dr Edi.

(Serambinews.com/Syamsul Azman/Seni Hendri)

*) Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul VIDEO Dilarang Main Game oleh Ayah, Remaja Perempuan Hampir Terjun dari Jembatan dan Beredar Video Remaja Alami Gerakan Tubuh tak Terkontrol Akibat Main Game, Begini Kata Pihak Keluarga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved