Jejak Cilegon United: Berdiri 2012 hingga Raih Prestasi di Divisi I & II, Pernah Terancam Bangkrut

Klub sepak bola Cilegon United menjadi pusat perbincangan. Hal ini, setelah klub asal Kota Cilegon, Banten itu diakuisisi artis Raffi Ahmad.

Editor: Glery Lazuardi
Super Ball/Feri Setiawan
Tim Cilegon United FC berpose bersama sebelum bertanding melawan tim Barito Putra dalam laga uji coba di Lapangan Yon Zikon 14, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015). Tim Barito Putra menggelar laga uji coba menghadapi tim promosi Divisi Utama, Cilegon United FC untuk mengetahui sekaligus mengevaluasi kelemahan klub. (Super Ball/Feri Setiawan) 

TRIBUNBANTEN.COM - Klub sepak bola Cilegon United menjadi pusat perbincangan.

Hal ini, setelah klub asal Kota Cilegon, Banten itu diakuisisi artis Raffi Ahmad.

Bagaimana sepak terjang Cilegon United di Liga Indonesia?

Klub Cilegon United bermarkas di Stadion Krakatau Steel Cilegon, Banten.

Stadion itu berkapasitas 5000 penonton.

Klub berjuluk The Volcano itu berdiri pada 21 November 2012.

Sebagai klub yang baru berdiri, Cilegon United harus merintis jalan menuju kasta tertinggi sepak bola Indonesia mulai dari nol.

Cilegon United mulai berkasta di Divisi III LI 2012 Zona Banten. Klub itu berhasil meraih promosi ke Divisi Dua Liga Indonesia.

Setelah itu, Cilegon United secara berturut-turut merah penghargaan berupa Juara Divisi Dua Liga Indonesia pada 2013 dan Juara Divisi Satu Liga Indonesia 2014.

Sejak tahun 2015, Cilegon United berada di Liga 2. Pada Liga 2 2019, Cilegon United menempati peringkat 7 Wilayah Barat.

Namun, pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang terjadi selama satu tahun terakhir membuat klub itu terancam bangkrut.

Baca juga: Resmi Akuisisi Klub, Raffi Ahmad Unggah Foto dengan Presiden Cilegon United, Ini Katanya

Seperti dilansir Bolasport.com, CEO Cilegon United, Yudhi Afriyanto, mengaku timnya mengalami kerugian yang besar dan berpotensi bangkrut karena pandemi penyakit virus corona.

Penundaan kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 akibat virus corona berdampak nyata pada kondisi finansial klub.

Secara khusus, banyak klub yang tidak mendapatkan pemasukan karena tidak adanya pertandingan yang digelar selama pandemi.

Di sisi lain, klub-klub tetap memiliki kewajiban untuk membayar gaji pemain dan ofisial tim meski sudah mendapat izin pemotongan dari PSSI.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved