Jejak Cilegon United: Berdiri 2012 hingga Raih Prestasi di Divisi I & II, Pernah Terancam Bangkrut

Klub sepak bola Cilegon United menjadi pusat perbincangan. Hal ini, setelah klub asal Kota Cilegon, Banten itu diakuisisi artis Raffi Ahmad.

Editor: Glery Lazuardi
Super Ball/Feri Setiawan
Tim Cilegon United FC berpose bersama sebelum bertanding melawan tim Barito Putra dalam laga uji coba di Lapangan Yon Zikon 14, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015). Tim Barito Putra menggelar laga uji coba menghadapi tim promosi Divisi Utama, Cilegon United FC untuk mengetahui sekaligus mengevaluasi kelemahan klub. (Super Ball/Feri Setiawan) 

Seperti diketahui, PSSI telah memperbolehkan klub-klub peserta liga untuk merevisi kontrak dan memotong gaji pemainnya selama wabah COVID-19 hingga menjadi 25 persen saja.

Kendati demikian, masih ada klub-klub yang kesulitan melakukan hal tersebut karena telah mengalami kerugian.

CEO Cilegon United, Yudhi Afriyanto, mengungkapkan bahwa sebenarnya dia lebih memilih jika semua kompetisi tidak hanya ditunda melainkan dihentikan secara total.

Menurutnya, langkah yang terbaik adalah dengan menunggu hingga keadaan benar-benar membaik dan virus corona telah menghilang dari Indonesia.

"Sebenarnya saya minta kompetisi ini dihentikan saja, karena keselamatan lebih penting dibandingkan segalanya," ujar Yudhi Afriyanto dilansir Bolasport.com dari Tribun Jakarta.

"Tunggu sampai semua ini selesai terlebih dahulu baru kembali jalankan kompetisi kembali," kata Yudhi Afriyanto, Rabu (1/4/2020).

Selain alasan tersebut, Yudhi juga menjelaskan bahwa timnya sudah mengalami kerugian yang cukup besar akibat penundaan laga.

Bahkan, dikatakan oleh Yudhi, timnya yang berlaga di Liga 2 2020 itu bisa saja mengalami kebangkrutan jika keadaan terus berlanjut seperti ini.

"Jujur saja, saya sudah rugi banyak. Tidak ada pertandingan di bulan Maret tapi saya harus bayar gaji 75 persen kepada pemain," tutur Yudhi.

"Belum lagi bayar gaji 25 persen sampai Juni nanti. Bisa bangkrut tim ini karena tidak ada pemasukan dari pertandingan," ucap Yudhi menambahkan.

Meski mengaku kesulitan, Yudhi tidak mau melepaskan tanggung jawabnya untuk membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim.

Yudhi beserta manajemen Cilegon United akan tetap berusaha menyelesaikan kewajibannya kepada seluruh elemen The Volcano.

Apalagi, Yudhi memiliki target untuk membawa timnya ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan.

"Tapi bagaimanapun saya harus lakukan ini demi tim. Karena saya ingin sepak bola di Cilegon ini maju bukan masalah yang lain," kata Yudhi.

"Mudah-mudahan ada jalan terbaik untuk kompetisi ini," tutur Yudhi

Baca juga: Profil Cilegon United: Klub Sepak Bola asal Kota Cilegon Banten yang Kini Dimiliki Artis Raffi Ahmad

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved