Melihat Atraksi Debus Bocah 5 Tahun, Mahir Peragakan Jurus Silat Banten hingga Tak Mempan Digolok
Tubagus Ahya Al-Bantani (5), memperagakan aksi debus. Bocah asal Padepokan Tapak Debus Banten itu memakai seragam putih, celana hitam
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Tubagus Ahya Al-Bantani (5), memperagakan aksi debus.
Dia mengundang decak kagum penonton yang hadir di acara pelantikan kepengurusan Perkumpulan pengusaha musik dan pembawa acara Indonesia (Perphapindo), pada Senin (5/4/2021) malam.
Bocah asal Padepokan Tapak Debus Banten itu memakai seragam putih, celana hitam, bersabuk warna hijau serta ikat kepala.
Alban memperagakan aksi debus tanpa rasa takut. Meskipun, saat ini usianya baru 5 tahun.
Aksi diawali sebuah jurus silat. Lalu, dilanjutkan aktraksi golok.
Alban mempraktekkan aksi mengiris bagian tubuh, mulai dari lidah, tangan, leher hingga perut di hadapan para tamu yang hadir.
"Ngga takut, sudah biasa. Rasanya enak," ujar Tubagus Ahya Al-Bantani kepada TribunBanten.com saat berada di belakang panggung di Horison Ultima Ratu Hotel Jalan K.H. Abdul Hadi No. 66, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.
Baca juga: Kapolda Banten Didapuk jadi Dewan Pembina Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten
Baca juga: Padepokan Pencak Silat Cimande Banten, Melanglang Buana Hingga Luar Negeri, Punya Cabang di Prancis
Dia mengaku tidak sakit dan tidak takut pada saat mengiris bagian tubuh. Dia juga memperagakan atraksi lainya.
"Menginjak apa sama beling," ujarnya sambil berlari-lari.
Tubagus Ahya, ayah Tubagus Ahya Albantani, mengaku anaknya sudah terlatih
melakukan aksi debus.
"Dari usia satu setengah tahun, dia diajarkan pencak silat," ujar Tubagus Ahya.
Menurut Ahya, rasa takut memperagakan aksi debus, tergantung pembelajaran.
Jika pembelajaran pada saat melatih secara benar, itu tidak akan membuat anak merasa takut mempertunjukkan aksinya.
"Kalau saya melatih dia mempertunjukkan aksi-aksi dari ayahnya melalui video," ujarnya.

Kemudian dilatih secara konsisten sejak dini, agar bisa mempraktekan aksi debus secara profesional.