Presiden Jokowi Bakal Buka Munas IX LDII, Upaya Bantu Atasi Dampak Pandemi Covid-19
Presiden Joko Widodo akan membuka Musyawarah Nasional (Munas) IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Joko Widodo akan membuka Musyawarah Nasional (Munas) IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Munas IX LDII dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur, pada 7-8 April 2021.
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Pemkot Tangsel Siapkan Posko Satgas Covid-19 hingga Tingkat RT/RW
Baca juga: Bolehkan Warga Ibadah Ramadan di Masjid, Pemkot Tangerang Bentuk Satgas Covid-19
Ketua Panitia Rully Kuswahyudi mengatakan Presiden Jokowi membuka Munas IX LDII dari istana negara dengan mengundang 20 orang.
Mereka terdiri dari ulama dan pengurus harian DPP LDII.
“Acara di Istana Negara itu, terhubung secara daring dengan para peserta yang hadir di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin dan kantor DPW dan DPD LDII di seluruh Indonesia yang berjumlah 400-an studio,” ujar Rully Kuswahyudi, dalam keterangannya, Selasa (6/4/2021).
Acara Munas IX LDII diikuti 3.600 peserta di seluruh Indonesia. Kondisi pandemi ini, membuat pihaknya menggelar Munas dengan memadukan daring dan luring.
Peserta yang hadir secara langsung dibatasi hanya 150 orang.
Mereka terdiri dari para ulama, tokoh pemerintah, DPR, pengurus DPP LDII, dan undangan khusus serta panitia.
Munas IX LDII dilaksanakan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta wajib menjalani swab antigen dan melaksanakan protokol kesehatan.
“Ini menjadi perhatian panitia agar para peserta dan penyelenggara mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
LDII Berkontribusi Atasi Dampak Pandemi
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso, mengatakan LDII sebagai komponen bangsa harus berkontribusi membantu pemerintah mengatasi dampak Covid-19.
Pihaknya melihat krisis kesehatan dan ekonomi ini harus diatasi agar tak menjadi krisis sosial.
Menurut Chriswanto Munas IX LDII, sebagai hajatan tertinggi organisasi dan penentu derap langkah untuk lima tahun ke depan, bertujuan pula merevitalisasi dan menajamkan program kerja periode lalu.
"Penajaman delapan klaster kontribusi LDII untuk bangsa, bertujuan untuk meningkatkan kotribusi kami untuk membantu mengatasi dampak Covid-19,” ujar Chriswanto.
Program berupa delapan klaster itu, menurut Chriswanto sudah dilaksanakan dan dipertajam karena sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Chriswanto menyebut delapan klaster pengabdian LDII adalah bidang wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.
Baca juga: Kementerian Kesehatan: Vaksinasi Covid-19 Boleh Diberikan Saat Bulan Ramadan, Berikut Syaratnya
Baca juga: Rekor Penambahan 3.501 Kasus Positif Covid-19 di Banten, Ini Penjelasan Kadinkes
“Harapan kami, penajaman dan revitalisasi delapan program yang kami laksanakan, dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan krisis ekonomi akibat pandemi,” ujar Chriswanto Santoso.
Chriswanto mengatakan, sebelum Munas pihaknya menggelar berbagai webinar dan diskusi dengan para tokoh. Hasil diskusi tersebut menjadi bahan untuk menajamkan dan meningkatkan delapan program kerja tersebut,
“Bahkan dalam Munas, kami juga mengundang para narasumber terkait delapan klaster tersebut. Sehingga hasil Munas ini segera bisa dilaksanakan sesuai kondisi kekinian,” paparnya.
Terselenggaranya Munas IX LDII berkat bantuan berbagai pihak, dari pemerintah, aparat keamanan, hingga tokoh agama serta masyarakat.
“Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin yang memberi dukungan besar. Dan juga para kepala daerah dari gubernur hingga bupati dan wali kota, MUI, dan ormas Islam lainnya, yang telah memberi dukungan moral kepada warga LDII di seluruh Indonesia untuk melaksanakan Munas,” papar Chriswanto