Ramadan 2021
Salat Tarawih Pertama di Masjid di Pandeglang, Jemaah Tak Pakai Masker Maupun Jaga Jarak 1 Meter
Menurutnya, jika situasi seperti ini terus terjadi selama bulan Ramadan, dikhawatirkan akan muncul klaster baru Covid-19 dari pelaksanaan Salat Tarawi
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Umat Muslim di Indononesia melaksanakan Salat Tarawih pertama pada Senin (12/4/2021) malam, setelah pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada Selasa besok, 13 April 2021.
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2021 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 H/2021 M, menyusul masih terjadinya pandemi Covid-19.
Surat edaran Menteri Agama itu secara umum mengatur pembatasan jumlah jemaah dan penerapan protokol kesehatan secara ketat (3M: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).
Disebutkan bahwa jumlah jemaah Salat Tarawih maksimal 50 persen dari kapasitas jemaah di masjid/musala dan harus menjaga jarak aman 1 meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah dan mukena masing-masing.

Kegiatan ibadah Salat Tarawih di antaranya digelar di Masjid At-Taqwa yang berada di Desa Jajawai, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada pukul 19.40 WIB.
Ibadah Salat Tarawih pertama di masjid tersebut berjalan dengan tertib dan khitmad.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh pada Selasa 13 April 2021
Baca juga: Hilal Awal Ramadan 1442 H Tak Terlihat di Mercusuar Cikoneng Banten
Sekitar 100 jemaah laki-laki dan wanita mengikuti Salat Tarawih di masjid tersebut. Jemaah laki-laki berada di bagian depan, sementara jemaah wanita di bagian belakang.
Namun pantauan TribunBanten.com, sebagian besar jemaah yang mengikuti Salat Tarawih di masjid tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 maupun surat edaran Menteri Agama.
Di antaranya para jemaah datang berbondong-bondong ke masjid tersebut, sebagian besar jemaah tidak menggunakan masker, tidak ada menjaga jarak 1 meter antarjemaah dan cenderung berdempetan serta tidak tersedianya tempat mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer.
Salah satu jemaah di Masjid At-Taqwa, Arif (30) mengatakan dirinya antusias melaksanakan Salat Tarawih di masjid kali ini karena sudah lama tidak melakukan salat berjemaah di masjid karena pandemi Covid-19.
Namun, di sisi lain, ia dan keluarga yang mengikuti Salat Tarawih di masjid sangat khawatir dengan ancaman penyebaran Covid-19.

Ia menyayangkan sebagian besar jemaah yang melaksanakan Salat Tarawih pertama di masjid ini tidak menerapkan protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah. Pun demikian dengan pihak pengurus dan pengelola masjid.
Baca juga: Panduan Lengkap Ibadah Ramadan Mulai Buka Puasa Hingga Salat Tarawih dari Kemenag di Masa Pandemi
Baca juga: Update Covid-19 di Indonesia Hari Ini 9 April 2021, Bertambah 5.265 Total 1.558.145 Kasus
Baca juga: Kemenkes, IDI, dan MUI Sepakat Vaksinasi Covid-19 Akan Tetap Berjalan di Bulan Ramadan
Menurutnya, jika situasi seperti ini terus terjadi selama bulan Ramadan, dikahwatirkan akan muncul klaster baru Covid-19 dari pelaksanaan Salat Tarawih.
"Jujur agak takut mas, karena kalau kayak begini nantinya bisa tertular virusnya. Apalagi tidak ada alat yang mengecek suhu tubuh atau tempat cuci tangan. Sangat disayangkan," ujarnya.
Arif berharap pengurus maupun pengelola masjid segera menyedikan sarana dan prasarana protokol kesehatan untuk jemaah.
Ia pun mengajak para jemaah lainnya untuk juga menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak saat melaksanakan Salat Tarawih di masjid.