Tiket Masuk Kawasan Pantai Anyer Mencapai Rp100.000, Dinas Pariwisata Tak Bisa Berbuat Banyak
Sementara, pengunjung yang datang dengan bus dikenakan biaya tiket masuk mencapai Rp800.000.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Di satu sisi pemerintah daerah berusaha mendongkrak kunjungan wisatawan setelah melesunya perekonomian selama pandemi Covid-19, namun di sisi lain beberapa kendala maupun keluhan wisatawan tak kunjung diselesaikan.
Seperti dipungutnya biaya tiket masuk dengan harga tinggi kepada setiap warga yang ingin berkunjung kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
Tak tanggung-tanggung, pihak pengelola memungut biaya tiket masuk kawasan Pantai Anyer untuk mobil pribadi sebesar Rp100.000 dan sepeda motor Rp20.000.
Sementara, pengunjung yang datang dengan bus dikenakan biaya tiket masuk mencapai Rp800.000.

Kepala Bidang Pemasaran dan Kemitraan Usaha Jasa Pariwisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serang Bagja Saputra mengakui keluhan wisatawan terhadap mahalnya biaya tiket masuk ke kawasan Pantai Anyer sudah ada setiap tahun dan terjadi sejak lama.
"Dibilang lima tahun mungkin lebih, terutama pada saat liburan panjang pasti terjadi seperti ini," ujar Bagja di kantornya, Kabupaten Serang, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Wisata Pantai Anyer Titik Nol Banten: Eksplorasi Mercusuar Bersejarah yang Miliki Spot Instagramable
Baca juga: Banyak Tumpukan Sampah Liar di Serang, DLH: Masyarakat Juga Harus Tanggung Jawab Jaga Lingkungan
Menurutnya, permasalahan mahalnya tiket disebabkan karena sepanjang Pantai Anyer hingga Cinangka, Serang, saat ini sudah dikuasai oleh perorangan atau kelompok warga untuk kepentingan bisnis.
"Akses masuk ke Pantai Anyer itu sudah dikuasai oleh pihak swasta, beda dengan pantai lainnya seperti pantai di Bali yang mudah diakses menuju ke pantainya," ujarnya.

Bagja mengakui, seharusnya setiap warga dapat mengakses dan menikmati Pantai Anyer secara gratis.
Namun, karena sebagia besar akses masuk ke kawasan Pantai Anyer dikuasai sekelompok warga dan swasta, maka wisatawan dipungut biaya tiket masuk dan lainnya.
Dalam penyewaan dan pengelolaan lahan akses menuju garis pantai itu umumnya terjadi perputaran uang.
"Pengelola sewa kepada pemilik lahan. Untuk mengembalikan modal sewa itu, mereka kenakan tiket masuk, menyewakan warung, saung, mereka mengupayakan agar dapat balik modal. Disini motifnya sudah bisnis," katanya.
Baca juga: Miliki Garis Pantai Sepanjang 499 KM dan 133 Desa Pesisir, Banten Berpotensi Jadi Daerah Perikanan
Baca juga: Garuda Indonesia Tawarkan Masyarakat yang Ingin Coba Sensasi Jadi Pilot, Tarif Mulai Rp 1,6 Juta
Ia pun menuturkan, dalam hal ini memang pengelola pantai diminta untuk bisa bersama-sama kembali membuat kebijakan yang bisa menurunkan harga.
Mengingat saat ini pandemi Covid-19, jangan sampai kondisi pariwisata di kawasan Pantai Anyer terpuruk.
"Dalam hal ini Pemkab serang tidak ada sama sekali ikut dalam harga tiket karena itu sudah dikelola oleh swasta dan milik perorangan," ujarnya.
Ia pun berharap warga maupun kelompok masyarakat bersedia menyelesaikan masasalah tiket masuk ini untuk memperbaiki citra Pantai Anyer bersamaan mulai bangkitnya pariwisata Banten.