Banyak Tumpukan Sampah Liar di Serang, DLH: Masyarakat Juga Harus Tanggung Jawab Jaga Lingkungan
Ia menjelaskan, volume sampah di Kabupaten Serang diperkirakan sebanyak 5.000 ton dalam setiap harinya.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Tumpukan sampah menjadi pemandangan yang kerap ditemui di hampir setiap kecamatan di Kabupaten Serang.
Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah juga berdampak pada bau menyengat hingga gangguan kesehatan.
Kepala Bidang Pertamanan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, Toto Mujiyanto mengakui hal tersebut.
Sejumlah upaya telah dilakukan DLH Kabupaten Serang untuk menyelesaikan masalah tersebut, mulai pengangkutan, pemasangan spanduk larangan membuang sampah dan lainnya.
Namun, upaya tersebut tak mampu menyelesaikan masalah tumpukan sampah liar.
Toto menegaskan, penyelesaian masalah tumpukan sampah liar bukan hanya tanggung jawab DLH.
"Untuk mengatasi sampah ini tidak hanya dari Lingkungan Hidup saja, masyarakatpun harus bersama-sama ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan," ujar Toto di kantor DLH Kabupaten Serang, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Wakil Bupati Serang Sampaikan Persoalan Sampah ke DPRD Banten
Baca juga: Warga Buang Sampah Sembarangan di Dekat Terowongan Kidemang Kota Serang, Apa Kata Camat?

Ia menjelaskan, volume sampah di Kabupaten Serang diperkirakan sebanyak 5.000 ton dalam setiap harinya.
Jumlah itu berdasarkan estimasi jumlah penduduk Kabupaten Serang sebanyak 1.600.000 jiwa dengan satu orang menghasilkan 0,5 kilogram sampah per hari.
Sementara, sampah yang dapat terangkut oleh petugas ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPAS Cilowong di Kota Serang hanya 80 sampai 100 ton per hari.
Dengan begitu, ada sekitar 4.800 ton sampah yang tidak teangkut sehigga muncul tumpukan sampah liar.
Menurut Toto, keadaan ini di antaranya disebabkan minimnya armada kendaraan pengangkut sampah.