Agen Bus Mengeluh Mulai Banyak Penumpang Batalkan Tiket Perjalanan dari Terminal Pakupatan Serang
Pemerintah memperketat mekanisme perjalanan transportasi saat mudik Lebaran 2021, yaitu H-14 peniadaan mudik dan H+7.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari.
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pemerintah memperketat mekanisme perjalanan transportasi saat mudik Lebaran 2021, yaitu H-14 peniadaan mudik dan H+7.
Kebijakan itu berdampak pada pembatalan sejumlah tiket perjalanan menggunakan sarana transportasi bus di Terminal Pakupatan Kota Serang, Banten.
Sejumlah Agen bus antar Kota antar Provinsi (AKAP) di Terminal Pakupatan Kota Serang mengeluhkan pembatalan tiket yang dipesan penumpang.
Baca juga: Larangan Mudik Berlaku, Pelni Tutup Layanan Penjualan Tiket Kapal Penumpang Via Online
Baca juga: Mudik Dilarang, Pemerintah Kota Tangerang Berlakukan SIKM pada 6-17 Mei 2021
Karyawan agen bus AKAP Sinar Jaya, Anto, mengatakan ada sekitar satu sampai empat orang yang membatalkan pesanan tiket yang akan diberangkatkan pada 30 April-5 Mei 2021.
Pihak agen AKAP Sinar Jaya melayani rute perjalanan dari Merak-Cilegon menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kebanyakan dari mereka pada ragu pada saat mau berangkat, apalagi sekarang mulai ada aturan baru lagi semenjak ini penumpang makin ragu buat mudik," ujarnya kepada TribunBanten.com, Sabtu (24/4/2021).
Menurut dia, pembatalan pemesanan tiket itu, membuat agen bus merugi. Sebab, ketika calon penumpang memesan kursi, mereka mentransfer sejumlah uang.
Pihak agensi kemudian melakukan pemesanan kursi ke PO armada bus.
Dan ketika penumpang membatalkan pesanan uang akan kembali secara penuh, namun terdapat beban biaya yang harus ditanggung agen.
"Ya seharusnya sudah pas terisi kursi ini malah berkurang, mending kalau bisa dapet gantinya, kalau ginikan harus nutup buat biaya lainnya seperti solar," ujarnya.
Anto menyebutkan pemesanan tiket sedikit. Selama satu hari hanya sekitar ada 10 PO tiket pemberangkatan. Itu belum kalau ada yang membatalkan pesanan.
Selama satu hari, kata dia, setidaknya ada tujuh sampai delapan mobil armada bus AKAP yang diberangkatkan agen.
Meski begitu jumlah penumpang dari terminal pakupatan dalam sehari terisi 7-10 orang per bus dengan isi kapasitas hanya 15 orang.
"Kalau untuk lonjakan penumpang tidak bisa diperkirakan, setiap hari saja mencari penumpang susah apalagi sekarang ada yang batalin pesanan," kata Anto.