Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak
Barang-barang Diduga dari Kapal Selam KRI Nanggala-420 Ditemukan di Palung Laut Sedalam 850 Meter
Adapun, lokasi temuan serpihan barang itu berada di sekitar dua mil laut sebelah utara dari titik kapal dilaporkan hilang
Hadi mengatakan, bukti-bukti tersebut ditemukan setelah melakukan pencarian selama 72 jam.
"Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti autentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," kata Hadi dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021), dikutip dari tayangan Kompas TV.
Hadi menuturkan, selama empat hari sejak kapal selam buatan Jerman itu hilang kontak, pihaknya telah berupaya keras mencari keberadaannya.
Dalam upaya ini, pihaknya dibantu oleh Polri, Basarnas, KNKT dan BPBD, serta aset-aset negara sahabat, seperti dari Australia, Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia.

Dan dini hari tadi, lanjut Hadi, adalah batas akhir dari ketersediaan oksigen di kapal selam buatan Jerman tersebut.
"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam," ujar Hadi.
Adapun, dari bukti-bukti autentik itu, terdapat sejumlah barang yang ditemukan.
Di antaranya seperti pelusur tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye yang biasa digunakan sebagai pelumas periskop kapal selam.
Ada juga temuan yang biasa digunakan ABK Nanggala untuk salat, dan spon untuk menahan panas pada presroom.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad menyampaikan hingga Senin (21/04/2021) pagi, proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus berlangsung.
Terbaru, ada 21 KRI yang dikerahkan dalam proses pencarian, termasuk KRI Alugoro-405.
Riad juga menambahkan, empat unit kapal dari kepolisian ikut membantu pencarian.
Keempat kapal itu, lanjut Riad, dilengkapi dengan ROV atau remotely operated underwater vehicle.
"KRI yang dikerahkan pada proses pencarian ada 21, termasuk KRI Alugoro-405."
"Kita juga mendapat bantuan dari kepolisian sebanyak 4 kapal, Kapal Gelatik, Kapal Enggang, Kapal Barata, Kapal Balam."