Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak
Gundahnya Hati Matroji Menanti Nasib Anaknya di KRI Nanggala-402, Minta Didoakan di Masjid Satu Desa
Saat ditemui di rumahnya, pandangan Matroji menerawang saat bicara tentang anaknya. Ia masih tetap berharap anak sulungnya itu lekas ditemukan.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
Faqihudin diketahui sebagai alumni SMPN 3 Ngunut.
Selepas SMP ia melanjutkan di SMK Sore jurusan Otomotif.
Setelah masuk TNI AL, dia sekolah khusus kapal selam dan memegang bagian mesin, seperti jurusannya saat sekolah.
Ada dua warga Kecamatan Ngunut di dalam Kapal Nanggala 402.
Baca juga: Sosok Komandan KRI 402 Nanggala Letkol Laut Heri Oktavian, Pak RT yang Hobi Sepeda Ontel
Selain Faqihudin, ada pula Sertu (Ttu) Ardi Ardiansyah (25), warga Dusun Jenon, Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut.
Ardi diketahui baru empat bulan menikah.
“Terakhir Ardi pulang 4 April kemarin bersama istrinya,” ucap salah satu pamannya, Marjuni.
KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam di Palung Laut

Setelah melakukan pencarian selama 72 jam, akhirnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 awak yang hilang di perairan utara Bali dinyatakan telah tenggelam.
Isyarat subsunk (tenggelam) itu disampaikan langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto untuk KRI Nanggala-402.
"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRTI Nanggala" ujar Hadi dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021), dilansir dari Kompas.com.
TNI menemukan sejumlah barang yang menjadi bukti tenggelamnya KRI Nanggala-402.
Baca juga: Sempat Ada Kontak, Ini Dugaan Penyebab Temuan Tumpahan Minyak KRI Nanggala, Ada Kemungkinan Blackout
Baca juga: Ini Bahayanya Bila KRI Nanggala 402 di Kedalaman Lebih dari 500 Meter, Kadispen AL Sebut Bisa Fatal
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, posisi kapal selam KRI Nanggala-402 diprediksi tenggelam di kedalaman 850 meter.
Hal itu berdasarkan barang-barang yang diduga dari KRI Nanggala-402, ditemukan di sebuah palung laut dengan kedalaman 850 meter.
Adapun barang-barang yang ditemukan yaitu pelusur tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, kemudian di botol oranye itu pelumas perskpp kapal selam.