KRI Nanggala 402 Hilang Kontak

Keponakan Prabowo, Letda Rhesa Gugur di KRI Nanggala, Sang Ayah Juga Gugur dalam Operasi Timor Timur

Dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang gugur, satu diantaranya adalah keponakan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Kolase Instagram
Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letda Laut Rhesa Tri Sigar gugur di KRI Nanggala 402 

Termasuk Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Yudomo Sastrosoehardjo dan Danrem 164.Wira Dharma Kolonel (Inf) Salamat Sidabutar.

Baca juga: Bapak Saya Rangkul Lalu Menghilang, Kisah Serda Setyo Mimpi Bertemu Almarhum Ayah Sebelum Gugur

Kronologi Jatuhnya Helikopter

Dikutip Kompas.com dari Kompas Cetak 5 Juni 1998, pada Kamis 4 Juni 1998, helikopter jenis Bell-205 dengan nomor registrasi HA-5069 milik Dinas Penerbangan TNI AD jatuh dan terbakar di Kampung Liaruca, Desa Bahanue, Kabupaten Viqueque, Timor Timur (sekitar 100 km arah timur Kota Dili).

Pesawat naas itu jatuh pada koordinat 0340.3075.

Keterangan resmi dari Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Subagyo Hadisiswoyo di Markas Besar TNI AD Jakarta mengatakan, jatuhnya pesawat ini diakibatkan cuaca buruk di sekitar lokasi kecelakaan.

"Segala kemungkinan kecelakaan memang bisa saja terjadi. Tapi untuk musibah ini terjadi karena cuaca buruk dengan jarak pandang hanya sekitar 200 meter," kata KSAD.

Prabowo Subianto dan Letda Laut (T) Rhesa Tri Utomo Sigar
Prabowo Subianto dan Letda Laut (T) Rhesa Tri Utomo Sigar (Tribun Batam)

Kunjungan pertama Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI I Dewa Putu Rai dalam keterangan persnya menyebutkan, Pangdam Udayana Mayjen Yudhomo hendak melakukan kunjungan kerja di sejumlah pos operasi penting di sektor timur Timtim.

Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja pertamanya sebagai Panglima setelah menerima tugasnya pada 27 Mei 1998 lalu menggantikan Mayjen TNI Syahrir MS.

Rombongan lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Dili pukul 07.16 Wita menuju Kabupaten Baucau, dan tiba pukul 08.10 Wita.

Di sini Pangdam beserta rombongan melakukan tatap muka dengan sejumlah perwira di jajaran Kodim (Komando Distrik Militer) Baucau.

Pukul 09.00 Wita, rombongan berangkat ke Kabupaten Viqueque yang berada sekitar 70 km arah tenggara Baucau, dan tiba pukul 09.45 Wita.

Baca juga: Berduka Atas Gugurnya Kru KRI Nanggala, Susi Pudjiastuti Ungkap Kenangan Bersama Kolonel Harry

Di pos operasi ini, Yudhomo dan rombongan bertemu jajaran Kotisdenpur (Komando Taktis Detasemen Tempur) III di Liaruca, Desa Bahanue, Viqueque, yang sedang melakukan operasi teritorial.

Setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan para prajurit di daerah operasi itu, pada pukul 10.15 Wita Pangdam dan rombongan kembali naik ke heli bermaksud menuju Batalyon Tempur Teritorial (BTT) 401 dan Kodim 1630 Venilale, Viqueque.

Enam menit kemudian atau pukul 10.21, saat heli berada pada ketinggian sekitar 400 meter, muncul angin ribut dari arah barat, ditambah kabut tebal.

Heli kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pohon di tebing di depannya, membelok ke selatan kemudian jatuh dan terbakar.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved