Hari Buruh Internasional

50 Ribu Buruh akan Demo May Day Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Tangerang akan Sekat Jalan ke Jakarta

Setidaknya, 50 ribu buruh akan berdemonstrasi untuk peringati May Day sekaligus menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Polres nTangerang akan sekat jalan

Editor: Yulis Banten
Warta Kota/Nur Ichsan
Ilustrasi konvoi massa buruh: Ribuan buruh menyemut di jalan saat melakukan iring-iringan konvoi di Jalan Daan Mogot, Tangerang menuju Jakarta untuk berunjukrasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Tanggal 1 Mei diperingati buruh sebagai May Day atau Hari Buruh Internasional.

Demonstrasi besar direncakan digelar di Ibukota DKI Jakarta. 

Setidaknya, 50 ribu buruh akan berdemonstrasi untuk memeringati May Day sekaligus menolak UU Omnibus Law.

Guna mencegah aksi massa buruh dari Tangerang ke Ibukota  DKI Jakarta, Polresta Tangerang akan melakukan penyekatan pada Sabtu (1/5/2021).

Para buruh diharapkan melakukan kegiatan positif di saat Ramadan dan pandemi Covid-19.

"Kalau titik penyekatan ada, di kawasan Bitung," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Wahyu Sri Bintoro kepada TribunBanten.com, Jumat (30/4/2021) malam.

Kendati demikian, ia tidak menjabarkan secara persis lokasi penyekatan dan jumlah personel Polri yang akan diterjunkan.

Kombes  Wahyu Sri Bintoro juga mengajak buruh untuk memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day dengan kegiatan sosial.

Seperti pembagian masker di saat pandemi Covid-19 seperti ini.

Baca juga: Sejarah Hari Buruh/May Day di Indonesia & Internasional, Diperingati Setiap 1 Mei

"Kegiatan peringatan May Day dapat diisi dengan kegiatan bakti sosial Ramadan berkah dari serikat buruh," tutur Kombes Pol Wahyu Bintoro.

Sementara, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengingatkan kepada para buruh untuk tetap merayakan May Day secara tertib.

Juga wajib memperhatikan protokol kesehatan minimal menggunakan masker dan tidak berkerumun disatu tempat secara bersamaan.

"Dua tahun terakhir ini tentu peringatan May Day dirayakan dalam situasi Pandemi Covid-19, maka saya mengimbau agar seluruh buruh tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat," kata Zaki.

Daripada menambah jumlah positif Covid-19, di saat bulan puasa ini ada baiknya May Day dilakukan dengan diskusi terbuka.

Baca juga: Besok Hari Buruh 1 Mei 2021, Ini Kumpulan Ucapan yang Bisa Dikirim ke Temanmu Melalui WhatsApp

"Demi menghindari kerumunan silakan buruh memperingati May Day bisa dengan banyak saluran diskusi menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik, kami Pemda khususnya Dinas Tenaga Kerja memfasilitasi kepada para buruh semua," ujar Ahmed Zaki Iskandar.

50 Ribu Buruh

Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan buruh Indonesia siap menyambut aksi untuk memperingati May Day pada tanggal 1 Mei 2021 ini.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan massa buruh dari KSPI yang akan mengikuti May Day sekurang-kurangnya berjumlah 50 ribu orang.

“Mereka tersebar di 3.000 perusahaan/pabrik, 200 kabupaten/kota, dan 24 provinsi. Seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Aceh, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku, dan sebagainya,” ujar Said Iqbal, kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Said Iqbal menegaskan aksi buruh tetap akan memperhatikan protokol kesehatan demi mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Aksi buruh yang dilakukan di berbagai daerah wajib mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti melakukan rapid antigen, menggunakan masker, handsanitizer, hingga menjaga jarak," kata Said Iqbal.

Tidak hanya buruh, Said Iqbal menyebut aksi May Day juga akan diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa dari berbagai kampus ternama seperti BEM ITB, UNJ, Unand, dan sebagainya.

Baca juga: Sejarah Hari Buruh/May Day di Indonesia & Internasional, Diperingati Setiap 1 Mei

Dalam hal ini, KSPI sudah bertemu dan berdiskusi dengan pengurus Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

“Mahasiswa dan buruh akan bergerak bersama untuk menyuarakan satu tuntutan yang sama, yaitu penolakan terhadap omnibus law UU Cipta Kerja,” pungkasnya.

Menteri Tenaga Kerja

Terpisah, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengingatkan kepada para pekerja atau buruh dan pengusaha agar peringatan May Day diisi dengan kegiatan positif.

Jelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada 1 Mei 2021, Ida mengingatkan potensi penularan virus corona atau Covid-19 yang dapat berdampak terhadap pekerja atau buruh.

"Peringatan May Day tahun ini mari kita isi dengan kegiatan-kegiatan positif. Kegiatan-kegiatan yang dapat membantu dan mendukung satu sama lain, mengingat pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap kondisi ketenagakerjaan kita,” kata Ida Fauziah di Jakarta, Jumat (30/4/2021).

Ida mengatakan dalam mengisi peringatan May Day, seluruh pekerja atau buruh harus tetap mengikuti protokol kesehatan.

“Situasi saat ini masih pandemi. Saya ingatkan sekali lagi agar temen-teman pekerja/buruh maupun teman-teman pengusaha yang nanti merayakan May Day agar tetap mengikuti protokol Kesehatan,” imbau Ida.

Baca juga: Sejarah Hari Buruh/May Day di Indonesia & Internasional, Diperingati Setiap 1 Mei

Ida mengatakan, pandemi Covid-19 telah berimbas sangat besar baik dari segi kesehatan maupun perekonomian nasional.

Namun begitu, ia meminta semua pihak agar tetap menjaga sikap optimismenya.

Menurutnya, optimistis sangat penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Selain itu, kreativitas dan inovasi juga harus terus dilakukan di semua sektor untuk bangkit dari keterpurukan.

Ilustrasi konvoi massa buruh: Ribuan buruh menyemut di jalan saat melakukan iring-iringan konvoi di Jalan Daan Mogot, Tangerang menuju Jakarta untuk berunjukrasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).
Ilustrasi konvoi massa buruh: Ribuan buruh menyemut di jalan saat melakukan iring-iringan konvoi di Jalan Daan Mogot, Tangerang menuju Jakarta untuk berunjukrasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). (Warta Kota/Nur Ichsan)

Hal ini sangat penting guna mengakhiri tekanan berat bangsa agar kehidupan dapat berjalan normal.

“Memang ini merupakan tugas berat pemerintah saat ini, namun jika secara bersama-sama seluruh elemen bangsa melakukan tindakan nyata maka beban ini secara perlahan-perlahan dapat dilampaui. Kita bisa pulih bersama,” kata Ida.

Ida berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Baca juga: Buruh Diharapkan Tingkatkan Kapasitas Diri, Lihat Sektor Berpotensi

Berbagai program dalam hal penangangan dampak pandemi Covid-19 yang sudah, sedang, dan terus dilakukan.

Inisiatif berikutnya adalah kebijakan pemberian THR Keagamaan kepada para pekerja/buruh.

Ida berharap stimulus tersebut akan menggerakkan konsumsi masyarakat, yang ujung-ujungnya berdampak bagus bagi kinerja perusahaan.

“Kita tidak akan berhenti di sini. Inisiatif lainnya akan terus saya dorong untuk segera dilaksanakan. May Day tahun ini menjadi istimewa karena ini adalah perayaan atas harapan,” kata Ida.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved