BREAKING NEWS- Sesosok Mayat Wanita Berkaus Hitam dan Rambut Pendek Ditemukan di Pulau Panjang

Kepala Basarnas Banten, M Zainal Arifin menyebutkan, mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh warga sekitar.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Yudhi Maulana A
Istimewa
Sesosok wanita ditemukan tewas di Pulau Panjang, Kabupaten Serang, Banten Senin (3/5/2021) 

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Sesosok mayat berjenis kelamin perempuan ditemukan di Pulau Panjang, Kabupaten Serang pada Senin (3/5/2021) sekitar pukul 12.00 wib.

Kepala Basarnas Banten, M Zainal Arifin menyebutkan, mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh warga sekitar.

"Untuk data korban belum diketahui, namun jenis kelaminnya adalah Perempuan dengan ciri - ciri memakai kaos warna hitam dan mengenakan BH serta berambut pendek," jelasnya melalui pesan Whatsapp, Senin Siang.

Zainal memperkirakan, mayat tersebut sudah sekitar tujuh hari.

"Diperkirakan mayat sudah tujuh hari, sehingga kondisi mayat membengkak," ucapnya.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Dekat Pulau Tempurung

Ia menyebutkan proses evakuasi mayat tersebut, Tim Basarnas mengalami kendala karena medan yang sulit dan karang yang banyak.

"Dan untuk saat ini, korban langsung dibawa menuju Rumah Sakit Panggung Rawi yang berada di Kecamatan Jombang, Kota Cilegon," ucapnya.

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Ciledug, Tolak Ajakan Berhubungan Badan untuk Lunasi Utang

B (22) perempuan menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya IN (28).

IN menghabisi nyawa B karena tidak mau diajak berhubungan badan. Ajakan itu dilakukan agar utang berupa uang B menjadi lunas.

"Pelaku meminta hubungan badan, tetapi korban tidak mau. Sehingga melakukan tindakan mencekik leher korban selama 30 menit," kata Kapolsek Metro Gambir AKBP Kadek Budiyarta, di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Fakta Pembunuhan Berantai di Kulon Progo: 2 Wanita Muda Dihabisi Hanya 11 Hari, Dicekoki Obat Flu

Baca juga: Pembunuhan di Dampit Malang: Pelaku Diduga Anaknya Sendiri, Ada Luka Bakar dan Sayatan

IN (28) telah menjalin pertemanan dengan perempuan berinisial B (22) selama tiga tahun.

Mereka berkenalan secara langsung di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.

Selama berteman akrab, IN kerap kali meminjamkan uang kepada B untuk kebutuhan hidupnya.

AKBP Kadek Budiyarta mengatakan B tidak bekerja.

"B tidak bekerja, sementara IN bekerja serabutan," kata Budi.

"Tapi mereka tidak menjalin hubungan sebagai kekasih, hanya berteman," lanjutnya.

Dikatakan Budi, B acap kali menginap di rumah IN, Jalan Petojo, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Budi menyatakan, rumah yang ditempati IN yakni milik ibu tirinya.

"Beberapa kali B menginap di rumah IN. Tapi ibunya tidak tahu kalau sering menginap," jelas Budi.

Selama berteman, IN selalu dikecewakan oleh B karena sering tak membayar hutang.

"Berdasarkan keterangannya, IN merasa dendam dan kesal. Jadi, belum lama ini IN menagih hutangnya senilai Rp7 juta kepada B," ujar Budi.

Kini, pelaku IN menjadi tersangka pembunuhan tersebut setelah polisi menyelidiki kasusnya.

Alhasil, polisi telah mengamankan barang bukti berupa ranting-ranting pohon, ember cat, jam milik korban, dan pakaian korban.

Barang bukti tersebut sempat menutupi jasad korban di dekat rumah pelaku.

Orang tua angkat pelaku pun tak mengetahui anak asuhnya itu membunuh perempuan.

"Tersangka IN dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara," tutup Budi.

Hutang Rp 7 juta

Perempuan berinisial B (22) diduga enggan membayar utangnya kepada pria berinisial IN (28).

B diketahui memiliki utang senilai Rp7 juta kepada IN.

Karena tak mau membayar utang, IN pun membujuk B agar berhubungan badan guna melunasi utangnya.

Namun, B menolak sehingga IN naik pitam lantas mencekik lehernya sekira 30 menit.

"Pelaku IN juga mengajak B berhubungan badan dengan maksud melunasi hutangnya," jelas Kapolsek Metro Gambir, AKBP Kadek Budiyarta, di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021).

"Setelah pelaku meminta melakukan hubungan badan tetapi korban tidak mau, sehingga melakukan tindakan tersebut dengan cara mencekik leher korban," lanjutnya.

Baca juga: Reka Adegan Pembunuhan WNA Jerman dan Istrinya di BSD Serpong, Terungkap Detik-detik Jelang Kematian

Baca juga: Jalani Ritual, Bah Ajum Dapat Petunjuk Lokasi Jasad Korban Pembunuhan: Arwahnya Minta Disempurnakan

Kini, pelaku IN menjadi tersangka pembunuhan tersebut setelah polisi menyelidiki kasusnya.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa ranting-ranting pohon, ember cat, jam milik korban, dan pakaian korban.

Barang bukti tersebut sempat menutupi jasad korban di dekat rumah pelaku.

Orang tua angkat pelaku pun tak mengetahui anak asuhnya itu membunuh perempuan.

Budi menambahkan, hubungan antara pelaku dengan korban yakni sebagai teman.

Mereka kenal sekira tiga tahun.

"Tersangka IN dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara," tutup Budi.

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tolak Berhubungan Badan, Perempuan 22 Tahun Tewas di Tangan Temannya

(TribunBanten.com/Desi Purnamasari/Rizki Asdiarman)

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved