Sate Beracun Berujung Maut

Jogja Police Watch Desak Aiptu T yang Dijadikan Sasaran Awal Sate Beracun Ikut Diperiksa

Jogja Police Watch (JPW) memberikan apresiasi terhadap kinerja Polresta Yogyakarta karena berhasil memecahkan kasus sate beracun yang tewaskan bocah

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
kolase KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO/Facebook
Beredar foto diduga NA (25), pelaku pengirim sate beracun ke anggota polisi namun malah menewaskan bocah SD asal Bantul, Yogyakarta 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla

TRIBUNBANTEN.COM - Jogja Police Watch (JPW) memberikan apresiasi terhadap kinerja Polresta Yogyakarta karena berhasil memecahkan kasus sate beracun yang tewaskan anak sopir ojek online.

Berdasarkan informasi dari TribunJogja.com, Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba, mengatakan kalau dalam kasus ini Aiptu T yang merupakan alasan dari nekatnya aksi NA meracuninya harus ikut diperiksa.

Baharuddin meminta untuk Aiptu T dan istrinya ikut diperiksa lebih dalam terkait kasus ini.

"Ini sebuah kejanggalan sekaligus tanda tanya besar. Ada apa? Polisi harus menjelaskan secara transparan dan profesional kepada publik terkait tidak adanya nama Aiptu T beserta istrinya. Jangan ada yang ditutup-tutupi," ujarnya, Selasa (4/5/2021).

Menurut JPW harus diketahui apa yang sebenarnya terjadi antara NA dan Aiptu T hingga wanita ini nekat ingin membunuhnya.

"JPW mendesak kepada Propam Mabes Polri dan Kompolnas untuk turun ke Yogya guna melakukan pemeriksaan terhadap Aiptu T beserta istrinya dalam kasus ini. Segera saja diperiksa," jelasnya.

Baca juga: Kisah Cinta NA dengan Penyidik Berawal dari Pelanggan Salon, Nikah Siri Hingga Insiden Sate Beracun

Baharuddin juga meminta agar pengakuan NA terhadap apa yang membuat ia begitu ingin membunuh T dipublikasi secara transparan.

Meskipun secara garis besar alasan NA sakit hati kepada T, tetap saja hal tersebut harus ditelurusi lebih dalam.

Kisah Cinta NA dengan Penyidik Senior

Kisah cinta dari NA (25) seorang wanita yang mengirim sate beracun untuk penyidik senior Polresta Yogyakarta, T, berawal dari pertemuan keduanya di salon.

Berdasarkan data dari TribunJogja.com, NA bertemu dengan T di salon tempatnya bekerja.

Polisi ungkap kasus sate maut di Bantul di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021)
Polisi ungkap kasus sate maut di Bantul di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021) (Kolase Tribunjogja.com | Kompas.com | Christi Mahatma | Markus Yuwono)

T menjadi pelanggan tetap di salon NA, hingga membuat mereka berhubungan serius.

Menurut ketua RT 3, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto yang membenarkan NA warga memberikan informasi terbaru.

Agus menyebut jika NA telah menikah siri dengan T.

NA dan T memang tak menunjukan bukti terkait pernikahannya namun Agus percaya kata-kata mereka.

"Ibunya (NA) bilang kalau sudah menikah secara agama. Kalau menunjukkan bukti enggak, cuma menunjukkan KTP saja. Di sini kan ada peraturan, kalau warga baru wajib lapor," jelas Agus.Kisah cinta dari NA (25) seorang wanita yang mengirim sate beracun untuk penyidik senior Polresta Yogyakarta, T, berawal dari pertemuan keduanya di salon.

Berdasarkan data dari TribunJogja.com, NA bertemu dengan T di salon tempatnya bekerja.

Baca juga: Anaknya Tewas Karena Sate Beracun, Driver Ojol Ini Masih Trauma dan Belum Mau Terima Orderan

T menjadi pelanggan tetap di salon NA, hingga membuat mereka berhubungan serius.

Menurut ketua RT 3, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto yang membenarkan NA warga memberikan informasi terbaru.

Agus menyebut jika NA telah menikah siri dengan T.

NA dan T memang tak menunjukan bukti terkait pernikahannya namun Agus percaya kata-kata mereka.

"Ibunya (NA) bilang kalau sudah menikah secara agama. Kalau menunjukkan bukti enggak, cuma menunjukkan KTP saja. Di sini kan ada peraturan, kalau warga baru wajib lapor," jelas Agus.

Menurut Agus, NA merupakan sosok wanita yang baik, ia tak menyangka warganya menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana.

"Ya sempat kaget, karena kan mbak NA orang baik. Setahu saya kerjanya di kosmetik, bukan di salon. Karena kesibukannya, jadi jarang berkomunikasi dengan warga. Kemarin waktu menempati rumah pertama juga mengundang warga, untuk minta doa," tuturnya.

TribunBanten.com belum bisa mengonfirmasi langsung kepada T terkait kabar nikah siri ini

Namun data dari TribunJabar.id, ayah kandung NA yang tinggal di Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka mengatakan status anaknya masih gadis atau single.

Baca juga: 3 Hari Untuk Selamanya, Pertemuan Terakhir Ayah dengan Pelaku Sate Beracun yang Diancam Hukuman Mati

T Pilih Wanita Lain Jadi Alasan NA Nekat Kirim Sate Beracun

Seorang bocah SD di Jogjakarta tewas setelah menyantap sate yang dikirim seorang wanita untuk pria bernama Tony
Seorang bocah SD di Jogjakarta tewas setelah menyantap sate yang dikirim seorang wanita untuk pria bernama Tony (Kolase Facebook)

Burkhan mengatakan kalau motif rencana pembunuhan itu karena sakit hati tersangka terhadap orang yang harusnya menerima sate tersebut yaitu T.

"Akhirnya kami bisa mengungkap pengirim makanan. Tersangka ditangkap Jumat (30/04/2021) di Potorono, rumahnya," kata Burkhan dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/5/2021).

Burkhan menerangkan NA nekat melakukan perbuatannya itu karena sakit hati ditinggal T.

NA dan T diketahui memang pernah menjalin hubungan.

Namun NA ditinggalkan setelah Tomy memutuskan untuk menikahi wanita lain.

Ide Sianida dari Sosok Pria yang Jatuh Hati Terhadap NA

Kabar sosok pria yang diduga menjadi dalang di balik ide sianida yang diletakan NA di bumbu sate kini mencuat ke publik.

Berdasarkan data dari TribunJogja.com, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi membeberkan ada pria berinisial R yang tengah dekat dengan NA.

Namun sayangnya NA tidak merespon pria tersebut karena masih menyukai mantan kekasihnya T.

Saat NA menceritakan bagaimana sakit hatinya terhadap T, R pun menyarakan untuk memberi pelajaran.

R memberi saran agar NA mengirimkan makanan yang sudah ditaburi racun untuk T melalui ojek online.

Namun pengakuan sementara dari NA, ia tidak mengetahui jika racun yang ia beri itu dapat menyebabkan orang tewas.

"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya untuk diare. Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja. Tapi kan kita masih memastikan," kata Ngadi, Senin (03/05/2021).

R yang jatuh hati dengan NA namun cintanya tak digubris nekat memberi saran yang begitu kejam.

NA pertama kali bertemu dengan R di salon tempatnya bekerja.

R yang menjadi pelangaan tempat NA bekerja akhirnya membuat hubungan mereka semakin akrab.

Saat ini pihak kepolisian sedang mencari sosok R yang menjadi dalang di balik ide nekat NA meracuni T.

Baca juga: Ditinggal Nikah Jadi Motif Wanita Ini Kirim Sate Beracun ke Polisi, Sianida Dibeli Online

Ngadi menyebut R belum ditemukan lantaran ponselnya mati.

Ia pun menyebut adanya kemungkinan tersangka baru dan sedang melakukan penyelidikan.

"Pengakuan mbak NA seperti itu, tapi harus dibuktikan lagi. Saat ini hpnya mati. Ya kemungkinan bisa (tambahan tersangka), kami belum bisa pastikan," jelas Ngadi.

NA dan Tomy diketahui memang pernah menjalin hubungan.

Namun NA ditinggalkan setelah Tomy memutuskan untuk menikahi wanita lain.

Menurut Burkhan tersangka lebih banyak diam saat dilakukan pemeriksaan.

Burkhan menyebut butuh waktu lebih kurang selama empat hari untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka.

TribunBanten.com/TribunJogja.com

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved