Mudik Lebaran 2021
Viral Video Tol Cikarang Ditutup Imbas Pelarangan Mudik, Ratusan Orang Protes: Kami Pekerja Pak!
Tol Cikarang yang ditutup pembuat ratusan pekerja turun memadati ruas jalan hingga berteriak untuk minta dibuka.
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla
TRIBUNBANTEN.COM - Pemberlakuan larangan mudik yang diputuskan pemerintah sudah diterapkan mulai hari ini, Kamis (6/5/2021).
Sejumlah ruas tol pun ditutup sebagai bentuk dukungan kepada keputusan pemerintah tersebut.
Namun karena adanya larangan itu ratusan pekerja di Cikarang, Jawa Barat tak dapat pekerja karena akses tol ditutup.
Tol Cikarang yang ditutup pembuat ratusan pekerja turun memadati ruas jalan hingga berteriak untuk minta dibuka.
Melansir video warganet di akun Twitter @EdhyWidodo, terlihat banyak orang yang mengaku akan berangkat kerja namun tak bisa karena penutupan tol itu.
"Cikarang woy Cikarang ditutup, buka pintunya,"
"Buka, buka pintunya,"
"Kita pekerja pak, kita kerja woy , buka," bunyi pria yang teriak dalam video itu.
Baca juga: Kisah Keluarga Asal Batam yang Gagal Mudik ke Lampung, Tertahan di Pelabuhan Merak Pukul 00.00 WIB
Terlihat juga di video itu lebih dari empat bus ikut terhenti dan tak dapat melalui tol itu.
Hingga saat ini TribunBanten.com, masih mencari kelanjutan informasi dari kejadian tersebut.
Jalan Tol Layang MBZ Telah Ditutup Hingga 18 Mei 2021
Menindaklanjuti keputusan pemerintah yang melarang mudik lebaran 2021, beberapa ruas jalan tol ditutup mulai hari ini, Kamis (6/5/2021).
Melansir Tribunnews, Jalan Tol Layang Mohammed bin Zayed (MBZ) mulai ditutup hari ini Kamis (6/5/2021) pukul 00.00 WIB hingga Selasa (18/5/2021) pukul 23.59 WIB.
"Kawan Jasa Marga yang termasuk dalam Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) kategori dikecualikan dalam masa periode peniadaan mudik ini diimbau untuk dapat menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah," tulis akun resmi Jasa Marga.
Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita menyampaikan penutupan jalan tol layang MBZ ini untuk mendukung pengendalian transportasi mudik.
Baca juga: Penyekatan Mudik Berlaku Hari Ini, Lima Jenis Perjalanan Ini Masih Diperbolehkan Melintas, Apa Saja?
"Penutupan sementara jalan layang MBZ sesuai dengan masukan dari pihak Kepolisian," kata Atika.
Baca juga: Larangan Mudik Resmi Berlaku, Pemkot Serang Bakal Lakukan Ini kepada Pemudik yang Nekat
Jalan Layang MBZ ditutup sementara seluruh aksesnya.
Di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)/rest area, Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT Jasamarga Related Business Tita Paulina menjelaskan pihaknya menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan Covid-19, membatasi kapasitas parkir maksimal 50 persen dan waktu singgah pengunjung.
“Kami juga menyediakan lokasi posko kesehatan dalam rangka pelaksanaan random check sampling rapid test antigen di rest area, berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Daerah,” kata Tita.
Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut yang telah terkonfirmasi hingga saat ini berada di TIP KM 519 B Jalan Tol Solo-Ngawi, TIP KM 57A Jalan Tol Jakarta-Cikampek, TIP KM 72A dan 88A Jalan Tol Cipularang.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap mendukung kebijakan Pemerintah dalam peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
JSMR berkolaborasi dengan stakeholder lainnya seperti Kepolisian, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam memberlakukan pengendalian transportasi di jalan tol.
BUMN operator jalan tol ini memprediksi jumlah kendaraan keluar Jabotabek melalui gerbang tol utama pada periode 6-12 Mei 2021, atau H-7 sampai dengan H-1 jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, sebesar 593.185 kendaraan.
Kisah Keluarga Asal Batam yang Gagal Mudik ke Lampung, Tertahan di Pelabuhan Merak
Larangan mudik yang sudah diberlakukan sejak pukul 00.00 WIB Kamis (6/5/2021) sudah tidak dapat ditolerir lagi.
Ada beberapa pemudik yang datang menjelang waktu larangan mudik diberlakukan tetapi tetap tidak diperbolehkan menyebrang.
Sambil mengutak-atik layar ponselnya di pinggir jalan, para pemudik ini masih berharap diperbolehkan untuk menyebrang.
Tepat di depan Polsek KSKP Merak para pemudik ini duduk menantikan nasibnya yang belum pasti.
Seorang pemudik, Basir mengaku sampai di Pelabuhan pas pukul 00.00 WIB.
Tetapi saat sampai di Merak Basir mengaku di lempar-lempar ke sana kemari sampai akhirnya jam larangan mudik diberlakukan.
"Saya mah tadi kagak telat datang pas tepat waktu tetapi pas mau masuk pelabuhan dioper-oper ke sana kemari akhirnya malah telat dan larangan mudik diberlakukan," ujarnya kepada TribunBanten.com saat ditemu di depan Mapolsek KSKP, Kamis (6/5/2021).
Basir bersama keluarganya dari Batam ingin menuju ke Lampung.
"Dari Batam naik pesawat tapi ga ada yang turun di Lampung, jadi saya mesan yang tujuan Jakarta, eh tapi malah jadi telat kaya gini," tambahnya.
Saat sampai di Jakarta Basir menceritakan menaiki bus untuk ke Merak.
Baca juga: Catat! Nekat Mudik Lebaran 2021, Kapolda Banten: Pemudik Bisa Dijerat Sanksi Pidana
Namun, sialnya busnya itu rusak sampai tiga kali berhenti yang menghambat perjalanannya.
"Rumah saya itu di Lampung ke Batam buat datang nikahan adik cuma empat hari di sana pas mau balik malah kaya gini," keluh Basir.
Anaknya Basir yang tidak kuat menahan kantuk terpaksa harus tidur di trotoar.
"Nunggu di jalan ini, mau nunggu di mana lagi? Keluarga saya di sana dan anak saya yang lainnya juga ada di sana," tuturnya.
Sama seperti Basir yang ingin mudik ke Lampung, Abdul juga naik pesawat dari Manado tetapi tidak ada pesawat yang langsung ke Lampung.
Baca juga: Personel Gabungan Jaga Larangan Mudik Lebaran, Wali Kota Cilegon Pastikan Tak Ada Pemudik yang Lolos
Akhirnya, Abdul memutuskan turun di Jakarta dan berangkat dari Manado pukul 17.00.
"Terlambat tadi naik Damri dari Jakarta pukul 22.00 tapi sampai di Merak udah diberlakukan larangan mudiknya," ujarnya.
Abdul hanya berangkat sendirian dari Manado.
Dirinya tidak tahu harus ke mana saat keadaannya seperti ini.
"Paling di sini aja dulu berharap pintunya dibuka," tambah Abdul.
Sudah satu tahun Abdul tidak pulang ke kampung halamannya.
"Tadi pas saya masuk pintunya sudah dikunci buat ke kapal," ungkapnya.
