Virus Corona

Digelar Mulai 17 Mei 2021, Biaya Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong Ditanggung Pengusaha

Program vaksinasi Covid-19 gotong-royong akan di mulai pada 17 Mei 2021 setelah lebaran.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
dokumentasi PLN UID Banten
Hingga Sabtu (13/3/2021) pagi, lebih dari 10.500 pegawai PLN di seluruh Indonesia telah menerima vaksinasi Covid-19. 

TRIBUNBANTEN.COM - Program vaksinasi Covid-19 gotong-royong akan di mulai pada 17 Mei 2021 setelah lebaran.

Melansir Tribunnews, Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Arya Sinulingga memastikan pelaksanaan vaksinasi gotong royong akan dimulai pada 17 Mei 2021.

Hal itu disampaikannya sekaligus menepis kabar bahwa program itu akan dimulai per 9 Mei 2021.

”Yang pertama coba saya luruskan, bukan tanggal 9 Mei dimulai, tapi 17 Mei. Setelah Lebaran baru ada vaksinasi gotong royong dilakukan,” kata Arya dalam acara diskusi ’Indonesia Siap Vaksin Forum Merdeka Barat’, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Update Vaksinasi 29 April - Sudah 12,3 Juta Warga Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin

”Ini kan mau Lebaran, makanya kita ambil langkah vaksinasi dilakukan pada 17 Mei 2021. Supaya Lebarannya selesai dulu, habis itu lancar ke sananya (pelaksanaan vaksinasi), tidak terpotong-potong,” imbuhnya.

Vaksinasi gotong royong akan menyasar para karyawan di tiap-tiap perusahaan yang telah mendaftarkan diri lewat Kadin.

Baca juga: Waduh! Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Hanya Cukup untuk 20 Hari

Menurut Arya, prinsip dasar program ini adalah mempercepat herd immunity (kekebalan komunitas).

Dengan demikian, rasa aman dan keyakinan untuk kembali beraktivitas dapat tercipta, serta roda usaha kembali bergerak.

Baca juga: Polemik Vaksin Nusantara: Publik Figur hingga Presiden Komentar, Jangan Jadi Komoditas Politik

"Pemerintah sudah ada program vaksin gratis, tetapi teman-teman pengusaha mencoba membantu dengan cara mereka ikutan vaksinasi karyawan. Vaksin gotong royong ini mencoba berkontribusi untuk pemerintah dan negara. Dengan cara itu mereka berkontribusi dan vaksin gotong royong. Prinsip dasarnya agar bagaimana herd immunity terjadi percepatan," kata dia.

Untuk tahap pertama nantinya program vaksinasi gotong royong akan diprioritaskan untuk sektor padat karya yang memiliki banyak karyawan.

Pelaksananya juga ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan atau pengusaha.

Baca juga: Badan POM Sebut Keamanan Vaksin Nusantara yang Diprakarsai Dokter Terawan Belum Meyakinkan

”Buruh atau karyawan yang menerima vaksinasinya tetap gratis, dan kita sudah bikin aturan bahwa tidak boleh ada pembebanan dari perusahaan kepada karyawan atau buruhnya. Ini langkah-langkah supaya jangan juga vaksinasi ini jadi sesuatu yang komersil,” kata Arya.

Arya menjelaskan, pemerintah sudah memiliki tahapan target vaksinasi. Dimulai dari tenaga kesehatan (nakes), pelayan publik, dan lansia.

"Nakes sudah 100 persen, pelayan publik dan lansia hampir 50 persen. Maka sekarang masuk tahapan, kita asumsikan, mereka akan percepatan vaksinasi karyawan dan buruhnya. Mereka yang menerima adalah perusahaan-perusahaan yang memang padat karya. Untuk manuaktur, tekstil dan sebagainya jadi prioritas utama," lanjutnya.

Baca juga: Kata MUI soal Hukum Suntik Vaksin Covid-19 di Siang Hari Bulan Ramadhan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut vaksinasi gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi risiko penularan covid-19 dan perusahaan-perusahaan yang sudah terdaftar di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Airlangga mengatakan industri yang diutamakan nantinya adalah sektor padat karya. Artinya, perusahaan yang memiliki banyak karyawan.

"Dilaporkan mengenai vaksin gotong royong dan prioritas berbasis zonasi dan juga perusahaan-perusahaan yang daftar di Kadin, dan tentu jenis industri yang diutamakan padat karya," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (3/5/2021).

Baca juga: 88 Karyawan Aston Cilegon Boutique Hotel Diberi Vaksin Covid-19 Hari Ini

Selain itu pekerja yang memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) juga bisa menggunakan mekanisme vaksin gotong royong.

Artinya, pekerja asing bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 dengan skema gotong royong.

"Tadi arahan Bapak Presiden, pekerja yang memiliki Kitas ataupun Kitap itu juga bisa menggunakan mekanisme vaksinasi Gotong Royong," kata Airlangga, Senin (3/5/2021).

Untuk itu pemerintah melalui Menteri Kesehatan segera menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) untuk mengatur Vaksinasi Gotong Royong, termasuk soal harga.

Adapun untuk vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Gotong Royong adalah vaksin dari perusahaan farmasi Sinopharm.

Pada 30 April 2021 sebanyak 482.400 vaksin dalam bentuk jadi (vial) dari Sinopharm telah datang di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: Sudah Antre 3 Jam Lebih, Pedagang pasar di BSD kesal Karena Kehabisan Vaksin Covid-19

Indonesia, kata Airlangga, sudah mendapatkan komitmen kedatangan 7 juta dosis vaksin Sinopharm.

”Dan ada 7,5 juta Sinophram itu yang sudah binding, ditargetkan sampai Juli 2021. Opsinya 7,5 juta, dan ada 5 juta CanSino yang sedang dalam proses,” ujar Airlangga.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinasi Gotong Royong Akan Dimulai 17 Mei 2021, Biayanya Ditanggung Pengusaha, https://www.tribunnews.com/corona/2021/05/07/vaksinasi-gotong-royong-akan-dimulai-17-mei-2021-biayanya-ditanggung-pengusaha?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved