Ngaku Punya Ribuan Pasukan, Panglima Sunda Nusantara Numpang di Rumah Mertua Untuk Jadi Markas
Rusdi Karepesina mengaku memiliki pemimpin bernama Alex Ahmad Hadi Ngala, yang ia sebut sebagai Panglima Majelis Agung Archipelago.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
"Kantornya tadinya di Tangerang, tapi sudah ditarik di rumah pimpinan kita di Depok, di Jalan Ciliwung," kata Rusdi.
Rusdi mengungkapkan, pimpinan Kekaisaran Sunda Nusantara bernama Alex Ahmad Hadi.
"Kalau bapak ke Jalan Ciliwung itu pasti tahu. Wali Kota juga tahu kok," tutur dia.
Menurutnya, warga sekitar tidak tahu bahwa Alex Ahmad Hadi menjabat sebagai pimpinan Kekaisaran Sunda Nusantara.
"Mereka pada nggak tahu dia jadi pimpinan kekaisaran. Mereka tahunya hanya tinggal di situ," ujar Rusdi.
Baca juga: Bebas dari Penjara, Pimpinan Sunda Empire Raden Rangga Berencana Buat Buku, Apa Isinya?
Usut punya usut, ternyata rumah yang disebut sebagai markas itu adalah rumah mertua sang pemimpin Kekaisaran Sunda Nusantara.
Mencoba menelusuri kabar tersebut, awak media pun berhasil menemukan sebuah rumah dengan bangunan tua berwarna krem di Jalan Ciliwung, Kemiri Muka, Beji, Kota Depok.
Di bagian garasi terdapat dua unit mobil berwarna silver dan biru, dan beberapa pot tanaman hias di bagian terasnya.
Sekilas, rumah tersebut tak nampak seperti “markas” dari sebuah Kekaisaran.

Namun ketika awak media hendak mengkonfirmasi apakah benar rumah tersebut adalah sebuah markas, seorang wanita yang sedari awal duduk di kursi bagian teras pun menolaknya.
“Tidak, saya tidak terima tamu,” tegasnya pada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Wanita tersebut mengatakan, bahwa Alex Ahmad Hadi Ngala sedang berada di luar rumah.
“Bapak sedang keluar, tidak ada tidak ada. Dari pagi,” ungkapnya.
Sesaat memberikan penjelasan maksud kedatangan, wanita tersebut pun tetap pada pendiriannya enggan memberikan klarifikasinya.
Namun, satu yang pasti, wanita tersebut mengakui bahwa ialah istri dari Alex Ahmad Hadi Ngala, yang disebut-sebut sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara atau Majelis Agung Sunda Archipelago (MASA).