Sultan Abdul Mufakir Trending, Rangga Eks Sunda Empire Sebut Orang Banten Merdekakan Amerika Serikat
mantan petinggi Sunda Nusantara, Lord Rangga menyebut kalau Amerika Serikat bisa medeka berkat orang Banten.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Provinsi Banten baru-baru ini menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Usut punya usut, ternyata viralnya Banten ditenggarai pernyataan dari Mantan Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana ketika diundang dalam acara podcast Deddy Corbuzier.
Dalam potongan video yang viral di medsos itu, 'Lord Rangga' ditemani stand up comedian, Coki Pardede dan Tretan Muslim membahas soal kemerdekaan negara Amerika Serikat.
Lord Rangga menyebut kalau Amerika Serikat bisa medeka berkat orang Banten.
"Kenapa amerika akhirnya menggunakan US"
"Tentara US itu bukan US Army, kenapa kok US"
"Uncle Sam"
"Sam adalah Sultan Abdul Mufakir. Banten itu"
Lord Angga menyebut kalau Sultan Abdul Mufakir masih keturunan dari Sultan ke-6 Banten, Sultan Ageng Tirtayasa.
"Negeri yang dimerdekakan Banten itu"
Baca juga: Bebas dari Penjara, Pimpinan Sunda Empire Raden Rangga Berencana Buat Buku, Apa Isinya?
"Dimerdekakan tanah di Banten. Dijadikan dasar itu"
Deddy Corbuzier sempat menanyakan apakah warga Amerika Serikat mengetahui teori itu.
"Tidak dikit justru memberikan kemerdekaan"
"Orang pusat tau, tetapi rakyat tidak semua tahu. Sehingga omongan ini jadi hal aneh. Padahal ini kebenaran dan kita kaji bersama".
Selain itu, ia juga menyebut alasan mengapa plat nomor kendaraan di Banten menggunakan huruf A.
"Makanya Banten punya seri mobil A (American)," tuturnya.
Pernyataan itu seolah diamini oleh Tretan Muslim yang kebetulan duduk di sebelahnya.
"Oo Banten tuh A, Amerika bro," ucap Tretan Muslim.

Sontak, netizen ramai membicarakan teori Lord Rangga itu.
Tentu saja penjabaran analisa Lord Rangga tak bisa ditelan mentah-mentah, karena perlu pengkajian lebih dalam dan menyeluruh.
Alhasil pernyataan Lord Rangga dijadikan lelucon oleh netizen Twitter hingga akhirnya trending topic.
Di antaranya @wimonaalodia "Kalo udh menyangkut banten jangan ada yg berani ngelak lah"
@marsymyellow "WKWKWKWKWWKWK
Makanya banten plat A
.
.
Amerika..
Ni orang sengaja b***, apa emang dari sananya begini dah wkwkwk"
Baca juga: Viral Teori Rangga Petinggi Sunda Empire: Banten Merdekakan Amerika, Beberkan Julukan Uncle Sam
Siapa Sebenarnya Sultan Abdul Mufakhir?
Dikutip dari Wikipedia, Sultan Abdul mafakhir Mahmud Abdulkadir atau dikenal dengan Pangeran Ratu atau Sultan Agung adalah raja ke-4 Kesultanan Banten yang bertakhta dari tahun 1596 hingga 1651.
Dia merupakan putra Sultan Maulana Muhammad yang menjadi raja pertama di Pulau Jawa yang menggunakan gelar "Sultan".
Sultan Abdulmafakhir wafat pada tanggal 10 Maret 1651 dan dimakamkan di Pemakaman Kenari Banten.
Sultan Maulana Muhammad wafat pada tahun 1596 di Palembang.
Kemudian pada tanggal 23 Juni 1596, putranya yang baru berusia lima bulan diangkat menjadi raja Banten ke-4, sehingga untuk menjalankan roda pemerintahan ditunjuklah Mangkubumi Jayanegara sebagai walinya.
Pada tahun 1602, Mangkubumi Jayanegara meninggal, jabatannya digantikan oleh adiknya.
Namun 17 November 1602 ia dipecat karena berkelakuan tidak baik.
Khawatir akan terjadi perpecahan dan iri hati, maka pemerintahan diputuskan untuk tidak dipegang oleh Mangkubumi, tetapi langsung oleh Ibunda Sultan, Nyimas Ratu Ayu Wanagiri.
Baca juga: Ngaku Punya Ribuan Pasukan, Panglima Sunda Nusantara Numpang di Rumah Mertua Untuk Jadi Markas
Pada 8 Maret 1608 sampai 26 Maret 1609 terjadi perang saudara di antara keluarga kerajaan.
Melalui usaha Pangeran Jayakarta akhirnya perang dapat dihentikan dan perjanjian damai dapat disepakati bersama.
Banten kembali aman, kemudian diangkatlah Pangeran Arya Ranamanggala sebagai Mangkubumi baru sekaligus menjadi wali Sultan Muda.
Untuk menertibkan kemanana Negara, Ranamangga menghukum Pangeran atau Penggawa yang melakukan penyelewengan. Januari 1624, Mangkubumi Pangeran Arya Ranamanggala mundur dari jabatannya karena sakit.
Saat itu Abdulmafakhir sudah cukup dewasa, sehingga kekuasaan atas Kesultanan Banten sepenuhnya dipegang oleh Sultan Abdulmafakhir.
Dua tahun kemudian tepatnya 13 Mei 1626 Pangeran Arya Ranamanggala meninggal dunia.