Tolak Jadi Tontonan, Warga Baduy Minta Pemprov Banten Tak Jadikan Ritual Seba Objek Wisata

Jaro Tanggungan 12, Saidi Putra, mengatakan Ritual Seba Baduy bukan objek wisata.

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/KHAIRULMAARIF
Warga Baduy melakukan Ritual Seba ke Gedung Negara Provinsi Banten. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Jaro Tanggungan 12, Saidi Putra, mengatakan Ritual Seba Baduy bukan objek wisata.

Menurut dia, Ritual Seba Baduy merupakan acara sakral yang sudah berlangsung selama beberapa ratus tahun.

"Karena kalau wisata warga Baduy seperti objek tontonan," ujar Jaro Tanggungan 12, Saidi Putra dalam sambutannya di Gedung Negara, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Ritual Seba 2021, Warga Baduy Cek Artefak Kesultanan Banten di Museum Situs Keperbukalaan

Baca juga: Seba Baduy, 7 Warga Baduy Dalam Jalan Kaki Tanpa Alas dari Lebak ke Kota Serang Berbekal Ini

Dia menjelaskan, Seba Budaya Baduy mempunyai arti saling bersilaturahmi antara warga Baduy dengan orang di luar Baduy.

"Saling menghormati, saling menjaga, dan saling melindungi antara tamu dan tuan rumah," ujarnya.

Pada Sabtu (22/5/2021) kemarin, warga Baduy Dalam dan Luar melakukan Seba Baduy ke Gedung Negara Provinsi Banten.

Di kesempatan itu, mereka diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani.

Adapun, gubernur dan wakil gubernur Banten berhalangan hadir untuk menerima warga Baduy.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Banten, Andra Soni menerima kedatangan para warga Baduy ini secara langsung.

Mereka datang mengantarkan hasil bumi tanah Baduy dan mereka menyampaikan sejumlah pesan kepada perwakilan Pemerintah Provinsi Banten.

Satu di antaranya tidak menggunakan istilah wisata Baduy tetapi Seba budaya Baduy.

Setelah berdialog dengan warga Baduy, Tabrani yang mewakili pemimpin di Provinsi Banten sepakat dengan keinginan itu.

"Karena memang masyarakat Baduy bukan objek tontonan, karena Seba itu kan sama kaya mendatangi. Jadi kita nyaba untuk melihat bagaimana budaya Baduy itu ada," ujarnya kepada wartawan.

Menurutnya, hal itu jauh lebih baik dapat disepakati dan nantinya Kepala Bidang Kebudayaan di instansi yang dipimpinnya dapat mensosialisasikan.

"Pada saat orang yang datang ke sana tidak dijadikan sebagai tontonan dan harus menjaga lingkungan kira-kira begitu," tambahnya.

Dari pihak legislatif, Andra Soni juga sependapat dengan pesan tersebut Baduy yang sudah memiliki Perdes nomor 1 tahun 2007 harus dipelajari untuk ditindaklanjuti oleh masyarakat luas.

Baca juga: Tradisi Ratusan Tahun Seba Baduy Kali Ini Digelar Sederhana, Berikut Parade Fotonya

Baca juga: Hari Ini Tradisi Ratusan Tahun Seba Baduy Digelar Berbeda di Lebak, Ini Bocorannya

"Agar kekayaan Banten ini tetap terjaga terus dan tetap lestari juga" ucapnya.

Andra Soni memuji konsistensi warga Baduy menjalankan Seba secara turun temurun.

"Saya rasa jika kita bisa turut belajar dari masyarakat Baduy tentang konsistensi menjaga alam Insya Allah kita bisa menjaga Banten lebih sejahtera," tambahnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved