Jaringan 5G Diluncurkan di Indonesia Mulai 27 Mei 2021, Perlu Kartu SIM Baru atau Tidak?

Pemerintah Indonesia mengizinkan operator seluler Telkomsel untuk menyediakan jaringan 5G.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
13 Wilayah Ini Mendapat Jaringan 5G Pertama di Indonesia, Termasuk 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah Indonesia mengizinkan operator seluler Telkomsel untuk menyediakan jaringan 5G.

Telkomsel sudah mendapatkan hasil Uji Laik Operasi (ULO) dan sukses menggelar uji coba.

Ditjen PPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan Surat Keterangan ULO.

Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang resmi menggelar layanan 5G secara komersial dan bisa dinikmati pelanggannya.

Tak butuh waktu lama untuk Telkomsel melakukan komersialisasi jaringan 5G ke pelanggannya.

Baca juga: Jaringan 5G Telkomsel Aktif Serentak 27 Mei 2021 di 6 Titik Jabodetabek, Perlu Ganti Kartu Baru?

Baca juga: Daftar 13 Wilayah di Indonesia yang Akan Dapat Jaringan 5G, di Mana Saja?

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, salah satu hal yang banyak ditanyakan adalah apakah perlu mengganti SIM card untuk bisa menggunakan jaringan 5G?

Ia memastikan pengguna Telkomsel tidak perlu mengganti kartu SIM sebagaimana migrasi jaringan 3G ke 4G sebelumnya.

"Untuk saat ini, migrasi ke jaringan 5G tidak perlu mengganti SIM card, asal kartunya sudah 4G," ujar Setyanto kemarin.

Telkomsel akan menggelar jaringan 5G secara serentak pada 27 Mei 2021 di enam titik di Jabodetabek. Lokasi itu meliputi area residensial di Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra, dan Alam Sutera.

Meski masih terbatas, beberapa kota lainnya akan menyusul untuk menikmati jaringan ini. Kota tersebut meliputi Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan.
Selanjutnya, ada pula kota dan lokasi prioritas lainnya akan segera menyusul dalam waktu yang belum ditentukan dan dilakukan secara bertahap.

Meski penggunaannya masih terbatas, Telkomsel belum bisa merinci lebih lanjut terkait mekanisme migrasi jaringan bagi pelanggan.

Setyanto juga belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait paket-paket data serta harga yang ditawarkan Telkomsel apabila jaringan 5G resmi dioperasikan.

"Secara prinsip kami akan memberikan layanan yang terbaik secara kualitas, kecepatan, latensi, dan kapasitas yang jauh lebih baik dibandingkan 4G dengan harga yang terjangkau," kata Setyanto.

Setyanto mengatakan, saat ini pilihan paket 5G komersial masih terus dibahas dan baru akan diumumkan pada tanggal 27 Mei 2021 mendatang saat acara seremonial peluncuran 5G.

"Masih dibahas terkait pilihan paket dan lain-lain. Akan diumumkan saat 27 Mei nanti," imbuhnya.

Baca juga: Harga dan Spesifikasi Oppo A74 5G, Datang dengan Qualcomm Snapdragon 480

Baca juga: Vivo X60 Series 5G Resmi Rilis dengan Harga Mulai Rp 7,99 Jutaan, Tetap Bisa Foto dalam Gelap

Terkait komersialisasi 5G, Telkomsel akan menggunakan pita frekuensi 2.300 MHz untuk data plane dan pita frekuensi 1.800 MHz untuk control plane.

Penggunaan pita frekuensi ini sudah disetujui oleh Menteri Kominfo, Johnny G Plate.

Johnny mengatakan, penyediaan jaringan internet generasi kelima berbeda dengan jaringan pendahulunya.

Untuk mengimplementasikan 5G, ada beberapa aspek yang dipertimbangkan, seperti aspek modal perusahaan (capital expenditure) yang besar dan aspek peta jalan dan ekosistem di pemerintah daerah karena penggelaran infrastruktur yang sangat banyak dan rapat.

Aspek penting lainnya adalah ekosistem industri dan kesiapan pasar dalam mengadopsi teknologi 5G.

Senada dengan Johnny, Setyanto juga mengatakan bahwa pemerataan 5G harus menyesuaikan dengan skenario penggunaan (use case).

"Use case ini adalah apa yang bisa kita berikan ke masyarakat, tujuannya jelas biar hidupnya lebih produktif dan lebih mudah," jelas Setyanto.

Karena modal penggelaran 5G membutuhkan biaya yang tinggi, hal ini menjadi alasan mengapa Telkomsel untuk menggelar 5G secara bertahap.

Setyanto sendiri belum bisa memastikan kapan jaringan ini bisa diimplementasikan dan dioperasikan ke seluruh wilayah di Indonesia.

Ia memprediksi, berkaca pada implementasi 4G dulu, Telkomsel setidaknya membutuhkan waktu 6 tahun untuk mengkomersialisasi 4G di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, berkat kecanggihan teknologi 5G saat ini, Setyanto berharap implementasi jaringan ini tidak memakan waktu yang lebih lama layaknya 4G.

"Kalau kita belajar dari 4G butuh sekitar enam tahun, bayangan saya 5G bisa lebih pendek karena teknologi (jika) semakin canggih, (maka) semakin cepat implementasinya," tutup Setyanto.

Baca juga: Suami Kelabui Istri, Beli PlayStation 5 tapi Bilangnya Router WiFi 5G

Baca juga: Cuma Tiga Operator Seluler Ini yang Dapat Frekuensi 5G di Indonesia, Mana Saja?

Dilakukan Bertahap

Meski tak bisa dioperasikan secara langsung, penerapan 5G di Indonesia masih dilakukan secara bertahap.

Kominfo selaku regulator bahwa penerapan 5G dilakukan secara bertahap karena membutuhkan sarana dan prasarana yang berbeda dengan 4G.

Menteri Kominfo, Johnny Plate mengatakan deployment 4G dan 5G tidak sama.
Menurutnya, jaringan ini menjadi revolusi industri telekomunikasi.

"Akan diterapkan secara bertahap dan sangat hati-hati. Sehingga kita harus melakukannya berhati-hati di banyak aspek karena teknologi ini memiliki infrastruktur yang banyak," kata Johnny, dikutip dari kanal youtube Kementerian Kominfo.

Hal pertama yang menjadi pertimbangan penting adalah melibatkan permodalan yang sangat besar.

Selain itu ada aspek lain yang tak kalah penting yaitu peta jalan dan ekosistem khususnya di pemerintah daerah serta legalitas.

Johnny mengatakan 5G membutuhkan infrastruktur yang sangat banyak dan saling bersisnggungan.

Contohnya adalah operator harus menyiapkan banyak Base Transceiver Station atau BTS di tiap daerah yang akan mengimplementasikan jaringan 5G.

"Aspek legal lainnya, payung hukum melibatkan kecepatan transmisi data, latensi rendah, yang berkaitan dengan transmisi dan pergerakan data, yang harus jaga dengan baik dan literasi masyarakat lebih baik," jelasnya.

Baca juga: Samsung Galaxy S21, HP 5G Samsung Pertama, Berikut Spesifikasi dan Daftar Harga

Selain itu juga ada hal yang perlu diperhatikan sebelum 5G mengudara di Indonesia yaitu aspek keamanan dan resiliensi.

Terakhir adalah kesiapan ekosistem itu sendiri, artinya yang terpenting dari penerapan 5G harus memiliki pasar.

Karena jaringan 5G membutuhkan modal dan perisapan yang besar, kesiapan dan kebutuhan masyarakat untuk menggunakan jaringan ini menjadi faktor penting sebelum 5G dikomersilkan.

Hal yang sama juga disampaikan Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro. Setyanto mengatakan hingga kini tak ada yang tahu kapan waktu pastinya jaringan 5G bisa diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia.

Namun bila berkaca pada kemajuan teknologi, kemungkinan 5G membutuhkan waktu lebih sebentar dari 4G. Ini disebabkan teknologi yang semakin canggih akan semakin cepat pula implementasinya, begitu juga yang kemungkinan akan terjadi pada 5G.

"Saat memberlakukan jaringan 4G, sejak 2014 hingga sekarang 2021 artinya membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa mengimplementasikan 4G di hampir seluruh wilayah Indonesia. Namun, jika semuanya sudah siap sepertinya 5G butuh waktu lebih pendek dari 4G untuk mengimplementasikannya," imbuh Setyanto

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dapatkan Teknologi 5 G, Tak Perlu Ganti SIM Card

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved