Berita Viral

Viral Video Chef Meninggal Mendadak Saat Live Streaming, Mimik Wajah Berubah Saat Sakaratul Maut

Chef bernama Ms Pimporn asal Bangkok, Thailand ini meninggal dunia saat live streaming demo masak akibat terkena seranga jantung.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A

TRIBUNBANTEN.COM - Ajal memang tak mengenal waktu.

Banyak kejadian orang-orang yang meninggal dunia mendadak dan terekam video.

Yang terbaru, seorang chef cantik tiba-tiba meninggal dunia saat melakukan live streaming demo masak melalui media sosialnya.

Chef bernama Ms Pimporn asal Bangkok, Thailand ini meninggal dunia saat live streaming demo masak akibat terkena seranga jantung.

Dikutip dari stickboynkk.com, postingan terkait live streaming tersebut telah dihapus oleh pihak keluarga.

Keluarga memohon kepada pengguna media sosial untuk berhenti membagikan rekaman video tersebut.

Namun sudah banyak netizen yang merekam dan membagikan ulang video live streaming memasak tersebut.

Terlihat dalam rekaman yang beredar di Facebook, Ms Pimporn terlihat mengobrol dan tertawa bersama penonton sebelum memulai demo masak.

Ia terlihat sangat ceria dan sering melemparkan senyuman kepada penontonnya.

Baru dua menit saat memasak, tiba-tiba mimik wajahnya berubah drastis.

Dari yang awalnya ceria, Ms Pimporn tiba-tiba terdiam dan seketika terjatuh.

Tiba-tiba ambruk di atas kompor tempat dia menggoreng dan jatuh ke lantai.

Tak lama kemudian, anggota keluarga menemukannya telah terjatuh dan menutup videonya.

Informasi yang diberikan oleh keluarga, Pimporn berusia 40 tahun, sebelum meninggal ia menderita pembesaran jantung yang mengakibatkan serangan jantung akut.

Meskipun permintaan keluarga agar tidak membagikan video detik-detik meninggalnya koki yang memberikan pelajaran secara online.

Namun jejak digital masih membekas dan video tersebut masih banyak dibagikan oleh pengguna medsos.

Qori Meninggal Mendadak Saat di Acara Pernikahan

Berita serupa, viral video seorang qori meninggal dunia saat melantunkan ayat Al-Quran di atas panggung.

Diketahui qori tersebut bernama KH Jajang bin KH Busyrol Karim asal Cimaheran, Cililing, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Video tersebut diunggah di akun Instagram @generasi_muda_nu_official, seorang KH Jajang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran saat acara walimatuunikah pada Sabtu 13 Februari 2021.

Dalam video berdurasi 1 menit 14 detik itu, KH Jajang melantunkan ayat suci Al-Quran dengan merdu.

KH Jajang melantunkan ayat suci Al-Quran sambil duduk dan menggunakan pengeras suara.

Pada menit ke 1 menit 5 detik, terdengar suara KH Jajang sudah agak melemah.

Tiba-tiba beberapa detik kemudian KH Jajang terjatuh dari kursinya.

Setelah diperiksa KH Jajang dinyatakan meninggal dunia.

"Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un.

.
.
Qari KH Jajang bin KH Busyrol Karim Cihamerang, Cijenuk, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Beliau wafat saat tampil membaca Al Qur'an kemarin Sabtu 13 Februari Jam 09.00 pada acara Walimatunnikah. Semoga beliau disambut kemeriahan Malaikat Allah di sisi-Nya. Amin. Al Fatiha" tulis akun @generasi_muda_official di caption postingannya.

Hingga 15 Februari 2021, video tersebut sudah mendapat suka 88.767 suka.

Banyak netizen yang turut mengirimkan doa untuk KH Jajang, dan mendoakan agar KH Jajang khusnul khotimah.

Viral Bocah Azan di Liang Lahat Ayahnya

Viral video bocah sedang mengazani liang lahat sang ayah.

Bocah bernama Jana Wahyudi atau akrab disapa Wahyu (14) itu menangis saat mengumandangkan azan di  pemakaman sang ayah pada Senin (1/2/2021).

Mengenakan baju koko hijau dan berpeci hitam, Wahyu azan di pusara ayah, sosok yang melantunkan azan saat ia lahir.

Dalam posisi berjongkok di dalam liang kubur sang ayah, Wahyu tak kuasa membendung tangisnya.

Hingga membuat pelayat di TPU Selapajang Tangerang kala itu semakin tak kuasa membendung kesedihan.

Berikut ini videonya :

Siswa SMPN 7 Kota Tangerang tersebut mengaku sedih atas meninggalnya sang ayah, Warjuki.

"Sangat kehilangan," ungkap Wahyu saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021).

Anak bungsu dari dua bersaudara tersebut mengungkapkan bercita-cita menjadi seorang ulama.

"Cita-cita saya ingin jadi ulama," kata Wahyu.

Baca juga: Dituduh Dukun Santet, Pasutri asal NTB Dihakimi Massa, Nenek Pakoh Meninggal dan Rumahnya Dibakar

Baca juga: Bayinya Meninggal Usai Terjatuh, Terungkap Wanita Ini Melahirkan di Jalan: Aku Tahu Aku yang Salah

Elisa Cahyati, keluarga Wahyu yang mengabadikan momen haru tersebut, mengungkapkan, Wahyu sebenarnya ingin menimba ilmu di pondok pesantren (ponpes).

Namun, keinginan Wahyu terhalang biaya.

Hal itu diketahui Elisa kala berbincang dengan ibunda Wahyu.

"Tadinya Wahyu mau pesantren, karena tidak adanya biaya jadi masuklah di SMP Negeri di Kota Tangerang," ungkap Elisa.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved