Pengakuan PSK di Bawah Umur yang Digrebek di Tangerang: Mama Tahu Kerjaan Saya
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mendapati dua perempuan di bawah umur saat menggrebek hotel di wilayah Kota Tangerang
TRIBUNBANTEN.COM - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mendapati dua perempuan di bawah umur saat menggrebek hotel di wilayah Kota Tangerang pada Kamis (10/6/2021) malam.
Mereka sedang melayani tamu menggunakan sistem booking order (BO) ketika dilakukan penggrebekan.
Petugas memergoki mereka sedang ngamar bersama dua pria hidung belang.
Yuni, tentu saja nama samaran merasa takut saat petugas memeriksanya.
Ia merengek ketakutan saat Satpol PP Kota Tangerang meminta Yuni untuk menghubungi orang tuanya.
Yuni yang sebelumnya menunjukan sikap yang kurang koperatif dengan bermacam alasan kepada petugas yang mengamankannyam
Tiba-tiba saja berubah drastis dan mengakui segala perbuatannya serta merengek agar petugas tidak menghubungi orang tuanya.
Wanita yang berusia 18 tahun itu mengaku terpaksa menjajakan badannya melalui aplikasi kencan karena masalah perut.
Baca juga: Petugas Gabungan Gerebek Tempat Prostitusi di Ciputat, 20 PSK Diamankan
Baca juga: Terkuak pengakuan Korban yang Dianiaya Artis TikTok di India, Disiksa Saat Menolak Dijadikan PSK
Terlebih pasca dinyatakan lulus dari salah satu SMA swasta di Kota Tangerang tahun ini, dirinya belum juga mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya.
"Lagi kayak gini bagaimana saya mau cari kerja. Ijazah saja saya belum ada baru lulus tahun ini. Pak maaf tolong jangan telepon orang tua saya, nanti mereka marah kalau tau," rengekan Yuni kepada petugas Satpol PP Kota Tangerang.
Berbeda dengan Yuni, Novi yang bukan nama sebenarnya, yang saat itu turut diamankan petugas justru terlihat santai.
Aku Novi, orang tuanya sudah mengetahui profesinya sejak lama.
"Ya sudah telepon saja enggak apa-apa kok. Mama tahu kok saya kerjaannya begini," kata Novi yang merupakan warga Kabupaten Tangerang.
Kepada petugas, wanita berusia 17 tahun ini terpaksa menjajakan diri di hotel.
Sama seperti Yuni, terhimpit ekonomi jadi alasan utama.