Usaha Cacing Sutra Kandas, Hakimi Berhasil Membudidaya Maggot BSF Secara Otodidak

Setelah merasa kewalahan membudidaya cacing sutra, Hakimi memutuskan untuk banting setir dengan membudidaya maggot Black Soldier Fly (BSF).

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Yudhi Maulana A
TribunBanten.com/Khairul Ma'arif
Hakimi, pengusaha budidaya maggot asal Kota Cilegon 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Hakimi, pria asal Kelurahan Citangkil, Kota Cilegon ini pernah gagal membudidaya cacing sutra yang membuatnya cukup frustasi.

Membudidaya cacing sutra hanya bertahan selama empat bulan saja karena cacing sutranya selalu diobrak-abrik oleh jentik nyamuk.

Setelah merasa kewalahan membudidaya cacing sutra, Hakimi memutuskan untuk banting setir dengan membudidaya maggot Black Soldier Fly (BSF).

Menurut pantauan TribunBanten.com, Minggu (27/6/2021) Hakimi melakukan budidaya ini pada lahan seluas 15 x 15 meter.

Baca juga: Budidaya Maggot BSF di Banten, Manfaat untuk Penanganan Sampah dan Pakan Ternak

Lahan ini terletak di Lingkungan Tegal Cabe RT 05/02, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Saat didatangi, Hakimi sedang melakukan renovasi lahannya untuk menambah kapasitas produksi maggotnya.

Hakimi mengatakan tidak punya pengalaman apapun saat akan memulai membudidaya Maggot.

"Belajar otodidak aja, tetapi kadang sesekali lihat youtube kalau kesulitan," katanya kepada TribunBanten.com di lokasi, Minggu (27/6/2021).

Untuk melakukan pembudidayaan, Hakimi dibantu oleh dua orang yang masih tetangganya.

Menurutnya membudidaya maggot itu tidak terlalu sulit.

"Kita panen maggot setiap 18 hari sekali dengan jumlah minimal 10 kilogram maggot yang berhasil dipanen," tambahnya.

Hakimi, pembudidaya maggot asal Kota Cilegon
Hakimi, pembudidaya maggot asal Kota Cilegon (TribunBanten.com/Khairul Ma'arif)

Sementara itu, Hakimi mengungkapkan untuk proses menghasilkan telurnya setiap dua hari sekali yang jumlahnya variatif.

Maggot yang dihasilkan oleh Hakimi saat ini diperuntukkan setengahnya untuk pakan budidaya ikan lele dan ayam yang juga masih miliknya.

"Biasanya sekali panen bisa mencapai 20 kilogram setengahnya buat saya jual lagi ke adik saya yang juga pembudidaya ikan lele," ucap Hakimi.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved