Virus Corona
Cerita Pembuat Peti Jenazah Kebanjiran Pesanan, Bekerja Hampir 24 Jam, Pemprov Banten Pesan 100 Unit
Aan, pembuat peti jenazah asal Waringin Kurung, Kabupaten Serang, kebanjiran pesanan.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Aan, pembuat peti jenazah asal Waringin Kurung, Kabupaten Serang, kebanjiran pesanan.
Bahkan, pembuat peti yang kini sudah pindah ke Jakarta Timur, itu mengaku peningkatan pesanan peti jenazah mencapai 1.000 persen.
Meningkatnya pesanan peti jenazah itu membuat Aan dan pekerjanya harus bekerja ekstra.
Baca juga: Tak Mau Dimakamkan dengan Prosedur Covid-19, Warga Usir Petugas dan Peti Mati Dibongkar Secara Paksa
Aan memiliki tiga tempat pembuatan peti jenazah, yaitu di Bekasi, Tangerang, dan Jakarta Timur.
"Kebetulan sudah pindah dari Waringin Kurung, tapi kalau untuk pesenan, kami kirim ke Serang-Cilegon juga," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Selasa (6/7/2021).
Menurut dia, Pemprov Banten sudah memesan 100 peti jenazah.
Namun, permintaan itu belum bisa dilayani karena keterbatasan bahan baku.
"Bukan karena karyawannya, kami bekerja hampir 24 jam," ujarnya.
Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Meningkat, Jenazah Dimakamkan Tanpa Peti Mati di TPU Jombang Tangsel
Dia mengaku setiap hari rata-rata ada pesanan 50-100 peti jenazah.
Begitu selesai, Aan langsung mengirimkan pesanan.
"Kalau tidak langsung dikirim, khawatir barang diambil sama yang lain," ucapnya.
Permintaan peti jenazah yang melonjak membuat harganya pun naik.
Belum lagi harga bahan baku peti jenazah dari kayu pete cina yang mahal dan susah dicari.
"Harga peti jenazah yang tadinya paling rendah itu Rp 800.000, kini bisa mencapai Rp 2,5 juta" kata Aan.
