Virus Corona

Simak! Gejala Covid-19 Varian Delta Pada Orang Dewasa & Anak, Ini Ketentuan Isoma di Rumah

Berikut informasi lengkap mengenai virus corona Varian Delta dan tingkatan gejala yang dirasakan.

freepik
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNBANTEN.COM -  Berikut informasi lengkap mengenai virus corona Varian Delta dan tingkatan gejala yang dirasakan.

Ada pula ketentuan isolasi mandiri di rumah bagi pasien yang terpapar varian ini.

Melansir Tribunnews.com, varian Delta pertama kali terdeteksi di India dan dikenal sebagai B.1.617.2.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Dikenal Ganas, Ahli Sebut Bisa Menular dalam 5-10 Detik saat Berpapasan

Direktur Jenderal WHO mengatakan varian Delta menyebar di seluruh dunia dengan kecepatan tinggi.

Bahkan, varian ini mendorong lonjakan baru dalam kasus Covid-19 dan juga kematian.

Lantas apa sebenarnya varian Delta dan apa saja gejalanya?

Para ahli mengatakan, varian Delta Covid-19 lebih menular daripada jenis yang lain dan memberikan gejala yang lebih serius.

Varian Delta juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan varian Delta menjadi varian penyakit dominan di seluruh dunia.

Menurut Tedros, varian ini menyebar dengan cepat dan menginfeksi orang yang tidak terlindungi dan rentan.

Baca juga: Dua Warga Banten Terpapar Covid-19 Varian Delta, Penyebarannya Begitu Cepat, Ini Cara Pencegahannya

Sementara Pakar Genetik dan Administrator Internasional asal India Swaminathan, memperingatkan bahwa orang yang sudah divaksin masih bisa terkena dan menularkan Covid kepada orang lain.

Karena hal tersebut, WHO mendesak semua orang untuk tetap menggunakan masker dan menjaga jarak dimana pun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi Covid.

Namun, virus yang menginfeksi jauh lebih sedikit dan gejalanya mungkin tidak akan separah mereka yang belum divaksin.

Mereka yang terinfeksi Covid setelah divaksin mengurangi risiko menularkan virus ke orang lain.

Tetapi, WHO mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak vaksin terhadap penularan.

Baca juga: Apa Beda Gejala Virus Corona Varian Delta dengan Gejala Umum Covid-19? Simak Penjelasannya di Sini

Gejala Varian Delta

Melansir dari Healthline.com, setiap orang yang terinfeksi varian Delta memiliki gejala yang berbeda-beda.

Namun gejala paling umum varian Delta adalah demam, pilek, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.

Varian Delta menyebabkan banyak orang sakit parah dalam waktu tiga atau empat hari.

Untuk orang yang lebih muda, gejala varian Delta terasa seperti pilek.

Namun berbeda dengan pilek, mereka yang memiliki varian Delta bisa menularkan virus ke orang lain terutama yang belum divaksinasi sepenuhnya.

Semua orang tetap harus waspada terhadap gejala lain dari virus Corona yaitu demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, kelelahan atau kehilangan indera perasa atau penciuman.

Baca juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19, Tiga Negara Ini Putuskan Evakuasi Warganya dari Indonesia

Tingkatan Gejala Covid-19

Berikut ini tingkatan gejala pasien positif Covid-19 yang dikutip dari Instagram @kemenkes_ri:

Pasien Tanpa Gejala

- Gejala: Frekuensi napas 12-20 kali per menit, saturasi oksigen lebih besar atau sama dengan 95 persen.

- Tempat Perawatan: Isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi pemerintah

- Terapi: Vitamin C, D dan Zinc

- Lama perawatan: 10 hari isolasi sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.

Pasien Ringan

- Gejala: Demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), fatigue/kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman/anosmia, kehilangan indra pengecapan/ageusia, malgia, dan nyeri tuang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napad 12-20 kali per menit, saturasi oksigen lebih besar atau sama dengan 95 persen.

- Tempat Perawatan: Fasilitas isolasi pemerintah atau isolasi mandiri di rumah bagi yang memenuhi syarat.

- Terapi: Oseltamivir atau favipiravir, Vitamin C, D dan Zinc

- Lama perawatan: 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.

Baca juga: Catat! BPOM Izinkan 8 Obat untuk Terapi Covid-19, Ada Ivermectin

Pasien Sedang

- Gejala: Demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), fatigue/kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman/anosmia, kehilangan indra pengecapan/ageusia, malgia, dan nyeri tuang, nyeri tenggorokan, pilek, dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 12-20 kali per menit, saturasi oksigen lebih besar atau sama dengan 95 persen, sesak napas tanpa distress pernapasan

- Tempat Perawatan: RS Lapangan, RS Darurat COVID-19, RS Non Rujukan, RS Rujukan

- Terapi: Favipiravir, remdesivir 200 mgIV, azitromisin, kartikosteroid, Vitamin C, D, dan Zinc, Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi Dokter penanggung jawab (DPJP), pengorbatan komorbid bila ada, terapi O2 secara noninvasif dengan arus sedang sampai tinggi (HFNC)

- Lama perawatan: 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.

Pasien Berat Atau Kritis

- Gejala: Demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), fatigue/kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman/anosmia, kehilangan indra pengecapan/ageusia, malgia, dan nyeri tuang, nyeri tenggorokan, pilek, dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas lebih besar dari 30 kali per menit, saturasi oksigen lebih besar atau sama dengan 95 persen, sesak napas tanpa distress pernapasan

- Kondisi Kritis: ARDS/Gagal napas, sepsis, syok sepsis, dan multiorgan fallure.

- Tempat Perawatan: HCU/ICU RS Rujukan

- Terapi: Favipiravir, remdesivir, azitromisin, kartikosteroid, Vitamin C, D dan Zinc, Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi Dokter penanggung jawab (DPJP), pengorbatan komorbid bila ada, HFNC/ventilator, terapi tambahan.

- Lama perawatan: 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.

Sebagai informasi tambahan, berikut ini ketentuan melakukan isolasi/karantina mandiri di rumah bagi pasien positif Covid yang dikutip dari Instagram @kemenkes_ri:

Baca juga: Perbedaan Virus Corona Varian Delta dengan Virus yang Menyebar di Wuhan

Ketentuan Isolasi/Karantina Mandiri

- Ventilasi dan pencahayaan yang baik

- Gunakan alat makan dan minum tersendiri

- Kamar mandi terpisah, tetapi jika tidak tersedia lakukan desinfeksi rutin pada permukaan yang sering disentuh

-  Kamar tidur terpisah

- Hindari kontak dengan orang lain serta tidak bepergian dan tidak menerima tamu

- Jaga jarak

- Disinfeksi/bersihkan permukaan dengan disinfeksi secara berkala

- Gunakan masker dengan benar

-  Tangani sampah dengan hati-hati

- Cuci tangan dengan sabun

- Pemantauan gejala harian

- Jika muncul gejala yang semakin parah segera lapor petugas

- Berkoordinasi dengan puskesmas

- Orang yang merawat harus memperhatikan protokol kesehatan 3M

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ciri-ciri dan Gejala Covid-19 Varian Delta Beserta Ketentuan Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved