Berita Viral
Viral Satpol PP Diamuk Pedagang Saat Razia PPKM, Gerobak Terbalik Hingga Cilok Berceceran di Jalan
Kericuhan terjadi ketika petugas melaksanakan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Penertiban pedagang oleh Satpol PP di Taman Bunga, Pematang Siantar, Sumatera Utara berujung ricuh, Minggu (18/07/2021).
Kericuhan terjadi ketika petugas melaksanakan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dalam video amatir yang direkam oleh warga, terlihat sebuah mobil dinas Satpol PP tengah berhenti di tengah jalan.
Tiba-tiba datang seorang pria dan wanita menggunakan motor menuju petugas Satpol PP yang sedang menyetir mobil.
Setelah turun dari motor, pria dengan baju warna putih itu langsung mengamuk dan menyerang petugas.
Pria itu juga tampak meluapkan emosinya dengan merusak kaca spion mobil dan memaki petugas dengan kata-kata kasar.
Baca juga: Viral Satpol PP Pesta Miras dan Ngaku Kerja Over time, Dihukum Jalan Tanpa Alas Kaki di Atas Kerikil
Diduga, ia merupakan penjual jajanan cilok yang dagangannya diangkut oleh petugas Satpol PP pada saat penertiban terkait PPKM.
Bukan pria itu saja, pedagang lainnya juga ikut mengamuk kepada petugas.
Sebagian warga yang berada di lokasi lalu segera menjauhkan pria tersebut dari mobil dinas petugas.
Terlihat pula seorang petugas praja wanita mencoba ikut memisahkan si pria dengan petugas dalam mobil.
Namun ia juga mendapat perlawanan dari para pedagang.
"Gak ada otak kalian woi, dimana otak kalian," ucap salah satu pedagang.
Baca juga: Viral di Tiktok, Ini Fakta Menarik Film Ayla: The Daughter of War, Diadaptasi dari Kisah Nyata
Demi mencegah terjadinya keributan, petugas Satpol PP kemudian menancap gas mobilnya hingga membuat salah satu gerobak dagangan jatuh.
Cilok jualan yang berada di dalam gerobak itu pun tumpah dan berceceran di jalanan.
Melansir Tribun-Medan.com, Kabid Trantibum Satpol PP Kota Pematangsiantar Mangaraja Nababan membenarkan peristiwa kericuhan yang terjadi di Lapangan Merdeka itu.
Mangaraja mengaku, sebelum penertiban terjadi, pihaknya sudah mengingatkan pedagang untuk tidak lagi berjualan karena ada peraturan daerah.
"Benar petugas praja kita mendapat perlawanan dari pedagang, saat penertiban di Lapangan Merdeka. Selain perlawanan, petugas kita juga dimaki-maki," kata Mangaraja, Senin (19/7/2021).
Dijelaskan Mangaraja, kericuhan itu terjadi ketika petugas Satpol PP hendak kembali ke kantor setelah mengamankan gerobak pikul bakso cilok milik pedang yang dinaikkan ke mobil patroli.
"Jadi saat hendak pergi, ada sepeda motor yang datang dari arah depan dan terjadi senggolan, mulai lah suasananya tidak kondusif," ungkapnya.
Bahkan, kata Mangaraja, selain pengendara sepeda motor itu marah-marah.
Baca juga: Viral di Tiktok, Ini Fakta Menarik Film Ayla: The Daughter of War, Diadaptasi dari Kisah Nyata
Kaca spion mobil patroli turut dirusak dan terjadi pemukulan terhadap sopir mobil patroli.
Saat mobil hendak bergerak meninggalkan kerumunan, gerobak pikul milik pedagang berisikan cilok terjatuh dan seisinya berserakan di jalanan.
Peristiwa kericuhan pun tidak berlangsung lama.
"Soal jatuhnya gerobak pikul milik pedagang, karena tidak bagus letaknya makanya terjatuh. Anggota kita panik setelah warga berkumpul sesudah penertiban."
"Dan datang pula sepeda motor dan bersenggolan dengan mobil patroli kita. Suasana semakin tidak kondusif saat mobil patroli jalan, jatuhlah gerobak milik pedang," pungkasnya.
Petugas Satpol-PP dihujani kata-kata tak senonoh oleh pedagang berupa makian dengan bahasa Batak.