Sejarah dan Asal-usul Hari Raya Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail

Berikut sejarah Hari Raya Idul Adha yang tahun ini jatuh pada Selasa, (20/7/2021).

Freepik.com/pikisuperstar
Ilustrasi - Idul Adha 1442 H. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut sejarah Hari Raya Idul Adha yang  jatuh pada hari ke-10 bulan Dzulhijjah.

Di Indonesia sendiri,  Hari Raya Idul Adha 1442 H/2021 jatuh pada hari ini, Selasa (20/7/2021).

Melansir Tribunnews.com,  Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban.

Oleh karena itu, Idul Adha juga disebut dengan Hari Raya Kurban.

Lantas, bagaimana sejarah Hari Raya Idul Adha?

Dikutip dari history.com, Idul Adha atau Hari Raya Kurban menandakan kesediaan Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah.

Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan putranya yang bernama Ismail.

Baca juga: Ucapan Idul Adha 2021 dalam Bahasa Inggris & Indonesia, Cocok Dibagikan ke WA, Facebook, hingga IG

Baca juga: Begini Suasana Salat Idul Adha di Kota Serang saat PPKM Darurat

Di dalam Al Quran disebutkan, Ibrahim bermimpi di mana Allah memerintahkan dia untuk mengorbankan putranya sebagai tanda ketaatan kepada Tuhan.

Dijelaskan, setan mencoba untuk membingungkan Ibrahim dan menggodanya untuk tidak melakukan tindakan itu, tetapi Ibrahim mengusirnya.

Namun, saat Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah menghentikannya.

Allah mengirim Malaikat Jibril dengan seekor domba jantan untuk dikorbankan.

Ibrahim diizinkan untuk mengorbankan seekor domba jantan sebagai ganti putranya

Peringatan Adha, yang berarti pengorbanan, terjadi pada hari terakhir ibadah haji.

Perayaan Idul Adha

Idul Adha secara tradisional dirayakan pada hari pertama, oleh mereka yang mampu melakukannya.

Perayaan dilakukan dengan pengorbanan simbolis seekor domba, kambing, sapi, unta, atau hewan lain.

Kemudian dagingnya dibagi menjadi tiga untuk dibagikan secara merata di antara keluarga, teman, dan yang membutuhkan.

Jamaah Muslim biasanya melakukan doa bersama, atau shalat saat fajar pada hari pertama Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: MUI Kabupaten Lebak: Takbiran dan Salat Idul Adha di Rumah Saja!

Haji dan Ka'bah

Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, 11/7/2019.
Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, 11/7/2019. (Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019)

Idul Adha dirayakan pada hari terakhir ziarah haji tahunan ke Mekah, kota paling suci dalam Islam.

Semua Muslim yang mampu diminta untuk melakukan perjalanan haji, setidaknya sekali dalam seumur hidup.

Di Mekah, jamaah mengunjungi tempat suci Ka'bah dan monumen terpenting Islam di Masjidil Haram.

Ka'bah diyakini telah dibangun oleh Ibrahim dan Ismail.

Peziarah juga mengunjungi Jembatan Jamarat, di mana Ibrahim diyakini telah melempari setan dengan batu.

Baca juga: Tradisi Turun Temurun Warga Serang saat Idul Adha: Masak Ketupat di Tungku

Apa bedanya Idul Adha dengan Idul Fitri?

Dalam bahasa Arab, "Idul Fitri" berarti perayaan atau pesta.

Hari Raya Idul Fitri terjadi pada akhir Ramadhan.

Di mana pada bulan Ramadhan, seluruh umut Islam melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.

Ramadhan adalah bulan di mana Allah menurunkan ayat-ayat pertama Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad.

Sedangkan Idul Adha berlangsung sekitar dua bulan setelah Idul Fitri.

Tanggal kedua hari raya tersebut berubah setiap tahun, karena didasarkan pada kalender lunar Islam, yaitu sekitar 11 hari lebih pendek dari kalender Gregorian Barat yang 365 hari .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Idul Adha atau Hari Raya Kurban: Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved