Warga Cinanggung Kota Serang Membangun Kolam Renang Lengkap dengan Saung untuk Bersantai

Warga RT 04, RW 03, Kampung Cinanggung, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, berinovasi membuat kolam renang untuk Lomba Kampung Resik.

Penulis: mildaniati | Editor: Amanda Putri Kirana
TRIBUNBANTEN.COM/MILDANIATI
Warga RT 04, RW 03, Kampung Cinanggung, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, berinovasi membuat kolam renang untuk Lomba Kampung Resik. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Sejumlah warga di Kota Serang tengah mempersiapkan lomba Kampung Resik.

Lomba tersebut diselenggarakan oleh pemerintah Kota Serang sejak dua tahun terakhir, yakni pada 2020 dan 2021.

Satu di antara yang berpartisipasi dalam lomba ini adalah warga RT 04/03, Kampung Cinanggung, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang.

Ketua RW 03 Kampung Cinanggung Haripan Sepono mengatakan, untuk menunjang perlombaan, warga RT 04 berinovasi dengan membuat kolam renang.

Warga yang mengikuti lomba mendapatkan bantuan bahan baku material dari kelurahan untuk menata kampung.

Dalam pelaksanaannya, warga bergotong royong, mulai dari menyumbang tenaga, tambahan dana, dan makanan.

Selain itu, mereka juga menyewa tukang yang dibayar menggunakan uang kas swadaya masyarakat.

Baca juga: BEI Luncurkan Empat Inovasi Edukasi Secara Digital, Makin Mudah Belajar Pasar Modal Kapan pun

Haripan mengatakan, warga saling bahu membahu membangun kolam renang sejak awal Juli 2021.

"Sudah hampir tiga minggu dibangun, semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat," katanya kepada TribunBanten.com, Minggu (25/7/2021).

Kolam renang dibangun di lahan tanah wakaf seluas 8x15 cm dengan kedalaman 80 cm.

Adapun air pengisian kolam berasal dari sumur bor milik masyarakat.

Menurut Haripan, kolam renang diperuntukkan bagi anak SD bermain, agar mereka tidak terlalu sering menggunakan gawai.

"Untuk anak SD ke bawah karena kedalamanya cuman 80 cm," ucapnya.

Haripan menjelaskan kolam tersebut diberi nama kolam renang Tirta Umar.

Di sekitar kolam, warga menanami tumbuhan bunga dan dedaunan, dilengkapi dengan saung untuk bersantai.

Bagian dinding dihias ornamen burung dan langit biru dengan berbagai kombinasi warna mulai dari merah muda, biru muda, hingga hijau tosca.

Kolam diberi sekat pagar dari kayu dan di depannya dibuat sebuah taman untuk mempercantik bangunan.

Baca juga: Enam Inovasi Pelayanan Masyarakat di Disdukcapil Kota Serang: Jemput Bola Hingga Sistem Online

Di samping kanan kolam, terdapat lapangan seluas 1,5 hektare yang juga dilengkapi tempat duduk dan saung.

"Kita buat saung, lapangan bola termasuk tanah wakaf dibangun tempat duduknya, pendoponya sudah 5 tahun yang lalu," katanya.

Dana yang telah dikeluarkan untuk membangun kolam renang sudah mencapai sekitar Rp 50 juta.

"Dibangun secara patungan, ada yang sumbang semen, tenaga, makanan, tukang, sekitar 50 juta sudah habis, nunggu beres dulu, PPKM selesai nanti baru dibuka."

"Karena ada PPKM, programnya sambil berjalan aja, kita masih punya waktu," ujarnya.

Suasana kolam renang di RT 04, RW 03, Kampung Cinanggung, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang.
Suasana kolam renang di RT 04, RW 03, Kampung Cinanggung, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang. (TRIBUNBANTEN.COM/MILDANIATI)

Baca juga: Wabup Serang Pandji Tirtayasa Bakal Menggandeng Ponpes dan MUI untuk Sosialisasi Protokol Kesehatan

Menurut Haripan, resik memiliki arti bersih.

"Program utama Kampung Resik itu kebersihan dan keamanan. Di Cinanggung, program kebersihan dan ronda malam itu memang diaktifkan," kata Haripan.

Terutama pada masa PPKM Darurat saat ini, pihaknya dengan aktif mengawasi orang luar yang tidak dikenal.

Adapun kedatangan tamu cuma dibatasi hingga pukul 22.00.

"Sejak 2016 saya jadi RW, saya berusaha untuk menciptakan lingkungan yang bebas sampah, narkoba, dan tindak kriminal."

"Jadi warga nggak boleh buang sampah sembarangan," ucap Haripan.

Ia juga mengimbau warga di wilayahnya untuk menyediakan tong sampah di setiap rumah mereka.

Dalam perawatannya, RT 04 melibatkan para pemuda setempat untuk menjaga kebersihan sampah, kolam renang, dan lingkungan sekitar.

Tugas itu dilakukan secara bergiliran setiap satu minggu sekali.

"Perawatannya dilakukan oleh pengurus yang terdiri dari warga dan pemuda, digilir seminggu sekali," ujarnya.

Untuk tahap awal penilaian lomba kampung Resik sendiri, Haripan mengatakan seharusnya sudah dilakukan sebelum PPKM Darurat, namun kini tertunda.

Biasanya penilaian terdiri dari tiga tahap, termasuk kebersihan, lingkungan yang paling  hijau, dan aman.

Batas akhir penilaian sekitar 3-4 bulan, dengan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 5 juta dan trofi yang digilir dari tahun sebelumnya

Baca juga: Apresiasi Lomba Kampanye Sehat, Bawaslu: Inovasi Cegah Pilkada 2020 Jadi Klaster Penyebaran Corona

"Tahun kemarin RT 04, RW 03 Kampung Cinanggung nggak daftar kamera belum siap, hanya tahun ini," ucapnya.

Wakil Ketua RW 03, Sutisna (43), mengklaim masyarakat sangat antusias dengan adanya pembangunan kolam renang.

"Antusias pengen nyebur, ini masih perawatan dan belum siap baru pengetesan."

"Saya diamanahi pegang gemboknya, perawatannya dari mulai pengurasan, pembersihan dari lumut dan lainnya," ucap Sutisna.

Ia kemudian mengatakan, kolam renang hanya dapat digunakan anak-anak warga Kampung Cinanggung saja dan tidak dibuka untuk umum.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved