Bingung Mau Kemana pada Hari Libur? Nikmati Pesona Wisata Bahari di 'Bumi Rafflesia'

Bagi anda yang bingung menghabiskan waktu libur, maka Provinsi Bengkulu dapat menjadi tempat tujuan wisata.

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Ilustrasi pemandangan lepas pantai 

TRIBUNBANTEN.COM - Bagi anda yang bingung menghabiskan waktu libur, maka Provinsi Bengkulu dapat menjadi tempat tujuan wisata.

Provinsi ini berada di sebelah barat Pulau Sumatera. Bengkulu kerap juga dikenal sebagai Bumi Rafflesia.

Hal ini, karena bunga yang disebut terbesar di dunia, yaitu Rafflesia Arnodli tumbuh di provinsi tersebut.

Tangguh SR, warga Bengkulu, mengatakan Bengkulu merupakan salah satu opsi terbaik untuk mengunjungi pantai.

Hal ini karena, menurut dia, Bumi Rafflesia ini, memiliki garis pantai, memanjang dari Barat Laut di Kabupaten Mukomuko, hingga ke Tenggara di Kabupaten Kaur.

Baca juga: Bosan di Rumah Selama Pandemi? Yuk Liburan ke Curug Cikotak, Lokasi Wisata Alam Favorit di Serang

Baca juga: Wisata Religi di Kabupaten Serang dan Sejarah Singkat Tanah Kelahiran Syekh Nawawi dan Gunung Santri

Salah satu rujukan, pantai cantik di Desa Pengubaian, Sekunyit, Kaur. Jaraknya, 98 kilometer dari pusat Kota Bengkulu.

Dapat ditempuh selama kurang lebih lima jam menggunakan kendaraan roda empat.

Dari poros jalan utama, pantai berkarakter karang ini dapat dicapai dalam lima menit.

Nyiur melambai di sisi kiri kanan jalan akan memandu pengunjung menuju area pantai.

Salah satu lokasi favorit pengunjung, berada di bibir pantai Pengubaian.

Bagi peselancar, ombak di pantai ini merupakan salah satu spot untuk menari di atas papan.

Mereka menyebutnya, Sekunyit Left.

Selain Sekunyit, ada banyak opsi pantai lainnya di Kaur.

Ada pantai Laguna, Linau, Cungkuk, Air Langkap, dan lainnya.

"Sesungguhnya, semua Senyawa Kebahagiaan itu ada di pantai," ujar Tangguh.

Ilustrasi pemandangan lepas pantai
Ilustrasi pemandangan lepas pantai (istimewa)

Menurut Tangguh, pantai merupakan tempat ideal berolahraga.

Dua sisi pantai, pasir dan air dapat menjadi sarana olahraga.

Berselancar, snorkeling, sepakbola, voli pantai, atau bahkan sekadar berjemur mendapatkan sinar Ultraviolet B untuk imunitas.

Selain sehat, menurut pegiat lingkungan tersebut, olahraga juga dapat memicu rasa bahagia. Sehingga, tubuh mengeluarkan hormon Endorfin.

"Apalagi kalau olahraganya di pantai. Sambil berjemur, mendengarkan musik, dan menikmati pemandangan. Itu sudah dapat dua senyawa kebahagiaan, Endorfin dan Serotonin," terang pria yang populer dengan sebutan Dubes Kutub di kalangan jurnalis tersebut.

Agar tetap waras dan bahagia, papar Tangguh, manusia juga harus mampu berpikir positif. Karena berpikir positif akan memunculkan energi positif.

Hal ini terbukti dapat meminimalisir emosi negatif.

Seperti cemas, panik, khawatir, takut, dan gelisah terkait Covid-19.

Baca juga: Pesona Bukit Curahem Lebak, Destinasi Wisata Alam Yang Indah Nan Romantis

Baca juga: Taman Kita Desa Sidamukti, Tawarkan Pesona Wisata Alam Pedesaan di Kabupaten Serang

Salah satu energi positif, muncul saat berbagi cerita usai berolahraga. Mengkonsumsi makanan bergizi, menyantap kuliner khas Kaur.

Salah satu menu andalan khas pesisir pantai di Kaur adalah sate gurita.
Teksturnya lembut karena sudah direbus dahulu sebelum dibakar.

Dapat dinikmati langsung dengan campuran kuah kacang, dipadu lontong atau nasi putih.

Setelah berolahraga, mencicipi kuliner di tepi pantai, sambil menikmati sunset.

Berbagi cerita, dan memanjakan diri dengan hidup berkualitas.
Diakhiri dengan mandi air hangat, dan tidur cukup.

"Selalu bersyukur dengan nikmat hidup dan kesehatan. Agar senantiasa merasa tenang, nyaman, dan damai. Dengan begitu, kebahagiaan akan datang dengan sendirinya," kata jurnalis yang sedang mempersiapkan diri ikut seleksi ekspedisi ke Kutub Utara itu.

Jika jauh dari pantai, Senyawa Kebahagiaan tetap dapat didapat melalui kegiatan di lingkungan sekitar.

Meskipun hanya di sekitar perumahan tempat tinggal.

Baca juga: Kawasan Wisata Religi Masjid Agung Banten Lama Ditutup Sampai Tanggal 20 Juli 

Baca juga: Wisata Religi di Kabupaten Serang dan Sejarah Singkat Tanah Kelahiran Syekh Nawawi dan Gunung Santri

Seperti diketahui, saat ini pemerintah masih memberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran Covid-19.

Untuk melakukan aktivitas di pantai saat PPKM, tetap dianjurkan untuk menerapkan prokes agar meminimalisir penyebaran virus tersebut.

"Dimana pun itu, prokes tetap wajib diterapkan," pesan Tangguh.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved