Gerakan Reliq, Membantu Guru Ngaji Mendidik Agama Untuk Anak-Anak
Rumah Edukasi dan Literasi Al-Quran (Reliq) membuka pengabdian Sarjana Mengabdi #1 yang memfokuskan untuk membantu guru mengaji di pelosok negeri.
Penulis: mildaniati | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Rumah Edukasi dan Literasi Al-Quran (Reliq) membuka pengabdian Sarjana Mengabdi #1 yang memfokuskan untuk membantu guru mengaji di pelosok negeri.
Kegiatan tersebut berlangsung pada 16-17 Agustus 2021 di Desa Harumsari, Kecamatan Cipanas, Kabuapten Lebak, Provinsi Banten.
Pendiri Reliq, Aldi Reihan menjelaskan ada banyak kegiatan yang akan dilakukan untuk membantu para guru ngaji serta para murid.
Seperti menyumbangkan Al-Qur'an untuk guru ngaji, memberi bantuan untuk fasilitas mengaji anak, dongeng ceria, serta berbagi cerita bersama guru ngaji dan tokoh masyarakat.
Daerah Lebak dipilih karena di sana angka putus sekolah di tengah pandemi ini cukup tinggi.
"Sarjana mengabdi Desa menitik beratkan pada pengabdian sarjana ke masyarakat dan bagian dari implementasi tri dharma perguruan tinggi," ungkapnya pada TribunBanten.com saat ditemui di Basecamp Reliq di Kampung Kesawon Selatri, Kelurahan Trondol, Kecanatan Serang, Kota Serang, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Inspiratif, Ustaz di Tangerang Ajarkan Anak-Anak Mengaji Pakai Kostum Badut
Kegiatan tersebut merupakan program dari Pemberdayaan Literasi Al-Quran (Pelita) dan Imahjinasi yang berada dalam naungan Reliq.
Menurutnya Reliq adalah Lembaga yang memfokuskan diri pada pemberdayaan masyarakat muslim khususnya bidang keislaman dengan dua jalan utama yakni edukasi dan pengembangan literasi berbasis Al-quran.
Pengurusnya ada 15 orang terdiri dari mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sarjana pemberdayaan Masyarakat Islam (PMI), Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan lainnya.
Sementara relawannya terdapat 69 orang dari dalam dan luar daerah yaitu Tangerang, Lampung, Lebak, Serang dan masih banyak lagi.
Gerakan yang sudah dilakukan yaitu pengabdian masyarakat Mualaf di Kasepuhan Karang, Desa Jagaraksa selama 2 tahun, di Baduy selama 3 bulan dan pengabdian yang akan berlangsung nanti di Cipanas.
"Sebelumnya akan jadi mitra dari kegiatan sebelumnya di daerah Kasepuhan Karang, Baduy," terangnya.
Menurutnya, sebelum pengabdian, dilakukan assesment untuk mencari pokok permasalahan yang ada di tempat yang dijadikan untuk daerah mengabdi.
Baca juga: Mengenal Tasawuf Underground, Pesantren Anak Punk Mengaji dan Berkegiatan Positif
Di Kasepuhan Karang, permasalahannya yaitu terdapat 38 Kepala Keluarga (KK) dari warga Baduy Mualaf (baru memeluk islam).