Sudah Sepekan Bocah 2 Tahun Hilang Misterius di Riau Belum Ditemukan, Keluarga Adakan Sayembara

Keberadaan Sakiya Rafifa Islami, bocah 2 tahun asal Kampar Riau masih menjadi misteri hingga kini.

Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Yudhi Maulana A
istimewa via TribunPekanbaru
Sakiya Rafifa Islami yang hingga kini tak diketahui keberadaannya. Keluarga mengadakan sayembara berhadiah Rp 20 juta bagi yang menemukan balita cantik itu.  

TRIBUNBANTEN.COM - Keberadaan Sakiya Rafifa Islami, bocah 2 tahun asal Kampar Riau masih menjadi misteri hingga kini.

Kiya, begitu panggilan akrabnya, dikabarkan menghilang dari rumah sejak Senin, (9/8/2021) sekira pukul 11.00 WIB

Sampai hari ini, Rabu (18/8/2021) terhitung sudah 10 hari Kiya menghilang.

Terkait hilangnya Kiya, banyak warga yang berspekulasi jika sang bocah terseret arus Sungai Kampar.

Pun muncul rumor jika Kiya hilang ditelan oleh alam gaib karena ia menghilang secara sekejap.

Namun hal tersebut tak membuat pihak keluarga berhenti berharap menemukannya.

Berbagai upaya dilakukan dalam mencari Kiya, termasuk menggelar sayembara dengan hadiah Rp 20 juta.

Kronologi Kejadian

Melansir TribunPekanbaru.com, pada awalnya Kiya tengah bermain bersama sang ayah, Muhammad Islami di rumahnya.

Baca juga: Viral Jenazah Ulama Diduga Hilang Saat Dimakamkan, Sang Anak Ungkap Kain Kafan Mengempis Saat Takbir

Kiya tinggal di Dusun III Pantai Pulau Desa Terantang Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Sekitar pukul 11.00 WIB, balita itu meminta bantuan sang ayah untuk memasangkan sandal di kakinya.

Sang ayah kemudian menuruti permintaan putrinya itu. Setelah memakai sandal, Kiya pergi keluar rumah.

Tak lama kemudian, Kiya pun menghilang hingga membuat Muhammad Islami panik.

Sang ayah langsung mencari Kiya di luar rumah dekat Sungai Kampar karena diduga bocah tersebut terseret arus sungai.

Para tetangga juga ikut membantu mencari Kiya yang hilang di sekitar rumah mereka.

BPBD Kampar Turun Tangan

Setelah Kiya menghilang, terdapat seorang warga sekitar yang mengaku melihat orang hanyut di sungai.

Lantas tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar langsung melakukan pencarian menyisir jauh ke hilir.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) pada BPBD Kampar, Adi Candra Lukita.

"Kita kejar ke hilir. Ternyata boneka besar. Memang pas sebesar bayi dua tahun," ujar Candra.

Candra menyebutkan, pencarian hingga hari keempat sudah mencakup radius jelajah mencapai 10 kilometer ke hulu dan 20 kilometer ke hilir.

Akan tetapi, bocah 2 tahun itu tak juga ditemukan. Keluarga lantas meminta pencarian dihentikan pada Sabtu (14/8/2021) sore.

Pencarian Dihentikan

Alasan keluarga Kiya minta pencarian dihentikan karena mereka tak yakin sang bocah hanyut terseret Sungai Kampar.

"Ayahnya bilang hilangnya di depan rumah. Kurang yakin main ke sungai," kata Candra.

Meski begitu, Chandra menyatakan bahwa tim siap diminta untuk melakukan pencarian kembali jika diperlukan.

Rumor Dibawa Alam Gaib

Kepala Desa Terantang, Asmara Dewi menjelaskan pertimbangan keluarga yang meminta pencarian dihentikan.

Menurutnya, pihak keluarga memiliki firasat bahwa Kiya hilang ditelan oleh alam gaib.

Sehingga mereka berencana meminta bantuan kepada ahli spiritual untuk melakukan pencarian.

"Keluarga punya firasat seperti dibawa roh halus gitu," ungkap Asmara kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (12/8/2021).

Asmara mengaku sebenarnya ia sudah melaporkan kehilangan Kiya ke Kepolisian Sektor Tambang.

Tetapi sebaiknya kehilangan ini dilaporkan langsung oleh orangtuanya.

Keluarga Mengadakan Sayembara

Empat hari tak ditemukan, pihak keluarga pun menggelar sayembara dengan hadiah puluhan juta.

Sayembara digelar melalui akun Facebook "Udin Bos" dan mulai dibuka sejak Sabtu (14/8/2021).

Dengan mencantumkan foto Kiya, pihak keluarga menjanjikan akan memberi hadiah uang bagi orang yang menemukan sang bocah.

Hal tersebut dibenarkan oleh paman kandung Kiya, Nazarudin saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Minggu (15/8/2021).

Nazrudin mengatakan sayembara berlaku 10 hari, hingga Selasa 24 Agustus 2021.

Batasan waktu ini berdasarkan pertimbangan jangka waktu sejak hilangnya Kiya pada Senin (9/8/2021) lalu.

"Hilangnya saja sudah berapa lama," katanya.

Sehari setelah sayembara itu diumumkan, ia mengaku belum ada titik terang tentang keberadaan Kiya.

Menurut Nazrudin, sayembara yang digelar berhadiahkan uang tunai Rp 20 juta bagi orang yang menemukan keponakannya.

Nazrudin kemudian mengatakan dirinya tak memungkiri kemungkinan Kiya diculik.

Pasalnya rumah Kiya berlokasi sekitar 150 meter dari pasar mingguan.

"Berdiri aja dari rumah itu, nampaklah pasar itu. Kebetulan hari pasar, jadi memang banyak orang lalu lalang," jelas Nazarudin.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul FAKTA di Balik Sayembara Hilangnya Balita Cantik di Kampar, Puluhan Juta Hadiah Ditawarkan

(TRIBUNBANTEN.COM/TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved