ODGJ Pakai Pakaian Dalam Masuk Masjid Agung di Cilegon Berteriak, Ditangkap Jemaah dan Tentara

Alhamdulillah ada anggota kami dan kami tangkap kemudian diserahkan ke polisi

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Tribunbanten.com/Ahmad Tajudin
ilustrasi. Suasana Masjid Raya Al-Bantani di Kawasan Pusat Perkantoran Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, Selasa (11/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Saat jemaah salat rakaat ketiga di Masjid Agung Nurul Ikhlas, Kota Cilegon, tiba-tiba seorang pria mengenakan celana dalam, masuk ke masjid dan berteriak, Senin (6/9/2021).

Saat itu, Ustaz Idris yang menjadi imam.

Pria itu diketahui bernama ES, berusia 35 tahun.

Dia berteriak "Di sini siapa yang muslim, lawan saya, berapa banyak sini, maju lawan saya".

Baca juga: Imam Masjid Dibacok Jemaah dari Belakang Saat Memimpin Salat, Ini Kronologinya

Masjid Agung Nurul Ikhlas, Kota Cilegon, memasuki rakaat ketiga, tiba-tiba seorang 

Jemaah pun tidak tinggal diam dan menangkap ES sebelum melakukan apa-apa.

Jemaah itu satu di antaranya anggota intel Kodim 0623/Cilegon.

Komandan Kodim 0623/Cilegono, Letkol Inf Ageng Wahyu Romadhon mengatakan peristiwa itu terjadi saat jemaah sedang Salat Magrib.

"Orang dengan gangguan jiwa masuk masjid dan mau menyerang imam. Alhamdulillah ada anggota kami dan kami tangkap kemudian diserahkan ke polisi," ujarnya saat dihubungi TribunBanten.com, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Jemaah internasional Umrah, Kapan Dibuka untuk Indonesia? Ini Penjelasan Kemenag

Dan Unit Intel Kodim yang berada di lokasi, Letnan Dua Inf Kalinus, mengatakan saat ES mendekat imam langsung dipegang oleh anggota Kodim dan jemaah lainnya.

"Yang bersangkutan dari keterangan keluarga tiga hari sebelumnya berobat ke RSUD Cilegon untuk penyakit gangguan jiwa," ucapnya.

Menurut dia, ES hendak menyerang imam masjid karena dinilai tidak benar dalam berwudu.

Dia membenarkan bahwa saat masuk ke masjid, ES hanya mengenakan celana dalam, tetapi tidak membawa senjata tajam.

"Tersangka ingin mati syahid untuk masuk surga," katanya.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Religi di Banten, dari Masjid Agung hingga Makam Sultan Ageng Tirtayasa

ES adalah pekerja di sebuah toko bangunan yang diliburkan pada masa pandemi Covid-19.

Tiga hari sebelum penyerangan itu, ES minta dipekerjakan kembali dan mulai bekerja.

"Dalam seminggu hanya tiga hari bekerja sif-sifan masuknya sehingga tidak mencukupi biaya kehidupan sehari-hari. Istrinya persiapan akan melahirkan," ucapnya.

Menurut Kalinus, kasus ini sudah dilimpahkan ke Polsek Cilegon.

"ES ini warga Cilegon," ujar Kalinus.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved