Ini Kondisi Pria yang Hanya Mengenakan Celana Dalam Masuk ke Masjid Agung Kota Cilegon
Menurutnya, kondisi ES belum stabil dan setiap bulan harus disuntik. ES harus disuntik karena jika diberikan obat, belum tentu diminum.
Penulis: Khairul Maarif | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - ES, pria yang viral karena masuk Masjid Agung Kota Cilegon hanya mengenakan celana dalam, Senin (6/9/2021), ditangani perawat puskesmas di Cilegon.
Dia mendapat perawatan intensif pasca-peristiwa tersebut.
Kepolisian sudah menangani ES, tetapi dikembalikan kepada keluarganya karena merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
Menurut dr Eli Sugiana, kepala puskesmas, ES masih terus dipantau.
"Kamis dan Jumat kemarin tim puskesmas ke rumahnya untuk memberikan obat," ujarnya saat dihubungi TribunBanten.com, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Fakta Sebenarnya ODGJ Pakai Pakaian Dalam Masuk Masjid di Cilegon
Menurutnya, kondisi ES belum stabil dan setiap bulan harus disuntik.
ES harus disuntik karena jika diberikan obat, belum tentu diminum.
"ES ini sudah sebulan terakhir memang berobat ke dokter spesialis Jiwa di RSUD Cilegon," ucap Eli.
Jahroh, perawat puskesmas, mengaku menyuntik ES setelah masuk ke masjid.
Suntikan itu untuk membuat ES tenang.
"Pukul 21.00 setelah ES masuk masjid, saya sudah ada di Polsek Cilegon untuk menyuntik dia," katanya.
Pada 9 dan 10 September 2021, petugas medis juga menyuntik ES agar tidak gaduh dan gelisah.
Baca juga: ODGJ di Kota Serang Kabur Saat Mau Divaksin, Begini Kronologinya
Menurut Jaroh, ES disuntikkan lodomer dan diazepam pada Kamis (9/9/2021) dan pada Jumat (10/9/2021) disuntikkan haloperidal decamoate 50 miligram.
"Tanggal 10 kami datang lagi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa untuk yang satu bulan sekali," ujarnya.
ES pertama datang ke puskesmas diantar keluarganya pada 26 Juli 2021 untuk meminta rujukan.
Namun, Jaroh tidak mengetahui kondisi ES sudah dalam keadaan yang tidak normal.
"Saat itu, menurut ibunya, kondisi psikologis ES sudah berubah. Saya tidak bertemu ES, hanya ibunya yang bercerita karena tidak mau menghambat pengobatan apalagi dengan kondisi seperti itu emang harus bertemu dokter psikiatri," ucap Jaroh.
Baca juga: Vaksinasi Disabilitas dan ODGJ di Lebak Terkendala Gangguan Mental, Khawatir Ngamuk saat Disuntik
Dia mengakui saat di Polsek Cilegon, orang tua ES membawa obat-obatan dari RSUD Cilegon.
"Sepertinya memang RSUD memberikan obat-obatan karena saat saya ke polsek obatnya dibawa tapi menurut ibunya waktu tanggal 9 ke puskesmas obatnya itu tidak diminum di buang di dekat kasur," katanya.
Menurut Jahroh kasus seperti ES ini dapat bisa disembuhkan dengan pengobatan medis.
"Insyaallah selama dia konsumsi obat dengan benar dan teratur, pasti bisa sembuh. Saya punya pasien yang sudah bangkit dari keterpurukan, sampai saat ini rutin minum obat," ujar Jaroh.