Tribun Network Meluncurkan Tribunkalteng.com, Portal Media ke-57, Sekaligus Webinar Food Estate
Panggung bagi daerah itu agar dapat dilihat, dibaca, dan diakses oleh audien yang luas seluruh Indonesia.
lihat foto
Tak cuma seremonial, peluncuran Tribunkalteng.com juga sekaligus menggelar webinar perdananya yang mengangkat tema strategis terkini di Kalteng dan di Indonesia, yaitu "Nasib Food Estate di Tengah Pandemi Covid-19".
Dipandu Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, sejumlah pembicara utama dihadirkan dalam Webinar ini.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto diwakili Deputi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kantor Menko Perekonomian RI, Wahyu Utomo.
Dalam pemaparannya, Wahyu mengatakan, Program Food Estate tetap masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di Tahun 2021.
Program yang memiliki tujuan untuk membentuk lumbung pangan nasional ini lokasinya di Provinsi Kalteng dan Sumut.
Baca juga: Main Gitar di Redaksi TribunBanten.com, Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto: Orangnya Ramah-ramah
Skema pengembangan Food Estate di Kalteng memiliki dua tahapan utama, yaitu tahap 1 dan tahap 2 dengan luasan lahan dicanangkan atau land of interest seluas total 770.601 hektare.
"Potensi food estate atau disebut area of interest seluas 770.601 hektare. Ini setelah melalui penafisan dibagi dalam 5 Blok di area Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas," kata Wahyu.
Tahap 1 adalah jangka pendek pada 2020-2021, pengembangan Food Estate diutamakan dengan mengutamakan pemberdayaan transmigrasi dan petani eksisting serta investasi small farming di 148.268 hektare.
Wahyu tak menampik, pada 2020 dan 2021, Program Food Estate turut terpengaruh kemampuan fiskal yang terdampak Pandemi Covid-19.
Pada tahap kedua yang dimulai tahun depan, pemerintah mengupayakan dan mengutamakan kerja sama di bidang usaha atau penanam modal baik dari dalam dan luar negeri.
Pada tahap kedua, area of interest-nya seluas 622.333 hektare.
Baca juga: Tribun Network Luncurkan Tribun-Papua.com, Jaringan Ke-52, Hadirkan Perspektif Baru Timur Indonesia
"Kita harus membuka diri terhadap kerja sama, baik bidang usaha maupun investor dari dalam dan luar negeri. Dengan harapan akan terjadi transfer teknologi dan aplikasi mekanisme modern farming," kata Wahyu.
Setiap perencanaan dalam Program Food Estate tentu memperhatikan prinsip pembangunan berwawasan pengembangan kawasan dengan skema pertanian yang baik dan memperhatikan kelestarian SDA.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, diminimalisasi implikasi negatif terhadap kelestarian alam dalam pengembangannya. Food Estate di Kalteng difokuskan memanfaatkan lahan idle dan sub-idle tanpa membuka kawasan lahan hutan," ucapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
