2 Kelompok Mahasiswa Bentrok di Depan Unpam, Rektorat Siapkan Sanksi Drop Out
Pihak Universitas Pamulang (Unpam) akan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku penganiayaan dua mahasiswa.
TRIBUNBANTEN.COM - Pihak Universitas Pamulang (Unpam) akan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku penganiayaan dua mahasiswa.
Upaya penganiayaan itu diduga terjadi karena dua mahasiswa itu menolak ikut aksi demonstrasi, pada Minggu (10/10/2021).
Sebelumnya, terjadi penganiayaan terhadap dua mahasiswa saat bentrokan antar kelompok mahasiswa Unpam di Jalan Puspitek Raya, Buaran, Setu, Tangerang Selatan.
Seperti dilansir situs Kompas.com (Group TribunBanten.com), Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni M Wildan mengatakan, pihaknya tidak akan mentolerir tindakan pelaku yang diduga menganiaya korban.
"Kejadian yang terjadi pada Ahad, 10 Oktober 2021 sama sekali tidak mencerminkan nilai luhur yang dipegang teguh oleh Universitas Pamulang," ujar Wildam kepada Kompas.com (Group TribunBanten.com), pada Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Fakta di Balik Tawuran antar Kelompok Mahasiswa Unpam, 2 Orang Dirawat Akibat Luka di Kepala
Baca juga: Hendak Tawuran, Nyali Anggota Gengster Ini Ciut Dimarahi Emaknya Setelah Ditangkap Tim Jaguar
Dia menjelaskan, bentrokan yang berujung pada dugaan penganiayaan oleh pihak Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unpam terhadap para korban termasuk pelanggaran Peraturan Rektor tentang Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa.
Jika terbukti, kata Wildan, rektorat bisa memberikan sanksi tegas berupa pemberhentian secara tidak hormat atau dropout terhadap mahasiswa yang melakukan penganiayaan tersebut
"Sebagaimana disebut dalam Pasal 8 Ayat 11: Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa, dengan cara tidak diberikan surat pindah dan transkrip nilai," ungkap Wildan.
Insiden bentrokan dua kelompok mahasiswa terjadi di Bursa Kuliner kawasan Jalan Puspiptek Raya, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan, pada Senin (11/10/2021).
Terdapat sejumlah korban luka-luka dari kalangan pemuda akibat bentrokan dari dua kelompok mahasiswa tersebut.
Belakangan diketahui, dua kelompok mahasiswa itu merupakan mereka yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pamulang (Unpam).
Baca juga: Aksi Tawuran 2 Kelompok Mahasiswa Universitas Pamulang, 2 Orang Terluka, Begini Kata Polisi
Baca juga: Hendak Tawuran, Nyali Anggota Gengster Ini Ciut Dimarahi Emaknya Setelah Ditangkap Tim Jaguar
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan para korban menjadi aksi pengeroyokan dari bentrokan tersebut hingga perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit kawasan Ciputat.
"Mereka janjian di kuliner depan, terus sehabis itu ribut di situ ada yang digebukin (keroyok-red)," ungkapnya, kepada Wartakotalive.com (Group TribunBanten.com) saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya, Senin (11/10/2021).
Adapun ia mengaku saat ini pihaknya telah meringkus pelaku pengeroyokan akibat bentrokan antar dua kelompok mahasiswa Unpam tersebut.
"Sudah ketangkap (pelaku-red)," tuturnya.
Dean (26) selaku saksi mata peristiwa mengatakan Bentrokan itu terjadi pada Minggu, 10 Oktober 2021 sekira pukul 14.00 WIB.
"Pertama kali saya lihat langsung ada keributan gitu. Pertama teriak-teriak, kedua langsung ada keributan saling kejar, saling banting, saling pukul yang saya lihat," katanya kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi peristiwa, Serpong, Kota Tangsel, Senin (11/10/2021).
Dean menuturkan dirinya tak mengetahui awal mula bentrokan antar dua kelompok pemuda tersebut.
Menurutnya tiba-tiba saja dua kelompok tersebut saling serang hingga merusak sejumlah fasilitas kantin tempat ia bersama sejawatnya berjualan.
Bahkan, terdapat korban luka-luka dari dua kelompok yang saling serang itu.
"Kalau senjata tajam saya enggak lihat, tapi ada korban bocor di kepala mungkin dipukul atau dibanting pakai pot besar," ungkapnya.
Adapun ia memastikan dua kondisi korban tersebut mengalami luka parah di bagian kepala hingga dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk menjalani perawatan secara intensif.
"Korban dua orang yang masuk rumah sakit yang dipukul itu lebih dari dua orang. Cuman yang masuk IGD dua orang," tuturnya.
Baca juga: Aksi Tawuran 2 Kelompok Mahasiswa Universitas Pamulang, 2 Orang Terluka, Begini Kata Polisi
Baca juga: Viral Video Tawuran Kelompok Remaja di Serang, Warga Heboh Ada Suara Benda Tajam Diseret ke Aspal
Sementara itu, pihak Universitas Pamulang (Unpam) membenarkan adanya keributan antara dua kelompok mahasiswanya di tempat makan Bursa Kuliner.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unpam, M Wildan mengatakan kronologi bentrokan tersebut bermula dari adanya aksi demonstrasi mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unpam.
Menurutnya aksi tersebut digelar pada Kamis, 07 Oktober 2021 lalu di depan Gedung DPR/MPR.
Kemudian, anggota KBM tersebut mendatangi Sekretariat Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro pada Sabtu, 09 Oktober 2021 guna mengkonfirmasi ketidakhadirannya kelompok mahasiswa itu pada aksi demonstrasi tersebut.
"Kehadiran mereka sekaligus mengundang untuk melakukan konfirmasi pada Ahad, 10 Oktober 2021 di Bursa Kuliner depan Kampus 2 Unpam Viktor," kata Wildan melalui keterangan tertulisnya yang diterima Wartakotalive.com, Senin (11/10/2021).
"KBM Unpam juga mengundang Ketua Umum Hima Manajemen untuk melakukan konfirmasi terkait flyer yang berisi Menolak Aksi pada Kamis, 7 Oktober 2021," sambungnya.
Wildan menuturkan pertemuan antar kelompok mahasiswa itu pun berlangsung pada Minggu, 10 Oktober 2021.
Menurutnya saat pertemuan tersebut dua kelompok tiba-tiba saja saling serang hingga berujung pengeroyokan terhadap dua mahasiswa tersebut.
"Mereka hadir karena mau mendiskusikan maksud penolakan mereka terhadap aksi. Namun, bukan diskusi dan konfirmasi yang terjadi tetapi KBM Unpam langsung membentak meja, melempar, serta mengejar para korban yang menjadi target KBM Unpam, yakni Ketua Umum Hima Teknik Elektro dan Ketua Umum Hima Manajemen," ungkapnya.
Adapun pihaknya mengaku aksi pengeroyokan tersebut telah kini ditangani pihak Polres Tangsel.
"Para korban telah melaporkan kejadian ini kepada Polres Kota Tangerang Selatan dan pada Ahad, 10 Oktober 2021 polisi membawa keduanya ke RS Sari Asih untuk dilakukan visum," katanya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Unpam Ancam Drop Out Penganiaya Mahasiswa yang Tak Ingin Ikut Demo"