Virus Corona
Pandemi Covid-19 Bagi Penjual Minuman Jahe, Awalnya Berkah Kini Alami Penurunan Omzet
Pemasukan dari usaha penjualan minuman jahe mengalami penurunan sejak bulan Agustus 2021.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Pemasukan dari usaha penjualan minuman jahe mengalami penurunan sejak bulan Agustus 2021.
Pernyataan itu disampaikan oleh pengusaha asal Pandeglang, Abdullah Muzaki.
Pemasukan mengalami penurunan karena
daya beli masyarakat menurun.
"Parah penjualan," ujarnya pada TribunBanten.com saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (12/11/2021).
Baca juga: Pedagang Wedang Jahe di Ibin Kabupaten Serang Penjualannya Naik, Satu Hari Mampu Menjual 180 Liter
Biasanya, kata dia, per bulan dia menjual sekitar 10 ribu pcs jahe isi 250 mili.
Namun sejak Agustus dia hanya menjual 4 ribu pcs perbulan
"Hampir semua wilayah daya belinya menurun dari mulai Jakarta, Bekasi, Cianjur, Indramayu, Cirebon, Klaten, Sleman, Solo, Serang, Cilegon, Gresik, Sidoarjo, Banyuwangi, Brebes, Lampung, Baturaja, Jambi, Belitung, Banjarmasin, Kendari dan lainnya," paparnya.
"Biasanya 1 bulan belanja 2 kali, ini mah paling sebulan sekali, atau kali 2 bulan sekali," sambungnya.
Omzetnya pun mengalami penurunan sebanyak puluhan juta.
"Ya pokonya menurun puluhan juta," katanya.
Baca juga: Bahan Alami yang Bisa Jaga Kesehatan Paru-Paru, Jahe hingga Cabai Rawit
Walaupun demikian, Zaki tetap berusaha untuk bangkit.
Dia mengaku pembeli dari Pondok herbal Bekasi masih konsisten terus order.
"Alhamdulillah dari Bekasi masih ada yang order," terangnya.