Berhasil Bina Masyarakat Olah Sampah Jadi Energi Alternatif, PLN Miliki 100 Mitra dan 12 Desa Binaan

Keterlibatan PLN dalam mendampingi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan peran penting.

dokumentasi PLN
PLN berhasil membina masyarakat untuk mengelola sampah menjadi sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan listrik. 

Dia berharap skema pengelolaan ini selain bisa mengurangi beban sampah nasional pada 2025 dan bisa menjadi bahan baku energi yang lebih ramah lingkungan.

Menurut Ujang, KLHK bersama PLN juga juga tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah akhir (PLTSa).

Untuk bisa mengoperasikan PLTSa ini masih memerlukan teknologi yang canggih, seperti RDF dan sistem pemanasan sampah untuk menjadi sumber energi.

Baca juga: Bentuk Kepedulian Terhadap Pemberdayaan, PLN Peduli Berikan Bantuan kepada Santri Pesantren

Namun, dengan terjunnya PLN dalam memberikan pembinaan kepada mitra binaan, masyarakat mampu memilah sampah yang menjadi bagian terpenting.

VP Keselamatan dan Kesehatan Kerja PLN, Leiden Brix Hutapea, mengatakan saat ini PLN sudah memiliki sekitar 100 mitra binaan dan 12 desa binaan yang fokus untuk mengelola sampah menjadi lebih tepat guna.

Pengelolaan sampah melalui program TJSL ini yang sudah berjalan, satu di antaranya di Nusa Tenggara Barat (NTB).

PLN memiliki program yang memberdayakan masyarakat setempat mulai dari pemilahan sampah hingga mengolahnya menjadi pelet untuk tambahan bahan baku co-firing di PLTU.

Baca juga: PLN UID Banten Imbau Pelanggan Bayar Listrik pada Awal Bulan, Ini Konsekuensinya Jika Lalai

"Selain bisa mengelola sampah sehingga lingkungan masyarakat menjadi lebih bersih," kata Leiden.

Pengelolaan sampah menjadi pelet ini juga bahkan bisa meningkatkan perekonomian warga karena produksi pelet dari sampah kami serap menjadi bahan tambahan dalam proses co-firing.

Tak hanya di NTB, PLN saat ini telah menjalankan program co-firing di 20 PLTU yang tersebar di sejumlah lokasi, dengan konsumsi biomassa sebesar 149,466 ton.

Dari co-firing ini, realisasi produksi listriknya mencapai 139,5 gigawatthour (GWh) pada september 2021.

Targetnya, pada 2025, ada 52 PLTU yang akan menggunakan co-firing ini dengan proyeksi produksi listrik mencapai 10.601 GWh.

Baca juga: PLN Bantu Dongkrak Produktivitas dan Efisien, 148.290 Petani Gabung Program Electrifying Agriculture

Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku pelet untuk co-firing, PLN mengembangkan beberapa sumber biomassa seperti dari hutan tanaman energi sebesar 8 juta ton dan pelet sampah sebesar 1 juta ton. 

Langkah ini juga sejalan dengan target pemerintah dalam pengurangan emisi untuk mencapai net zero carbon.

Dengan teknik co-firing di PLTU ini, 12 juta ton emisi bisa berkurang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved