Kota Tangerang

17 Siswa PAUD dan Gurunya Diusir dari Tempat Belajar, Diduga Karena Tak Mampu Bayar Uang Iuran ke RW

Guru bersama murod sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir di Kota Tangerang dikabarkan diusir dari tempat belajar.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Warta Kota/ Gilbert Sem Sandro
Sukaesih, salah satu guru PAUD Anyelir di Karang Tengah, Tangerang 

TRIBUNBANTEN.COM - Guru bersama siswa sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir di Kota Tangerang dikabarkan diusir dari tempat belajar.

Melansir Warta Kota, hal itu diduga karena tak mampu membayar uang sewa Rp 750 Ribu per bulan ke Ketua RW setempat.

Sekolah PAUD ini berdiri di RW 04, Kelurahan Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang diusir dan tidak diperkenankan lagi belajar di gedung Posyandu.

Akibatnya sebanyak 17 siswa PAUD Anyelir terkatung-katung dalam mencari tempat belajar sementara.

Baca juga: Geledah Kantor BPN Lebak Selama 5 Jam, Petugas Bawa Dua Boks Bukti Kasus Pungli Sertifikat Tanah

Sukaesih, salah seorang guru di PAUD Anyelir menjelaskan pengusiran mereka dari gedung Posyandu dilakukan oleh Ketua RW 04 di Kelurahan Pedurenan, berinisial MAK.

Sebab MAK meminta uang iuran sebesar Rp 750.000 setiap bulannya.

Uang iuran yang diminta oleh Ketua RW 04 itu, kata Sukaesih, merupakan dana upeti yang harus dibayarkan sebagai sewa gedung Posyandu yang digunakan sebagai lokasi belajar.

"Jadi kami sekolah PAUD Anyelir diusir dan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas belajar di gedung Posyandu, karena tidak mampu membayar uang iuran Rp 750.000 kepada pak RW 04," ujar Sukaesih kepada Wartakotalive.com, Kamis(18/11/2021).

"Uang iuran itu harus dibayar setiap tanggal 2 di awal bulan," sambungnya.

Sukaesih menjelaskan, pihaknya tidak mampu membayar uang iuran itu lantaran PAUD Anyelir memang tidak memiliki uang yang diminta Ketua RW 04.

Baca juga: Kronologi OTT 2 Pegawai BPN Lebak Tersangka Pungli, Polda Banten Temukan Amplop Bertuliskan Kode

Sebab siswa PAUD Anyelir hanya 17 anak, dimana uang bayaran sekolah hanya Rp 80 ribu setiap bulannya.

Ini berarti setiap bulan pendapatan PAUD Anyelir hanya sekitar Rp 1,3 Juta dan selalu habis untuk honor guru, membeli peralatan belajar dan uang listrik.

"Ya kita mau bayar gimana, murid kita aja hanya ada 17 anak dan bayaran setiap bulannya cuma Rp 80 ribu," kata Sukaesih.

"Jadi mau bayar pakai apa ke Ketua RW untuk sewa Posyandu? Kami guru aja hanya mendapat gaji pas-pasan saja, belum listrik, alat tulis dan lainnya. Boro-boro mau bayar uang iuran," imbuhnya.

Sementara Eny, guru lainnya menambahkan, bahwa PAUD Anyelir telah berdiri sejak 2010 silam. Status PAUD Anyelir katanya telah terdata di Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved