Kota Tangerang

Tutup Paksa PAUD Anyelir di Kota Tangerang Karena Tak Bayar Uang Sewa, Ini Isi Surat Ketua RW 04

Beredar isi surat resmi Ketua RW 04, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Maman Abdul Karim yang menutup PAUD Anyelir karena tak bayar uang sewa.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Wartakotalive.com/Gilbert Sem Sandro
Isi surat resmi Ketua RW 04, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Maman Abdul Karim yang dikirimkan kepada kepada Sukaesih, pengelola PAUD Anyelir terungkap. 

Demikian, terima kasih
Ketua RW 04

Maman Abdul Karim.

Baca juga: Kronologi PAUD di Kranggilan Serang Disegel Pemilik Lahan, Puluhan Anak Tak Bisa Sekolah

Siswa terkatung-katung

Diberitakan sebelumnya, karena tak mampu membayar uang sewa Rp 750 ribu perbulan ke Ketua RW setempat, sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir di RW 04, Kelurahan Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang diusir dan tidak diperkenankan lagi belajar di gedung Posyandu.

Akibatnya sebanyak 17 siswa PAUD Anyelir terkatung-katung dalam mencari tempat belajar sementara.

Sukaesih, salah seorang guru di PAUD Anyelir menjelaskan pengusiran mereka dari gedung Posyandu dilakukan oleh Ketua RW 04 di Kelurahan Pedurenan, berinisial MAK.

Sebab MAK meminta uang iuran sebesar Rp 750.000 setiap bulannya.

Uang iuran yang diminta oleh Ketua RW 04 itu, kata Sukaesih, merupakan dana upeti yang harus dibayarkan sebagai sewa gedung Posyandu yang digunakan sebagai lokasi belajar.

"Jadi kami sekolah PAUD Anyelir diusir dan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas belajar di gedung Posyandu, karena tidak mampu membayar uang iuran Rp 750.000 kepada pak RW 04," ujar Sukaesih kepada Wartakotalive.com, Kamis(18/11/2021).

"Uang iuran itu harus dibayar setiap tanggal 2 di awal bulan," sambungnya.

Sukaesih menjelaskan, pihaknya tidak mampu membayar uang iuran itu lantaran PAUD Anyelir memang tidak memiliki uang yang diminta Ketua RW 04.

Baca juga: Senin Besok, PAUD sampai SMP di Cilegon Gelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Sebab siswa PAUD Anyelir hanya 17 anak, dimana uang bayaran sekolah hanya Rp 80 ribu setiap bulannya.

Ini berarti setiap bulan pendapatan PAUD Anyelir hanya sekitar Rp 1,3 Juta dan selalu habis untuk honor guru, membeli peralatan belajar dan uang listrik.

Siswa PAUD Anyelir belajar di lokasi kurang nyaman setelah diusir dari Posyandu (Warta Kota/ Gilbert Sem Sandro)
"Ya kita mau bayar gimana, murid kita aja hanya ada 17 anak dan bayaran setiap bulannya cuma Rp 80 ribu," kata Sukaesih.

"Jadi mau bayar pakai apa ke Ketua RW untuk sewa Posyandu? Kami guru aja hanya mendapat gaji pas-pasan saja, belum listrik, alat tulis dan lainnya. Boro-boro mau bayar uang iuran," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved